logo Kompas.id
Wawasan Kebangsaan Dimulai...
Iklan

Wawasan Kebangsaan Dimulai dari Guru

Asosiasi Guru Pendidikan Agama Islam menilai bukan kurikulum pendidikan agama yang bermasalah, tapi kompetensi guru dalam pemahaman wawasan kebangsaan yang kurang.

Oleh
Laraswati Ariadne Anwar
· 3 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/3-M453zRA0Es5Adkmuj65ytBV-g=/1024x576/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F01%2F20200109-dne-sman-6-tangsel-pamflet-damai_1578578075.jpg
KOMPAS/LARASWATI ARIADNE ANWAR

Pamflet berisi pesan-pesan perdamaian oleh para siswa SMAN 6 Tangerang Selatan, Banten, dipamerkan pada hari Kamis (9/1/2020). Pembuatan pamflet bagian dari program pendidikan damai di sekolah yang dirintis oleh Asosiasi Guru Pendidikan Agama Islam Indonesia untuk membangun toleransi.

JAKARTA, KOMPAS — Pendidikan agama yang memberi wawasan kebangsaan tidak semata-mata bergantung kepada kurikulum. Yang lebih penting lagi adalah memastikan persepsi guru, baik guru agama maupun guru-guru mata pelajaran lainnya, memahami makna kemerdekaan, persatuan Indonesia, dan kekayaan bangsa yang datang dari keragaman di tengah-tengahnya.

Ketua Dewan Pengurus Pusat Asosiasi Guru Pendidikan Agama Islam Indonesia (AGPAII) Mahnan Marbawi mengatakan, menggonta-ganti kurikulum tidak sepenuhnya menghasilkan sesuatu yang produktif.  Sebaliknya, hal tersebut justru berisiko memperumit administrasi. ”Kecakapan gurulah kunci dari penerjemahan kurikulum yang sesuai kebutuhan masyarakat,” kata Mahnan saat dihubungi di Jakarta, Kamis (6/2/2020).

Editor:
Aloysius Budi Kurniawan
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000