Menangkal Pandemi

Pekalongan, Jawa Tengah, dan sekitarnya dijangkiti virus flu Hong Kong akibat hujan terus-menerus. Kepala Dinas Kesehatan Masyarakat Pekalongan mengatakan, meski tidak ada korban jiwa.

Manusia boleh saja menaklukkan alam sekitarnya. Namun, menghadapi mikroba yang tidak kasatmata, ia lemah tak berdaya. Mikroba, seperti bakteri, virus, parasit, jamur, dan sejenisnya, bisa jadi adalah penguasa dunia yang sebenarnya.

Kalau hari-hari ini manusia disibukkan dengan upaya menangkal virus korona, sebenarnya sejarah mencatat, dunia pernah beberapa kali menderita wabah global yang parah atau pandemi: penyakit yang berjangkit serentak di beberapa negara, benua, bahkan dunia. Pada zaman Kekaisaran Romawi, pada 165-180, terjadi antonine plague. Penyakit yang diduga cacar ini menewaskan 5 juta jiwa (Culture of Health, 2013).

Pada Abad Pertengahan (1347-1351), Eropa dilanda ”Black Death” atau Kematian Hitam. Sekarang dikenal sebagai penyakit pes, pandemi itu diperkirakan menyebabkan kematian hingga dua pertiga penduduk Eropa. Pes juga melanda sebagian besar Asia dan Timur Tengah. Total yang tewas diperkirakan 75 juta jiwa.

Flu Hong Kong awalnya berjangkit di China, Juli 1968. Inilah pandemi flu ketiga yang berlangsung pada abad ke-20 setelah flu Asia 1957 dan flu Spanyol 1918-1919. Gara-gara virus influenza subtipe H3N2, pandemi flu Hong Kong yang berlangsung sampai 1970 menewaskan 1 juta sampai 4 juta jiwa. Jumlah ini lebih rendah dari flu Spanyol: 25 juta-50 juta orang tewas.

Meski tingkat kematiannya rendah, flu Hong Kong sangat menular. Hanya dalam dua minggu, sebanyak 500.000 kasus dilaporkan di seluruh Asia Tenggara dan dalam hitungan bulan sudah menyebar sampai Terusan Panama dan Amerika Serikat, kemungkinan dibawa tentara AS yang pulang dari Vietnam. Hingga Desember 1968, virus sudah menyebar ke seluruh dunia.

Flu Hong Kong membuat penderitanya demam, nyeri otot, dan lemah. Gejala berlangsung 4-6 hari. Namun, pada bayi, anak-anak, dan usia lanjut, akibatnya bisa fatal. Ketika kemudian vaksin berhasil dibuat, sebenarnya virus tidak pernah bisa ditangkal total karena ia tidak benar-benar pergi. Maka, H3N2 pemicu flu Hong Kong pun masih beredar hingga kini. Ia menunggu saat-saat manusia lemah untuk berjangkit lagi. (nes)