Juara bertahan Merpati Bali mengawali seri kedua turnamen bola basket putri Piala Srikandi 2020 dengan tampil dominan untuk membalas kekalahan dari GMC Cirebon, yang mengalahkan mereka pada seri pertama.
Oleh
KELVIN HIANUSA
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS – Hari pertama seri kedua Piala Srikandi 2020, pada Rabu (12/2/2020), menjadi awal manis bagi Merpati Bali. Setelah tuntas membalas kekalahan atas juara pramusim GMC Cirebon, sang juara bertahan mengepakkan sayapnya dan terbang menggapai puncak klasemen sementara.
Merpati menang telak atas GMC, 72-53, pada laga pembuka seri kedua di Gelanggang Mahasiswa Soemantri Brodjonegoro, Jakarta. Tim bermarkas di Kota Denpasar itu memberikan kekalahan pertama kepada GMC di musim ini.
“Kemenangan yang sangat bagus. Pemain kami mampu belajar dari kesalahan pada seri pertama. Mereka menghentikan senjata lawan yang punya kecepatan transisi untuk fast break,” kata pelatih Merpati Bali Bambang Asdianto Pribadi usai laga.
Merpati berhasil membalas kekalahan menyakitkan atas GMC pada seri pertama di Cirebon, pekan lalu. Lebih sempurnanya lagi, mereka berhasil memuncaki klasemen sementara menggeser GMC. Kedua tim sama-sama memiliki rekor 5 kali menang dan sekali kalah, tetapi Merpati unggul dalam agresivitas mencetak angka.
Meski menang telak, tim yang memiliki lima pemain timnas basket putri itu sempat tak berkutik di awal laga. Mereka tidak mampu menembus strategi bertahan zona GMC. Merpati pun sempat tertinggal 0-14.
“Awal-awal mereka seperti belum siap dengan kecepatan permainan GMC. Kami juga banyak kesalahan, turnover sampai sembilan kali. Setelah time-out, perlahan-lahan kami mulai membaik,” tambah Bambang.
Namun di kuarter kedua, mereka bangkit. Pertahanan zona GMC berhasil dipecahkan dengan variasi serangan dan perpindahan bola lebih cepat. Merpati pun menipiskan ketinggalan menjadi 26-27.
Di sisa laga, Merpati begitu digdaya. Guard asal Universitas Pelita Harapan Regita Pramesti berkali-kali mengejutkan pertahanan GMC dengan mencetak tiga angka. Total Regita mengoleksi 17 poin, tertinggi di antara rekan-rekannya.
“Saya bisa mencetak banyak tiga angka karena strategi pelatih. Posisi saya sering tidak dijaga karena pertahanan fokus pada yang memegang bola” kata Regita.
GMC semakin terpuruk karena kehilangan pemain bintangnya, Faizzatus Shoimah, akibat cedera engkel pada quarter akhir. Kehilangan pemain yang mencetak 18 poin itu, terbanyak dalam laga ini, membuat serangan tim asal Cirebon itu menjadi tumpul.
Pelatih GMC Arif Gunarto mengatakan, timnya memang membutuhkan kekalahan ini. “Ya memang ini tanggung jawab saya kalau kalah. Tetapi tidak apa-apa, memang mereka lebih unggul hari ini. Biar pemain saya belajar juga,” jelasnya.
Pelatih tim nasional basket putri di Asian Games 2018 itu menilai permainan timnya sudah mulai terbaca. Lawannya sudah mulai membaca ciri khas permainan mereka setelah kalah dua kali, dalam seri pertama dan turnamen pramusim.
“Permainan cepat memang karakter kami sejak awal. Tim lawan sudah belajar dan berhasil mematikan karakter kami. Tetapi seri kan masih panjang. Kami juga berbenah untuk menghadapi mereka selanjutnya,” kata Arif.
Kedua tim masih akan melakoni empat pertandingan lagi di seri kedua. Pertandingan itu akan digelar pada 13-18 Februari di Gelanggang Mahasiswa Soemantri Brodjonegoro.
Semarang gemilang
Sahabat Semarang memulai laga pertama di seri kedua dengan gemilang. Mereka menyudahi perlawanan Tanago Friesian Jakarta dengan skor telak , 75-34.
Pemain andalan Sahabat Dyah Lestari tampil begitu memukau. Dalam 30 menit di lapangan, dia berhasil mencatatkan 31 poin, 6 rebound, serta masing-masing 2 assist dan steal.
"Kali ini start kami positif. Sekali gas, kita gas terus. Biasanya kami terlambat panas. Defense hari ini juga bagus. Semoga ini menjadi modal untuk pertandingan selanjutnya," ucap Dyah.