Pemerintah pusat dan Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan tengah menggenjot pembangunan sejumlah infrastruktur. Beberapa jembatan penyeberangan pelintasan sebidang rampung digarap.
Oleh
SEKAR GANDHAWANGI
·3 menit baca
TAPIN, KOMPAS — Pemerintah pusat dan Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan tengah menggenjot pembangunan sejumlah infrastruktur. Beberapa jembatan penyeberangan pelintasan sebidang atau overpass telah rampung digarap, sedangkan Jembatan Sei Alalak masih dikerjakan.
Ada tiga overpass dan satu jembatan yang diresmikan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono di Kabupaten Tapin, Kalimantan Selatan, Sabtu (8/2/2020). Jembatan dan overpass tersebut merupakan hasil tanggung jawab sosial perusahaan (corporate social responsibility/CSR) dari empat badan usaha.
”Ini model pembangunan yang patut diapresiasi untuk mempercepat penyediaan prasarana bagi masyarakat Indonesia. Model pembangunan dengan skema CSR ini bisa dijadikan contoh,” kata Basuki.
Prasarana tersebut dibangun di ruas jalan nasional Marabahan-Margasari sepanjang 1.507,84 meter. Prasarana itu terdiri dari overpass PT Talenta Bumi (393,34 meter), PT Binuang Mitra Bersama (364,51 meter), PT Hasnur Jaya International (357,12 meter), dan jembatan PT Antang Gunung Meratus (392,86 meter).
Proyek ini dijalankan menurut perjanjian kerja sama antara Kementerian PUPR dan keempat perusahaan yang berlaku sejak 2017. Adapun biaya yang digunakan untuk pembangunan sebesar Rp 189 miliar.
Bupati Tapin Muhammad Arifin Arpan mengatakan, proyek ini menghubungkan Kabupaten Tapin dengan Barito Kuala. Ia berharap konektivitas antarwilayah ini dapat mendukung perekonomian masyarakat Kalimantan Selatan.
”Sebelumnya masyarakat Kabupaten Tapin dan Barito Kuala merasa terpisah. Jembatan ini memudahkan dan menyambungkan kami. Dengan ini, semoga Kalsel semakin maju, terutama dalam hal perekonomian,” kata Arifin.
Ia menambahkan, masih ada dua jembatan lagi yang dibangun dari program CSR keempat perusahaan. Kedua jembatan tersebut masih dalam tahap pengerjaan.
Penggantian jembatan
Adapun Jembatan Sei Alalak sedang dibangun di Kalimantan Selatan. Jembatan ini membentang dari Kota Banjarmasin ke Kabupaten Barito Kuala guna menggantikan Jembatan Kayu Tangi Ujung I yang lapuk dimakan usia.
Jembatan Sei Alalak dibangun berdampingan dengan Jembatan Kayu Tangi Ujung I. Jembatan baru ini dibangun atas kerja sama antara Kementerian PUPR dan Pemprov Kalimantan Selatan.
”Konsentrasi utama kami di 2020 adalah mengerjakan bentang utama jembatan. Kami targetkan Jembatan Sei Alalak dapat digunakan secara fungsional pada Desember 2020,” kata Pejabat Pembuat Komitmen Kementerian PUPR Andika Mulrosa.
Mengganti Jembatan Kayu Tangi Ujung I dengan Jembatan Sei Alalak dinilai perlu. Sebab, fondasi Jembatan Kayu Tangi Ujung I yang berusia sekitar 30 tahun telah keropos dan berkarat. Hal ini dapat membahayakan pengguna jembatan yang melintas.
Jembatan Sei Alalak dibangun melengkung dengan struktur cable stayed yang dinilai lebih mutakhir dari struktur jembatan lama. Jembatan ini bisa digunakan hingga 100 tahun. Panjang jembatan mencapai 850 meter dengan lebar sekitar 20 meter. Jembatan ini terdiri dari dua jalur dan empat lajur kendaraan.
”Jembatan Kayu Tangi Ujung I akan dibongkar. Sementara itu, Jembatan Sei Alalak direncanakan menjadi ikon baru Kalimantan Selatan. Sei Alalak juga akan menjadi jembatan lengkung berstruktur cablestayed pertama di Indonesia,” kata Andika.