Belum Ada Pekerja PLTU Batang Terinfeksi Virus Korona
›
Belum Ada Pekerja PLTU Batang ...
Iklan
Belum Ada Pekerja PLTU Batang Terinfeksi Virus Korona
Informasi tentang adanya satu tenaga kerja asing asal China yang bekerja di Pembangkit Listrik Tenaga Uap Batang, Jawa Tengah, terjangkit virus korona menyebar di berbagai grup percakapan Whatsapp, Kamis (13/2/2020).
Oleh
KRISTI UTAMI
·3 menit baca
BATANG, KOMPAS — Informasi yang menyebutkan adanya satu tenaga kerja asing asal China yang bekerja di Pembangkit Listrik Tenaga Uap Batang, Jawa Tengah, terjangkit virus korona menyebar di berbagai grup percakapan Whatsapp, Kamis (13/2/2020). Dinas Kesehatan Kabupaten Batang dan Dinas Kesehatan Kota Pekalongan membantah kabar tersebut dan menyatakan bahwa hingga saat ini belum ada kasus dugaan infeksi virus korona di kedua wilayah tersebut.
Hingga Rabu (12/2/2020), Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) mencatat, sekitar 86 informasi bohong (hoaks) terkait virus korona menyebar di Indonesia. Hoaks tersebut banyak disebarkan melalui media sosial dan platform percakapan instan.
Rata-rata temuan hoaks terkait virus korona yang diidentifikasi dan divalidasi oleh Kementerian Kominfo sebanyak empat hingga enam hoaks setiap harinya. Setelah dua pekan sebelumnya terjadi di Kota Tegal, kasus terbaru terjadi di wilayah pesisir pantura barat yang lain, yakni Kabupaten Batang dan Kota Pekalongan, Kamis siang.
Saya khawatir setelah membaca pesan tersebut. Sebab, rumah saya berada tidak jauh dari hotel yang dikabarkan menjadi tempat pasien suspekkorona berada.
Sejumlah masyarakat Kabupaten Batang dan Kota Pekalongan dibuat resah dengan beredarnya informasi di beberapa grup percakapan instan yang menyebutkan, salah satu tenaga kerja di Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Batang diduga terinfeksi virus korona. Dalam pesan tersebut, pengirim mengatakan, pasien tersebut saat ini sedang dikarantina di sebuah hotel di Kota Pekalongan.
Warga Kecamatan Pekalongan Timur, Kota Pekalongan, Septi Kumaladewi (30), mengatakan, dirinya pertama kali mengetahui kabar tersebut dari anggota sebuah grup percakapan. Ia mengaku khawatir akan adanya informasi tersebut.
”Saya khawatir setelah membaca pesan tersebut. Sebab, rumah saya berada tidak jauh dari hotel yang dikabarkan menjadi tempat pasien suspekkorona berada,” kata Septi di Kota Pekalongan, Kamis petang.
Sementara itu, Dinas Kesehatan Kabupaten Batang dan Dinas Kesehatan Kota Pekalongan menyatakan bahwa informasi terkait adanya pasien terduga terinfeksi virus korona tersebut tidak benar. Masyarakat diimbau tetap tenang dan tidak panik. Sebab, hingga saat ini di Kabupten Batang dan Kota Pekalongan belum ada pasien terduga ataupun positif terjangkit virus korona.
Pekerja dikarantina
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Batang Muchlasin menjelaskan, saat ini ada 17 tenaga kerja asing asal China yang dikarantina di beberapa hotel dan rumah inap yang ada di Kota Pekalongan dan Kabupaten Pekalongan. Setiap hari, petugas kesehatan memeriksa kondisi para tenaga kerja asing itu satu per satu. Belasan orang yang merupakan pekerja di PLTU Batang tersebut dilaporkan kembali ke Indonesia pada 3 Februari lalu, yang sebelumnya pulang kampung ke China untuk merayakan Imlek.
”Informasi terkait adanya tenaga kerja asing yang terinfeksi virus korona itu tidak benar. Kami sudah melakukan tindakan-tindakan sesuai dengan prosedur, seperti mengarantina dan memantau kesehatan para tenaga kerja asing tersebut,” ujar Muchlasin.
Hingga Kamis malam, kondisi ke-14 tenaga kerja asing yang sedang dipantau oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Batang itu dalam keadaan baik dan tidak menunjukkan gejala-gejala yang mengarah kepada infeksi virus korona. Adapun tiga tenaga kerja asing yang dipantau Dinas Kesehatan Kota Pekalongan juga dalam keadaan baik.
”Hari ini sudah masuk pada pemantauan hari ke-10. Jika dalam empat hari ke depan tidak ada yang mengalami gejala seperti batuk, pilek, dan demam, berati aman,” ucap Kepala Dinas Kesehatan Kota Pekalongan Slamet Budiyanto.
Slamet mengatakan, semua tenaga kerja yang dipantau boleh kembali bekerja setelah masa karantinanya selesai dan kondisnya dinyatakan baik.
Sementara itu, Presiden Direktur PT Bhimasena Power Indonesia yang merupakan pemilik PLTU Batang Yusuhiro Koide mengatakan, pihaknya mendukung penuh upaya Pemerintah Kabupaten Batang dan Pemerintah Kota Pekalongan untuk mengantisipasi kemungkinan penyebaran virus korona. Koide mengatakan, di PLTU Batang ada 12.477 pekerja yang terdiri dari 11.924 warga negara Indonesia dan 553 warga negara asing, salah satunya warga negara China.