Absennya Ratcanok Intanon membuka peluang tim bulu tangkis putri Indonesia untuk bersaing dengan Thailand pada perebutan juara Grup Y kualifikasi Piala Thomas Uber zona Asia.
Oleh
Yulia Sapthiani
·3 menit baca
MANILA, RABU — Kemenangan 5-0 atas tuan rumah Filipina memenuhi target tim bulu tangkis putri Indonesia. Namun, setelah itu, Indonesia harus bersiap menghadapi tantangan lebih berat pada laga kedua Kejuaraan Asia Beregu di Manila.
Thailand, yang akan dihadapi pada Kamis (13/2/2020), adalah lawan berat meski tak diperkuat tunggal putri peringkat kelima dunia, Ratchanok Intanon. Tunggal putri nomor satu Thailand itu absen di Manila karena memilih fokus berlatih untuk Olimpiade Tokyo 2020. Namun, dalam tim yang didaftarkan dalam ajang yang menjadi kualifikasi Piala Thomas Uber itu, Thailand masih memiliki materi kuat.
Thailand ditempatkan sebagai unggulan keempat, di atas Indonesia sebagai unggulan kelima. Pada putaran final Piala Thomas Uber 2018, tim putri Thailand menjadi finalis setelah menghentikan Indonesia pada perempat final dan China pada semifinal. Di final, mereka dikalahkan Jepang.
Kecuali Intanon dan ganda putri peringkat ke-19 dunia, Puttita Supajirakul/Sapsiree Taerattanachai, skuad yang hadir di Manila adalah mereka yang mengantarkan Thailand menuju final Piala Uber 2018.
Oleh karena itu, tim ”Negeri Gajah Putih” itu tetap harus diwaspadai meski tak diperkuat Intanon. Apalagi, seperti dikatakan pelatih tunggal putri pelatnas bulu tangkis Indonesia, Rionny Mainaky, kekuatan putri Thailand ada pada pemain-pemain tunggal.
Waspada
Pada daftar peringkat dunia, Thailand menempatkan empat pemain pada 30 besar tunggal putri, sedangkan Indonesia hanya punya Gregoria Mariska Tunjung di posisi ke-24. ”Ada peluang lebih besar bagi Indonesia karena tak ada Ratchanok, tetapi, kami tetap harus waspada,” kata Rionny.
Berdasarkan data pertemuan dan posisi setiap pemain dalam tim masing-masing, peluang Indonesia untuk meraih kemenangan ada pada tunggal dan ganda pertama, yaitu melalui Gregoria dan Greysia Polii/Apriyani Rahayu. Gregoria unggul 3-2 atas Busanan Ongbamrungphan, sedangkan Greysia/Apriyani empat kali menang dari lima pertemuan dengan Jongkolphan Kititharakul/Rawinda Prajongjai.
Pertemuan sesama tunggal kedua, Ruselli Hartawan dan Pornpawee Chochuwong, berimbang 1-1, tetapi Rionny yakin peringkat ke-37 dunia itu bisa menang, seperti pada pertemuan terakhir di SEA Games Manila 2019.
Ruselli, Gregoria, dan Greysia/Apriyani menjadi bagian dari tim Indonesia yang menang 5-0 atas Filipina pada penyisihan Grup Y. Mereka berpeluang besar diturunkan kembali untuk berhadapan dengan Thailand.
Adapun pada ganda kedua dan tunggal ketiga, posisi Siti Fadia Silva Ramadhanti/Ribka Sugiarto dan Putri Kusuma Wardani bisa digantikan oleh Ni Ketut Mahadewi Istarani/Tania Oktaviani Kusumah dan Choirunnisa.
Putri, yang baru berusia 17 tahun, menjadi anggota tim termuda. Dia dipilih untuk menggantikan Fitriani yang selalu kalah pada babak pertama dalam tiga turnamen yang diikuti pada 2020.
”Dari awal saya diturunkan, saya mau menyumbang angka untuk tim. Namun, rasa tegang itu ada. Akhirnya saya berpikir, main saja deh, enggak usah mikir menang-kalah dulu,” ujar Putri pada laman PBSI.
Manajer Tim Indonesia Susy Susanti berharap, kemenangan dan adaptasi melawan Filipina bisa menjadi bekal untuk menghadapi Thailand. Dua kekalahan yang telah dialami Filipina memastikan lolosnya Thailand dan Indonesia ke perempat final karena menjadi dua tim terbaik Grup Y. Dengan demikian, pertemuan mereka, Kamis, menjadi penentu untuk posisi juara dan peringkat kedua Grup.
Putra
Pada persaingan tim putra di Grup A, Jonatan ”Jojo” Christie menjadi satu-satunya pemain yang tak bisa menyumbangkan kemenangan bagi Indonesia ketika bertemu Korea Selatan. Jojo kalah dari Son Wan-ho, 16-21, 25-27, pemain yang telah tiga kali mengalahkannya dari lima pertemuan sebelumnya.
Meski demikian, kemenangan 4-1 memastikan tim ”Merah Putih” sebagai juara grup. Grup A dan Grup D hanya terdiri atas dua tim. Indonesia dan Korea Selatan pun tinggal menanti hasil undian, Kamis, untuk lawan yang akan dihadapi pada perempat final.
Dari empat kemenangan melawan Korea Selatan, ganda, Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon dan Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto menang dalam dua gim. Adapun Anthony Sinisuka Ginting dan Shesar Hiren Rushtavito harius melewati tiga gim. Anthony menang atas Heo Kwang-hee, 24-22, 19-21, 21-16, dan Shesar mengalahkan Kim Dong-hoon, 15-21, 21-13, 21-14.