Tim muda Gresik Petrokimia Puslatda Jawa Timur membuat kejutan pada hari terakhir seri ketiga putaran pertama Proliga 2020 di Palembang, Sumatera Selatan, Minggu malam. Mereka mengalahkan tim Jakarta BNI 46.
Oleh
Adrian Fajriansyah
·4 menit baca
PALEMBANG, KOMPAS – Kejutan tercipta di hari terakhir seri ketiga putaran pertama Proliga 2020 di Palembang, Sumatera Selatan, Minggu (9/2/2020) malam. Gresik Petrokimia Puslatda Jawa Timur, yang berisikan para pemain muda, mengalahkan Jakarta BNI 46, dengan skor tipis 3-2 (25-20, 15-25, 25-22, 18-25, 15-8).
Dengan demikian, untuk pertama kalinya pada musim ini, Petrokimia meraih kemenangan. Istimewanya, kemenangan perdananya itu diperoleh dari tim dengan komposisi dan kualitas pemain lebih baik, yakni BNI 46.
Petrokimia sempat dinilai akan kembali menjadi bulan-bulanan dalam laga menghadapi BNI 46. Apalagi, pada laga sebelumnya, mereka kalah telak 0-3 (20-25, 12-25, 16-25) dari Bandung Bjb Tandamata. Namun, pada laga kali ini, mereka justru membalikan semua prediksi tersebut. Dengan penampilan penuh percaya diri, mereka justru bisa mengimbangi permainan BNI 46.
Terjadi kejar-kejaran poin dari sejak awal laga hingga akhir laga sengit tersebut. Walau kedudukan sempat disamakan pada set kedua, mereka bisa kembali bangkit untuk unggul di set ketiga. Mereka berhasil bangkit kedua kali pada set pamungkas setelah kedudukan sempat sama kembali pada set keempat.
Pemain-pemain Petrokimia tidak terlihat sebagai pemain muda yang minim pengalaman, meskipun usia mereka rata-rata di bawah 20 tahun. Mereka justru tampak sangat dewasa. Mereka tidak panik ketika tertinggal dan tidak ingin terburu-buru menyelesaikan laga walau poin mereka sudah unggul cukup jauh. Mereka pun tidak pantang menyerah mengejar ke mana pun bola mengarah.
Aksi heroik para pemain Petrokimia pun mendapatkan sambutan positif dari para penonton yang memenuhi kapasitas maksimal di Gedung Olahraga PSCC Palembang yang mencapai 3.000 tempat duduk itu. Bahkan, penonton yang tadinya lebih banyak mendukung pemain BNI 46, justru berbalik mendukung para pemain Petrokimia di set-set akhir.
Asisten pelatih Petrokimia Taufik Hidayat mengatakan, hari ini merupakan puncak permainan tim mereka. Bahkan, grafik permainan itu di luar dugaan tim pelatih. Tadinya, mereka memprediksi tim tetap sulit meraih kemenangan. Namun, di luar dugaan, para pemain justru bekerja keras untuk merebut kemenangan perdana.
Semua itu terjadi karena motivasi yang terus diberikan tim pelatih kepada para pemain. Para pemain diminta untuk tidak mudah panik sekalipun ada di kondisi kritis. Mereka pun diminta tidak terburu-buru ketika unggul cukup jauh. Mereka diminta terus tenang dan bermain sebagaimana hasil latihan serta kemampuan terbaik mereka.
”Tidak ada strategi yang diubah dalam pertandingan kali ini. Kami hanya minta anak-anak lebih fokus pada diri sendiri. Bermain dengan tenang dan keluarkan kemampuan terbaik. Jangan pernah hiraukan situasi di lapangan ketika poin kritis ataupun unggul,” ujarnya.
Pemain Petrokimia Bela Sabrina Agustina menuturkan, hari ini, para pemain sangat menikmati pertandingan. Akibatnya, mereka bisa lepas mengeluarkan permainan terbaik. Di sisi lain, komunikasi antar pemain sangat baik. Para pemain saling menyemangati ketika kondisi kritis dan terus menjaga semangat saat unggul.
”Hari ini, kami berusaha untuk lebih tenang. Walau ketinggalan, kami tidak boleh panik. Apalagi, pelatih bilang jangan pikirkan kekalahan hari ini. Sebab, pertandingan masih banyak. Hal itu membuat kami nothing to lose dan justru bisa mengeluarkan permainan terbaik, serta tidak pernah down,” tuturnya.
Mengubah peta persaingan
Dengan kemenangan perdana itu, Petrokimia mendapatkan dua poin. Secara keseluruhan, mereka naik ke peringkat keempat dengan dua poin hasil satu menang dan tiga kalah. Mereka mengusur posisi BNI 46 yang sekarang terbenam di dasar klasemen dengan satu poin dari hasil empat kekalahan.
Hasil itu pun membuka asa untuk Petrokimia lolos ke final four. BNI 46, yang tadinya diprediksi akan mulus ke final four, justru terancam gagal mencapai babak empat besar tersebut. Apalagi, tim Petrokimia pun sesumber akan melakukan perbaikan agar bisa bermain lebih baik dan benar-benar mencapai final four.
Taufik melanjutkan, mereka kemungkinan akan memakai jasa pemain asing sebelum bergulir putaran kedua dua pekan lagi. Penggunaan pemain asing memang menjadi syarat dari manajemen Proliga. Kalau tidak dipenuhi, tim akan mendapatkan denda.
”Dengan ada pemain asing nanti, kami mungkin bisa lebih baik dan mengamankan peluang ke final four. Lolos ke babak selanjutnya juga penting untuk tim agar mereka mendapatkan pengalaman lebih baik sebelum turun di PON Papua 2020,” ujar Taufik.
Asisten pelatih BNI 46 Harjuno HP menyampaikan, kondisi kini benar-benar buruk untuk timnya. Saat ini, mereka berencana melakukan perombakan besar-besaran, dari sisi pemain lokal, asing, maupun strategi. Hal yang sangat disorot adalah kualitas pemain asing. Setter asal China, Wang Chen, sebetulnya punya kemampuan dan mental cukup baik.
Namun, Chen tidak menguasai bahasa Inggris dengan baik. Akibatnya, dia mengalami kesulitan berkomunikasi dengan para pemain lokal. Padahal, dia diharapkan bisa menjadi sosok pemimpin untuk para pemain muda yang ada agar mereka bisa bangkit ketika dalam tekanan.
”Jadi, kemungkinan, kami akan merubah kompisis pemain asing. Kami berusaha dapat pemain lebih baik secara skill, mental, maupun bahasa,” ungkap Harjuno kemudian.