Hati-hati, Kulit Bisa Rusak Permanen karena Salah Pilih ”Skin Care”
›
Hati-hati, Kulit Bisa Rusak...
Iklan
Hati-hati, Kulit Bisa Rusak Permanen karena Salah Pilih ”Skin Care”
Demam perawatan kulit membuat banyak orang berburu produk skin care di toko daring maupun luring. Tak jarang di media sosial, banyak pesohornya justru menjadi endorser produk-produk perawatan kulit yang diduga palsu.
Oleh
SEKAR GANDHAWANGI
·4 menit baca
Kalimat yang keluar dari mulut Sugeng manis bukan main. Mulutnya fasih mengucap sederet khasiat krim dan losion yang ia jual di kios. Padahal, tidak ada yang bisa menjamin keamanan produk itu bagi tubuh, apalagi khasiatnya.
Salah satu losion jualannya diklaim bisa memutihkan kulit. Sebagai penekanan, produsen losion memberi tulisan ”Bibit Pemutih for Body” di botol tanpa keterangan komposisi bahan. Satu-satunya keterangan tertulis soal kandungan losion adalah ”All high quality essential substances from Europe, USA, and Japan”.
”Ini untuk mutihin badan. Orang-orang salon suka pakai ini di tangan sebelum menggambar henna. Kan, enggak bagus pakai henna kalau enggak keluar warnanya,” kata Sugeng di kawasan Pasar Baru, Jakarta, Kamis (13/2/2020).
Selain keterangan komposisi, nomor izin edar dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) juga tidak ditemukan di botol losion. Padahal, segala jenis obat, kosmetik, makanan, dan minuman yang dijual bebas harus mengantongi nomor izin edar tersebut.
Hal itu (tampaknya) tidak menyurutkan niat Sugeng untuk berjualan. Ia menawarkan produk lain untuk dijual. Kali ini, ia menawarkan sebotol gel yang berfungsi sebagai pengangkat sel kulit mati.
Botol gel ini punya informasi yang cukup lengkap. Ada panduan pemakaian, komposisi bahan, dan perusahaan produsen gel. Nomor izin edar dari BPOM juga ada. Namun, nomor tersebut tidak terdaftar ketika diperiksa di laman cekbpom.pom.go.id.
Harga losion pemutih dan gel pengangkat sel kulit mati itu cukup terjangkau. Keduanya dihargai Rp 40.000.
Kulit yang sudah seperti itu tidak bisa kembali lagi (seperti semula). Yang bisa dilakukan hanya memudarkannya. Tetapi, jejak kerusakan akan tetap ada. Operasi plastik bukan opsi menyelesaikan masalah.
Selain losion dan gel, ada pula krim pemutih wajah di etalase kios Sugeng. Krim ini dibungkus dengan kotak kuning cerah. Ada dua wadah krim di dalam kotak. Salah satu wadah menampung krim malam dan satu lagi krim siang.
Tidak ada nomor izin edar BPOM pada kemasan krim. Namun, keterangan pada kemasan menyatakan bahwa krim ini diimpor dari Malaysia. Ada pula keterangan khasiat, cara pemakaian, dan reaksi dari krim ini.
Krim wajah yang ada di kios Sugeng adalah produk yang sama dengan salah satu barang sitaan BPOM pada Juli 2018. Kala itu, BPOM menyita sekitar 100.000 kosmetik dan bahan baku kosmetik yang diduga mengandung kosmetik. Penggerebekan dan penyitaan dilakukan di Jalan Kapuk Utara II, Jakarta Utara, Kamis (26/7/2018).
Krim berkardus kuning itu disita bersama sejumlah produk lain, seperti cat kuku, bahan pembersih kuku, dan bahan baku krim wajah. Nilai barang-barang sitaan itu ditaksir mencapai Rp 7,6 miliar.
Dijual daring
Sugeng bukan satu-satunya penjual kosmetik tanpa izin edar BPOM. Kosmetik dan produk perawatan kulit serupa juga dijual bebas secara daring. Tak jarang di sejumlah media sosial, banyak pesohornya justru menjadi endorser produk-produk perawatan kulit yang belakangan justru diketahui palsu dan membahayakan kesehatan.
Para penjaja di pelantar e-dagang (e-commerce) kerap mengklaim dan menjamin kualitas dan keamanan produk yang mereka jual. Mereka juga gencar mempromosikan khasiat produk. Khasiat yang dimaksud antara lain menyamarkan bekas jerawat, meratakan warna kulit, dan mencerahkan kulit dalam waktu 5-12 hari.
Menurut data BPOM, penjualan produk farmasi, termasuk kosmetik, secara daring meningkat setiap tahun. Pada 2016, ada 1.312 produk yang dijual daring dengan nilai keekonomian lebih dari Rp 55,7 miliar.
Jumlah itu meningkat menjadi 4.796 produk pada 2017. Pada 2018, jumlahnya meningkat menjadi 6.046 produk (Kompas.id, 19/12/2019).
Menimbulkan korban
Krim dan losion yang tidak jelas juntrungannya ini merugikan kesehatan kulit sejumlah korban. Bukannya memiliki kulit cerah, konsumen malah harus mengobati kulitnya yang rusak karena produk tersebut.
Dokter spesialis kulit dan kelamin Listya Paramita mengatakan, banyak pasien yang kulitnya bermasalah akibat pemakaian produk ilegal. Produk itu merusak kulit di lapisan dalam sehingga menimbulkan kerutan (stretch mark) berwarna merah.
”Kulit yang sudah seperti itu tidak bisa kembali lagi (seperti semula). Yang bisa dilakukan hanya memudarkannya. Tetapi, jejak kerusakan akan tetap ada. Di sisi lain, operasi plastik bukan opsi untuk menyelesaikan masalah,” katanya.
Kerusakan kulit akibat produk ilegal ini dialami oleh salah satu pasien Listya. Atas seizin pasien, Listya mengunggah kisah ini di media sosial dan viral beberapa hari lalu.
Menurut Listya, produk yang digunakan pasiennya mengandung steroid yang merupakan senyawa organik. Kendati legal digunakan sebagai obat, penggunaan steroid harus sesuai dengan resep dokter. Dalam kasus pasiennya, steroid tersebut disalahgunakan.
”Steroid bisa digunakan untuk pengobatan dan terapi, misalnya atopi dan lupus. Namun, sebagai obat, penggunaan steroid harus sesuai dengan resep dokter. Masih saja ada penjual nakal yang mencampur steroid untuk produk lain,” katanya.
Ia menambahkan, steroid memiliki efek samping berupa antimiotik. Artinya, steroid menghambat pembelahan sel dan menekan terjadinya pigmentasi. Hal inilah yang dimanfaatkan produsen krim dan losion abal-abal untuk menarik minat konsumen.
Listya menekankan pentingnya membeli produk yang memiliki izin edar BPOM. Sebab, produk tersebut telah dijamin keamanannya.
Di sisi lain, warga Jakarta, Asih (65), selalu memeriksa keamanan krim wajah yang ia gunakan. Sejak dua tahun terakhir, ia rutin membeli krim dari temannya. Untuk menjamin keamanannya, ia mengaku membawa krim itu ke dokter kulit.
”Saya takut pakai krim macam-macam. Kalau wajah rusak, kan ngeri,” katanya. Namun, tetap saja, merek krim yang dimaksud Asih tetap sulit ditemukan, termasuk saat dicari di berbagai laman penjualan daring.