Penyerang AC Milan, Zlatan Ibrahimovic, menjadi sosok yang paling dinantikan pada laga derbi antara AC Milan dan Inter Milan. Laga ini akan menjadi ajang pembuktiannya.
Oleh
D HERPIN DEWANTO PUTRO
·4 menit baca
MILAN, SABTU — Laga derbi Inter Milan lawan AC Milan di Stadion Giuseppe Meazza, Senin (10/2/2020) pukul 02.45 WIB, menjadi lebih spesial dengan kembalinya Zlatan Ibrahimovic ke Milan. Penyerang asal Swedia ini akan bernostalgia sekaligus menuntaskan misi yang ia jalani pada 2012.
Ibrahimovic mulai merasakan panasnya pertarungan dua tim satu kota yang dijuluki derby della madonnina tahun 2006 dengan membela Inter. Pada 2012, ia menjalani laga derbi terakhirnya sebagai pemain Milan. Ia menjadi salah satu dari sekian bintang yang pernah membela kedua tim terbesar di kota Milan itu.
Derbi terakhirnya itu berakhir dengan kekecewaan. Milan ditaklukkan Inter, 2-4, meski Ibrahimovic menyumbang kedua gol. Puncak kekecewaan terjadi pada akhir musim ketika Milan gagal merebut scudetto karena kalah bersaing dengan Juventus yang saat itu dilatih Antonio Conte.
Di bawah asuhan Conte, Juventus saat itu mengawali dominasinya sebagai juara Liga Italia hingga saat ini. Adapun Milan gagal mempertahankan gelar dan finis di peringkat kedua meski Ibrahimovic menjadi pencetak gol terbanyak dengan 28 gol. Musim berganti, Ibrahimovic meninggalkan Milan ke Paris Saint-Germain.
Ibrahimovic kini berusia 38 tahun dan merasa petualangannya sebagai pemain sepak bola hampir berakhir. Ia memutuskan pulang ke Milan yang dianggap sebagai rumahnya dan bertemu lagi dengan Conte yang kini menjadi pelatih Inter. Dengan demikian, ada dua hal bisa dicapai Ibrahimovic dalam laga derbi ini, yaitu menyelamatkan Milan dari cengkeraman Inter sekaligus membalas perlakuan Conte pada dirinya pada 2012.
Latar belakang dan mentalitas Ibrahimovic itu pun menjadi senjata bagi Pelatih AC Milan Stefano Pioli untuk membakar semangat timnya. ”Kami semua butuh mentalitas dia. Kami harus menunjukkan karakter dan keberanian,” ujar Pioli dilansir laman AC Milan.
Sejak Ibrahimovic datang awal Januari, permainan Milan membaik. Mereka memenangi lima laga beruntun di semua kompetisi. Ketika Ibrahimovic tidak bermain karena terserang flu, Milan ditahan imbang Hellas Verona 1-1 pada laga terakhir di Liga Italia. Pioli pun memastikan bintangnya itu sudah menjalani latihan dan siap menghadapi Inter.
Dominasi Inter
Tantangan yang dihadapi Ibrahimovic cukup berat karena Milan belum pernah menang atas Inter sejak 2016 di Liga Italia. Inter bahkan sudah memenangi laga derbi ini tiga kali beruntun. Jika menang satu kali lagi, Inter akan meraih pencapaian terbaik sejak 1985 ketika mereka bisa menang lima kali beruntun.
Peluang untuk mempertahankan tren kemenangan itu sangat terbuka jika melihat penampilan Inter yang terus membaik sejak ditangani Conte. Ia berhasil membuat Inter tampil lebih ganas melalui pemain yang ia datangkan seperti Romelu Lukaku. Kini, Conte sudah memiliki Christian Eriksen yang baru saja datang dari Tottenham Hotspur untuk memperkuat lini tengah tim.
Eriksen datang pada saat yang tepat dan ia sangat antusias menjalani laga derbi ini. ”Dibandingkan dengan di London (Inggris), saya mengharapkan atmosfer yang berbeda. Di sini (Milan) seluruh stadion bernyanyi dan akan sangat berisik sekaligus indah,” ujarnya.
Kehadiran Eriksen yang memiliki intuisi mencetak gol juga sangat dibutuhkan Conte ketika ia kehilangan Lautaro Martinez yang terkena sanksi larangan bertanding akibat mendapat kartu merah. Peran Eriksen akan dipadu dengan sektor sayap Inter yang semakin kuat dengan datangnya Ashley Young dan Victor Moses.
Hal yang mengganjal Inter adalah kondisi kiper Samir Handanovic yang cedera patah tulang jari kelingking tangannya. Kepada pers, Sabtu (8/2/2020), Conte tidak mau menjelaskan lebih banyak mengenai kondisi kipernya dan hanya mengatakan masih menunggu keputusan dokter.
Conte merasakan timnya memiliki tekanan yang lebih besar pada laga derbi ini. Inter wajib mengalahkan Milan untuk terus menempel Juventus yang masih kokoh di puncak klasemen dengan 54 poin. Adapun Inter masih berada di peringkat kedua dengan 51 poin.
”Laga derbi seperti ini selalu menyimpan bahaya yang tersembunyi sehingga kami harus bisa fokus,” ujar Conte dikutip Football-Italia. Meski Milan berada di bawah Inter dengan selisih 19 poin, Conte tidak bisa menganggap remeh calon lawannya itu.
Apalagi dengan hadirnya Ibrahimovic. ”Ini akan menjadi laga yang emosional bagi dia (Ibrahimovic). Saya rasa kehadirannya akan menambah keseruan laga dan saya selalu siap menghadapi lawan terbaik,” kata Conte. (AFP/REUTERS)