Genangan air sisa banjir yang terjadi pada Sabtu (8/2/2020) masih merendam banyak rumah warga di sejumlah kawasan di Jakarta Timur dan Jakarta Barat. Untuk mengatasinya, salah satunya dengan pompa portabel.
Oleh
ADITYA DIVERANTA
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Banjir yang merendam sejumlah wilayah DKI Jakarta pada Sabtu (8/2/2020) belum sepenuhnya hilang pada Minggu (9/2/2020). Sisa banjir di antaranya masih terlihat di sejumlah kawasan di Jakarta Timur dan Jakarta Barat. Pemerintah Provinsi DKI Jakarta bersama Badan Penanggulangan Bencana Daerah DKI Jakarta berjibaku mengatasinya.
Berdasarkan pantauan Kompas, Minggu (9/2/2020), sisa banjir masih terlihat di perumahan warga di Jalan Jawa, Cipinang Melayu, Kecamatan Makassar, Jakarta Timur. Banyak rumah warga masih terendam genangan hingga 30 sentimeter tingginya. Pada Sabtu (8/2/2020), banjir di kawasan ini mencapai setengah meter tingginya.
Yesa (41), warga RT 001 RW 014 Cipinang Melayu, mengatakan, genangan masih terlihat di sebagian rumah warga karena posisi rumah mereka yang rendah.
”Genangan masih tertahan di dalam rumah karena kawasan sini cukup rendah. Air dari arah Kali Sunter langsung turun ke permukiman sehingga butuh waktu untuk mengeluarkan sisa genangan,” kata Yesa.
Di Jakarta Barat, sisa banjir juga masih terlihat di kawasan Jalan Panjang menuju Permukiman Green Garden, Kebon Jeruk. Genangan terlihat setinggi sekitar 20 sentimeter. Kepala Seksi Pemeliharaan Drainase, Saluran, dan Waduk Suku Dinas Sumber Daya Air Jakarta Barat Wawan Kurniawan mengatakan, genangan di sana terjadi akibat kawasan permukiman yang lebih rendah daripada Jalan Panjang.
Menurut Wawan, genangan di kawasan perumahan tersebut sedang disedot dengan pompa portabel. Meski demikian, membutuhkan waktu untuk menyedot sisa banjir yang masih menggenang.
”Ada dua persoalan terkait genangan di sana. Pertama, kawasan permukiman itu cukup rendah dan dekat dengan kali. Kedua, tali air (saluran penghubung) di sana cukup sempit sehingga butuh waktu untuk air genangan bermuara ke saluran yang lebih besar,” kata Wawan.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta Subejo mengatakan, hingga Minggu pagi, tercatat sekitar 13 wilayah RW di Jakarta Timur yang masih terendam banjir. Namun, menjelang petang, banjir tak lagi terlihat di sejumlah kawasan tersebut.
BPBD DKI bersama petugas dari Dinas Sumber Daya Air DKI Jakarta dan petugas Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU) kelurahan berjibaku mengatasi genangan sisa banjir di kawasan yang masih terendam.
”Dari BPBD, kami juga menyiapkan bantuan berupa bahan kebutuhan pokok, seperti air mineral, tikar, terpal, matras, biskuit, selimut, peralatan mandi, dan perlengkapan anak-anak. Semua yang dibutuhkan warga telah kami siapkan,” ujarnya.
Subejo mengimbau warga memanfaatkan posko pengungsian yang disediakan di setiap wilayah. Ia menyebut ada delapan lokasi pengungsian di Jakarta Timur, satu lokasi di Jakarta Utara, dan satu lokasi lagi di Jakarta Selatan. Warga dapat mengontak pengurus kelurahan setempat apabila ingin direlokasi ke posko.