Israel menutup perbatasan Tepi Barat-Jordania bagi produk pertanian Palestina. Militer Israel menyatakan produk pertanian Palestina tidak bisa melewati pintu perbatasan Tepi Barat-Jordania lagi.
Oleh
kris mada
·3 menit baca
TEL AVIV, SENIN — Israel mengumumkan penutupan perbatasan Tepi Barat-Jordania bagi produk pertanian Palestina. Penutupan itu membuat Palestina kehilangan satu-satunya pintu ekspor produk pertanian.
Dalam pengumuman pada Minggu (9/2/2020), militer Israel (IDF) menyatakan, produk pertanian Palestina tidak bisa melewati pintu perbatasan Tepi Barat-Jordania lagi. ”Mulai hari ini, eskpor produk pertanian Palestina melalui pelintasan Allenby tidak diizinkan,” demikian pertanyaan itu.
Pelintasan Allenby dikendalikan Israel dan satu-satunya jalur pintu ekspor Palestina ke pasar global. Pengumuman oleh tentara pendudukan Israel di Tepi Barat itu membuat Palestina akan kehilangan salah satu sumber pendapatannya.
Pengumuman itu disampaikan sepekan setelah Menteri Pertahanan Israel Naftali Bennet melarang produk pertanian Palestina dari Tepi Barat masuk ke wilayah pendudukan Israel.
Larangan Bennet berpeluang membuat Palestina kehilangan 68 persen pendapatan ekspor pertanian yang pada 2019 setara 88 juta dollar AS. Dengan larangan IDF, Palestina akan kehilangan hingga 129 juta dollar AS dari hasil ekspor pertanian.
Larangan ekspor produk pertanian Tepi Barat meningkatkan ketegangan di sana. Sebelum ini, kawasan itu dalam tensi tinggi setelah Presiden AS Donald Trump mengumumkan Rencana Perdamaian Palestina-Israel. Palestina dan sebagian negara Arab menolak rencana yang digaungkan sebagai ”Kesepakatan Abad Ini” tersebut. Sementara Israel menyepakatinya.
Peringatan AS
Bahkan, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengumumkan Israel akan segera menyusun peta terbaru berdasarkan rencana itu. ”Prosesnya (penyusunan peta) tidak akan lama,” ujarnya di sela kampanye di permukiman Maale Adumim.
Pernyataan itu dikecam Duta Besar AS untuk Israel David Friedman. Diplomat yang dikenal amat mendukung Israel itu mengatakan, tindakan unilateral Israel membahayakan penerapan rencana Trump.
”Israel adalah bagian dari pelengkapan pemetaan oleh komite bersama Israel-Amerika. Langkah unilateral apa pun sebelum pelengkapan oleh komite akan membahayakan rencana dan pengakuan AS,” tulis Friedman di media sosial.
Friedman meminta Israel untuk bersabar. ”Jalankan prosesnya, lakukan secara benar, itu saja kami minta dan tidak berlebihan sejauh ini,” ujarnya.
Sikap itu, kata Friedman, akan menunjukkan posisi AS dalam isu Israel-Palestina. ”Dengan kabar kabinet (Israel) mungkin melangkah ke arah berlawanan dengan pandangan kami, biarlah orang menilai posisi kami,” ujarnya dalam pernyataan di forum Jerusalem Center for Public Affairs (JCPA).
Di forum itu, Friedman menyebut proses penyusunan peta tidak akan selesai sebelum 2 Maret 2020. Secara spesifik ia menyebut tanggal pemilu Israel itu. Israel kini dijalankan oleh pemerintahan sementara dengan Netanyahu sebagai pelaksana tugas PM. Pemerintahan definitif Israel bubar sejak akhir 2018 gara-gara kabinet Netanyahu kehilangan mitra koalisi.
Untuk membentuk pemerintahan baru, Israel telah menggelar dua pemilu sepanjang 2019. Semua pemilu gagal menghasilkan pemerintahan yang punya cukup dukungan di parlemen. Karena itu, Israel akan kembali menggelar pemilu. Di tengah proses pemilu ketiga, Netanyahu ditetapkan sebagai tersangka korupsi oleh Kejaksaan Agung Israel.
Sementara bagi Palestina, langkah sebelum atau setelah pemilu terkait dengan rencana Trump akan tetap ditolak. ”Fakta tidak bisa direkayasa dan (rekayasa) itu tidak akan jadi kenyataan. Satu-satunya peta yang bisa kami terima adalah peta dengan perbatasan (sebelum pendudukan) 1967,” kata Juru Bicara Kepresidenan Palestina Nabil Abu Rdainah.
Di Rabat, ibu kota Maroko, Minggu kemarin, ribuan demonstran berpawai memprotes rencana perdamaian Timur Tengah baru yang diusulkan Trump, yang oleh Palestina disebut sangat menguntungkan Israel. Massa mengusung bendera Palestina sambil menyerukan berkali-kali, ”Hidup Palestina”.
Massa demonstran juga menyerukan pemboikotan produk-produk AS, mengecam ”Negeri Paman Sam” itu sebagai ”musuh perdamaian” dan mengatakan ”Palestina tidak untuk dijual”. (AP/AFP/REUTERS)