Dukungan Alumni China bagi WNI yang Dipulangkan dari Wuhan
›
Dukungan Alumni China bagi WNI...
Iklan
Dukungan Alumni China bagi WNI yang Dipulangkan dari Wuhan
Alumni pelajar Indonesia yang pernah belajar di China membantu para warga negara Indonesia yang dievakuasi dari Wuhan dan diobservasi di Natuna.
Oleh
Iwan Santosa
·4 menit baca
Di balik hiruk pikuk pemulangan warga negara Indonesia atau WNI yang sebagian besar adalah pelajar dari Kota Wuhan, China, karena mewabahnya virus korona ternyata ada banyak tangan yang menyiapkan dukungan bagi mereka saat tiba di Tanah Air. Selain TNI dan aparatur sipil negara yang berperan sangat besar, alumni pelajar di China dan jejaring Persatuan Pelajar Indonesia di Tiongkok (PPIT) juga turun tangan membantu.
Pemulangan para WNI itu terselenggara berkat kerja sama Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Luar Negeri, Kementerian Kesehatan, Markas Besar TNI, dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), yang berkoordinasi dengan Pemerintah China. Sebelum proses pemulangan, alumni yang tergabung dalam Perkumpulan Persahabatan Alumni Tiongkok Indonesia (Perhati) dan PPIT aktif berkomunikasi dengan Koordinator Fungsi Politik di KBRI Beijing Arijanto Surojo untuk meyampaikan data nama dan lokasi pelajar Indonesia yang berada di Wuhan dan sekitarnya.
Kepengurusan Perhati saat ini dipimpin Soegeng Rahardjo yang pernah menjadi Dubes di Beijing, menggantikan Mayjen (Purn) Sudrajat yang juga pernah menjadi dubes di Beijing. Sementara Ketua Harian dijabat Adi Harsono yang pernah memimpin Kadin Indonesia di Kota Shanghai.
Setelah rencana pemulangan WNI ke Indonesia diputuskan oleh pemerintah, para pengurus Perhati, yakni Gandhi Priambodo, produser film patungan Indonesia-China dan alumnus Beijing, serta Cheryl Tanzil, mantan penyiar Metro TV dan alumnus Shanghai, menggagas pembuatan kaus sebagai bentuk dukungan alumni kepada para WNI, terutama pelajar yang dievakuasi dari Wuhan dan menjalani masa observasi di Natuna. Kaus tersebut juga dilengkapi manset lengan panjang untuk WNI yang berhijab agar dapat digunakan untuk aktivitas olahraga harian di kompleks Lanud Raden Sadjad di Ranai, Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau, sejak awal Februari 2020.
Dengan bantuan donasi dari para pengurus dan anggota Perhati, kaus yang didesain Osvaldo Nugroho segera dibuat. Osvaldo adalah seniman dan disc jokey. Di kaus itu terdapat tulisan ”Jangan Nyerah. Kami Nggak Akan Ninggalin Lo (Jangan menyerah. Kami tidak akan meninggalkanmu)”.
Perhati juga menjalin komunikasi dengan operator XL Axiata yang memiliki jaringan layanan di Natuna dan Anambas. Direktur Independen XL Axiata Yessie Diyanti Yosetya setuju memberikan sim card gratis bagi para WNI yang dievakuasi agar dapat berkomunikasi dengan keluarga mereka di wilayah lain di Indonesia.
Para WNI tiba di Natuna, Minggu (2/2/2020), di kompleks Lanud Raden Sadjad. Sim card dari XL yang dikirimkan Perhati diterima Kepala Rumah Sakit Lanud Raden Sadjad dan pejabat dari Satgas Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Kogabwilhan) I dan diberikan kepada para WNI itu esok harinya. Kedua institusi itu juga membantu menerima dan menyalurkan bantuan dari berbagai pihak kepada para warga yang menjalani karantina.
Upaya memberikan dukungan juga terus dilakukan Perhati, donasi berupa pakaian dalam sekali pakai dan pembelian sejumlah alat musik disiapkan di Jakarta. Sebanyak 500 kardus pakaian dalam sekali pakai disiapkan bersama lebih dari 270 helai kaus dan peralatan musik. Barang-barang tersebut dikirimkan dengan bantuan Kepala Rumah Sakit TNI AU Esnawan Antariksa Lanud Halim Perdanakusuma Kolonel Mukti Berlian.
Barang tersebut diangkut dengan pesawat Boeing 737 dari Skuadron Udara 17 VVIP yang juga dijadwalkan mengantar Menko Polhukam Mahfud MD ke Natuna. Seluruh bantuan dari alumni China tersebut diterima Satgas Kogabwilhan I dan langsung dimanfaatkan para WNI eks Wuhan di Natuna.
”Kami mengirimkan bantuan sebagai bentuk kepedulian kami kepada para WNI yang dipulangkan dari Wuhan. Semenjak virus korona merebak, kami berkomunikasi lebih intensif dengan mereka dan ingin memastikan mereka kembali dengan selamat,” kata Cheryl Tanzil, Jumat (14/2/2020) di Jakarta.
Para pelajar dan alumni juga membuat rekaman video untuk mendoakan segera pulihnya Wuhan dari wabah virus korona dan juga ucapan terima kasih atas dukungan penuh Pemerintah Republik Indonesia dan Pemerintah Republik Rakyat China.
Kini, setelah Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto dan Kapolri Jenderal (Pol) Idham Azis berkunjung ke Natuna, Kamis (13/2/202), pemulangan para WNI yang diobservasi di Natuna ke kampung halaman tampaknya tinggal menghitung hari. Hampir 14 hari mereka menjalani observasi dan semuanya belum ada yang dinyatakan tertular virus korona.
”Semoga Wuhan dan China segera bangkit dan dapat mengatasi virus korona. Semoga virus itu tidak menular sampai ke Indonesia,” kata Cheryl.