Bank Lampung Perlu Tambahan Modal dan Perbaikan Sumber Daya Manusia
›
Bank Lampung Perlu Tambahan...
Iklan
Bank Lampung Perlu Tambahan Modal dan Perbaikan Sumber Daya Manusia
Bank Lampung dinilai membutuhkan tambahan modal dan perbaikan manajemen sumber daya manusia. Hal itu harus dilakukan untuk memperbaiki kinerja layanan bank itu.
Oleh
VINA OKTAVIA
·2 menit baca
BANDAR LAMPUNG, KOMPAS – Bank Lampung dinilai membutuhkan tambahan modal dan perbaikan manajemen sumber daya manusia. Hal itu harus dilakukan untuk memperbaiki kinerja layanan bank itu.
Ketua Panitia Khusus Bank Lampung dari DPRD Lampung Watoni Noerdin mengatakan, berdasarkan hasil audit Badan Pemeriksa Keuangan, modal inti yang dimiliki Bank Lampung masih kurang dari Rp 1 triliun. Selain itu, masih terdapat kekosongan jabatan di jajaran direksi.
“Kami meminta manajemen Bank Lampung mereinvestasi deviden untuk menambah modal. Selain itu, jabatan yang kosong harus segera diisi agar tidak mengganggu kinerja,” kata Watoni di Bandar Lampung, Senin (10/2/2020).
Menurut dia, pemerintah kabupaten dan provinsi sebagai pemilik saham Bank Lampung perlu memberikan tambahan modal. Selain itu, deviden pemegang saham semestinya juga dapat diinvestasikan sebagai modal tambahan.
Apalagi, Otoritas Jasa Keuangan tengah merancang aturan terkait modal minimum bank umum yang harus Rp 1 triliun. Secara bertahap, modal akan ditingkatkan menjadi Rp 3 triliun pada 2022. Perbankan umum yang modalnya masih di bawah Rp 1 triliun dapat diturunkan statusnya menjadi bank perkreditan rakyat.
Selain itu, pansus juga merekomendasikan agar manajemen bank menambahkan syarat agunan untuk peminjaman kredit ke nasabah. Alasannya, masih ditemukan peminjaman tanpa agunan maupun agunan yang taksirannya lebih kecil dari jumlah pinjaman.
“Ini perlu diperbaiki karena jika terjadi kredit macet akan merugikan bank,” ujarnya.
Direktur Utama Bank Lampung Eria Desomsoni mengatakan, hingga 2019, modal inti yang dimiliki Bank Lampung mencapai Rp 697 miliar. Pihaknya menargetkan bisa menghimpun modal lebih dari Rp 1 triliun pada 2020.
Dalam waktu dekat, kata dia, Bank Lampung akan mendapat kucuran modal Rp 54 miliar dari pemegang saham. Selain itu, manajemen juga berencana mereinvestasi deviden pemegang saham sekitar Rp 99 miliar. Tahun lalu, Bank Lampung juga mendapat keuntungan Rp 149,7 miliar. Jumlah itu naik sekitar 12 persen dibandingkan laba tahun 2018, Rp 133 miliar.
“Kami optimistis kinerja dan bisnis Bank Lampung akan lebih baik,” ujar Eria memaparkan kinerja Bank Lampung.
Bank Lampung akan mendapat kucuran modal Rp 54 miliar dari pemegang saham. Selain itu, manajemen juga berencana mereinvestasi deviden pemegang saham sekitar Rp 99 miliar.(Eria Desomsoni)
Upaya lain untuk meningkatkan modal, yakni dengan revaluasi nilai aset berupa bangunan dan aset bergerak lainnya. Pihaknya juga bakal meningkatkan kerjasama perbankan dengan mitra terkait. Tahun ini, Bank Lampung dipercaya mengembangkan produk layanan kredit usaha mikro berjaya dengan pola kemitraan.
"Kami juga akan segera mengisi berbagai jabatan kosong sesuai rekomendasi pansus. Dalam waktu dekat, para calon yang akan mengisi jabatan direktur operasional dan direktur kepatuhan akan menjalani tes," kata Eria.