Sejumlah laga sepak bola di Eropa, seperti Manchester City, di Liga Inggris, harus tertunda akibat amukan badai Ciara sepanjang Sabtu (8/2/2020) dan Minggu. Namun, cuaca juga terkadang bisa melahirkan gol-gol indah.
Oleh
KELVIN HIANUSA
·3 menit baca
MANCHESTER, SENIN — Badai Ciara membuat sejumlah pertandingan sepak bola liga besar di Eropa harus ditunda pada Minggu (9/2/2019) malam WIB. Hujan lebat disertai angin kencang mencapai 130 kilometer per jam itu memaksa panitia pertandingan menunda laga karena dinilai bisa membahayakan pemain dan penonton.
Salah satu laga yang ditunda adalah laga Manchester City melawan West Ham yang dijadwalkan berlangsung di Stadion Etihad, Manchester, semalam. Puluhan ribu penonton yang sudah membeli tiket terpaksa menahan keinginan menyaksikan tim kesayangannya.
Badai Ciara mengusik laga yang menjanjikan keseruan itu. Padahal, laga ini dijamin menghibur mengingat City sedang berupaya menempel pemimpin klasemen Liverpool, sedangkan West Ham sedang berjuang lolos dari zona degradasi.
Dalam pernyataan tertulis di situs City, keputusan itu terpaksa diambil demi keselamatan bersama. ”Karena kondisi cuaca ekstrem yang meningkat dan demi keselamatan pendukung dan staf, pertandingan hari ini ditunda. Keputusan ini dibuat oleh petugas keamanan Manchester City setelah berkonsultasi dengan para pemangku kepentingan dan pejabat klub di West Ham United,” ujarnya.
Inggris merupakan salah satu yang paling terdampak badai Ciara. Dikabarkan, kecepatan angin di Bandara Manchester mencapai lebih dari 130 km per jam. Angin itu juga membuat beberapa penerbangan ditunda.
Cuaca ekstrem tersebut dinilai bisa membahayakan jika laga lanjutan Liga Inggris tetap dijalankan. Di luar stadion, pohon bertumbangan serta beberapa rumah rusak akibat terdampak angin dan meluapnya sungai.
Tak hanya di Inggris, badai Ciara juga membuat pendukung sepak bola di beberapa negara Eropa lain gigit jari. Beberapa pertandingan di Liga Belanda, Liga Belgia, dan Bundesliga terpaksa ditunda.
Asosiasi Sepak Bola Belanda (KNVB) menunda dua laga, yakni laga AZ Alkmaar melawan Feyenord dan FC Emmen menghadapi FC Twente. Mereka menjelaskan, bahaya badai diperkirakan terus meningkat.
”Tak bisa menggelar pertandingan dengan cuaca seperti itu. Badai bisa meningkat mencapai lebih dari 120 km per jam. Kami memutuskan menunda pertandingan,” katanya.
Sementara itu, di Bundesliga, laga yang harus ditunda adalah pertandingan rival sekota antara tuan rumah Borussia Moenchengladbach yang menantang FC Koeln. Ini merupakan pertama kalinya laga ditunda dalam Bundesliga sejak 2011.
”Angin kencang dan hujan yang menghantam Eropa tidak menunjukkan tanda-tanda mereda. Setelah berkonsultasi dengan otoritas lokal, kami memutuskan menunda dengan alasan keselamatan,” tulis pernyataan resmi dari Bundesliga.
Gol ajaib Roberto Carlos
Andai saja pertandingan dijalankan di tengah badai, pertandingan bisa jadi lebih menarik. Sejarah membuktikan, angin kencang sering menjadi pengumpan terbaik dalam gol-gol indah.
Gol ajaib yang terus dikenang adalah tendangan bebas melengkung Roberto Carlos. Bek kiri Brasil tersebut menciptakan gol itu saat melawan Perancis pada 1997 dalam turnamen persahabatan Le Tournoui.
Dari jarak sekitar 35 meter, Carlos menendang bola dengan kaki kiri bagian luar. Bola itu sempat mengarah jauh ke samping gawang. Namun, bola melengkung ke arah gawang saat mendekati penjaga gawang. Kiper Perancis, Fabian Barthez, saat itu hanya bisa menyaksikan bola masuk ke dalam gawangnya.
Carlos memang berencana membuat arah bola melengkung. Akan tetapi, arahnya lebih melengkung dari yang diperkirakan, seperti membentuk lekukan buah pisang.
Ternyata itu bukan sulap. Bukan juga ilmu fisika. Arah bola berbelok dibantu oleh angin. ”Bola itu seperti akan melebar jauh, tetapi angin membawanya kembali ke gawang. Itu adalah keajaiban,” kata sang bek legendaris berkepala plontos itu dikutip dari ESPN. (AFP/REUTERS)