Mereka yang ingin melupakan mantan dengan cara bergembira, sebagian hadir di acara Festival Melupakan Mantan di Yogyakarta.
Oleh
Soelastri Soekirno
·3 menit baca
Setelah tahun 2019 absen, Festival Melupakan Mantan digelar lagi tahun ini di Yogyakarta, Kamis (13/2/2020) sore hingga tengah malah. Para remaja, orang muda sampai pasangan yang sudah membawa anak ikut datang ke acara tersebut.
Meski namanyanya Festival Melupakan Mantan tetapi panitia tak mengajak pengunjung mengenang kesedihan. Sebaliknya, pengunjung yang datang diajak bergembira dan tidak usah lagi mengenang rasa sakit akibat putusnya hubungan dengan sang mantan.
Di area festival, ada tempat untuk mengenang mantan pacar bernama Wall of Memory. Pengunjung boleh menulis ungkapan isi hatinya kepada mantan di sana. Ada juga dinding Sapa Mantan di mana pengunjung bisa membaca kata-kata atau obrolan antar pasangan yang sudah putus atau pesan buat sang mantan.
Bagi yang ingin melupakan kenangan dengan eks kekasih hati, ada ruang Barang Mantan. Di situ siapapun boleh menyumbangkan barang dari mantan kekasih untuk disumbangkan ke pihak lain. Beberapa anak muda, lelaki dan perempuan tampak meletakkan benda mulai dari boneka dan telepon genggam, kaus, tas hingga parfum.
Ada juga Pojok Tarot yang membuka pintu bagi mereka yang ingin konsultasi secara gratis mengenai apa yang ia rasakan. Beberapa anak muda banyak yang memanfaatkan layanan tersebut.
Saat semua kegiatan itu dilakukan, di panggung ada band indie lokal Yogyakarta memberi hiburan dengan mengajak pengunjung ikut bernyanyi bahkan menari sesuai irama lagu. Band dan penyanyi yang tampil malam itu antara lain Candra, Bemandry, Tiki-Taka, Irta Geamime. Ada juga Pantomime Box yang ikut memeriahkan suasana.
Kebutuhan masyarakat
Seto Prayogi, pemrakarsa dan penanggung jawab acara menyatakan pihaknya kembali mengadakan festival tahunan itu setelah melihat kebutuhan masyarakat terutama anak muda. "Soal asmara bagi mereka ternyata bukan urusan sepele. Ada yang ketika putus cinta, kemudian merasa hidupnya menjadi tak sama lagi dengan sebelumnya. Ada rasa galau dari tingkat normal sampai tinggi sehingga mengganggu kehidupan mereka," tutur Seto yang ditemui sebelum acara dimulai.
Menurut Seto, sejak awal festival diadakan yakni tahun 2016, ia memang ingin mengajak masyarakat bangkit dari keterpurukan akibat putus cinta. Itu sebabnya Seto selalu memiliki tema berbeda di tiap tahun penyelenggaraan. Jika tahun 2018, masyarakat diajak untuk menjadikan proses kesakitan pada diri mereka karena patah hati sebagai proses pendewasaan, tahun 2020 ini, Seto dan kawan-kawan mengajak mereka untuk "mentas" yang bermakna move on.
Festival itu juga dimeriahkan oleh kehadiran para pemain film Toko Barang Mantan, yakni Reza Rahadian, Marsha Timothy, Iedil Dzuhrie Alaudin, dan Dea Panendra. Kehadiran mereka membuat pengunjung festival heboh apalagi cerita dalam film juga berkait dengan soal asmara yang belum usai seperti yang sebagian dari mereka rasakan.