Tol Pandaan-Malang Seksi 5 Ditargetkan Beroperasi Sebelum Lebaran Tahun Ini
›
Tol Pandaan-Malang Seksi 5...
Iklan
Tol Pandaan-Malang Seksi 5 Ditargetkan Beroperasi Sebelum Lebaran Tahun Ini
Jalan Tol Pandaan-Malang Seksi 5 sepanjang 3,1 kilometer dari Pakis di Kabupaten Malang sampai Madyopuro di Kota Malang, Jawa Timur, bakal beroperasi sebelum masa mudik Lebaran tahun ini.
Oleh
DEFRI WERDIONO
·3 menit baca
MALANG, KOMPAS — Jalan Tol Pandaan-Malang Seksi 5 sepanjang 3,1 kilometer dari Pakis di Kabupaten Malang sampai Madyopuro di Kota Malang, Jawa Timur, bakal beroperasi sebelum masa mudik Lebaran tahun ini. Jalan tol ini diharapkan semakin mengurangi kepadatan lalu lintas di ruas Surabaya-Malang.
Ruas tol Seksi 5 melengkapi empat ruas jalan yang sebelumnya beroperasi sejak Mei 2019. Empat ruas yang sudah ada adalah Seksi 1 Pandaan-Purwodadi sepanjang 15,475 kilometer, Seksi 2 Purwodadi-Lawang (8,50 km), Seksi 3 Lawang-Singosari (7,51 km), dan Seksi 4 Singosari-Pakis (4,75 km). Total panjang Tol Pandaan-Malang mencapai 38,488 km.
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, saat peresmian Tol Pandaan-Malang Seksi 1-3 lalu, mengatakan, tol ini diharapkan mampu mengurai kemacetan hingga 70 persen di jalur Surabaya-Malang. Dalam kondisi normal, ruas Surabaya-Malang dilintasi sekitar 65.000 kendaraan.
Direktur Teknik PT Jasa Marga Pandaan-Malang Siswantono, Jumat (14/2/2020), menjelaskan, proses pembangunan fisik tol berikut kelengkapannya sudah hampir selesai. Pekerjaan itu termasuk masalah pemindahan jaringan kabel listrik milik PLN di ujung pintu keluar tol Seksi 5.
”Uji laik fungsi belum, kami masih proses. Kami masih mengajukannya ke Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. Kalau fisik tinggal cor di ujung. Yang terakhir, titik pertemuan jalan tol dengan Jalan Ki Ageng Gribig (Kota Malang) sedang finishing,” katanya.
Menurut Siswantono, semua lampu penerangan jalan sudah terpasang, termasuk pembangunan Gerbang Tol Malang sebagai pintu keluar masuk dari Madyopuro. Adapun keberadaan kabel listrik di pintu keluar, yang sebelumnya sempat menjadi kendala, kini sudah direlokasi PLN.
”Kami tinggal merapikan sisa-sisanya. Gardu (gerbang) masih dalam proses, kurang sedikit, sehingga tidak sampai Lebaran, Seksi 5 sudah dioperasikan. Dari kami (rencana dioperasikan) di awal Maret. Namun, tergantung uji laik fungsi,” katanya.
Setelah uji laik fungsi, menurut Siswantono, ada waktu dua minggu untuk perbaikan. Setelah itu, baru ada rekomendasi dari Kementerian Perhubungan dan Badan Pengatur Jalan Tol. Tahap selanjutnya adalah penetapan tarif.
Kami tinggal merapikan sisa-sisanya. Gardu (gerbang) masih dalam proses, kurang sedikit, sehingga tidak sampai Lebaran, Seksi 5 sudah dioperasikan. Dari kami (rencana dioperasikan) di awal Maret. Namun, tergantung uji laik fungsi.
Sementara itu, pembangunan Jalan Lintas Selatan (JLS) di Kabupaten Malang terus berlangsung. Kepala Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga Kabupaten Malang Romdhoni mengatakan, tahun ini bakal ada tambahan tender baru sepanjang 6,5 km.
Sebelumnya, proyek JLS dibangun dari Balekambang di Kecamatan Sumbermanjing Wetan hingga Kedungsalam di Kecamatan Donomulyo (disebut Lot 9) sepanjang 17,89 km.”Pembangunan tetap jalan dan diharapkan selesai 2021,” kata Romdhoni di lokasi pembersihan tanah longsor di Kecamatan Pujon, Kabupaten Malang, Jumat siang.
Menurut dia, panjang JLS di wilayahnya mencapai 60 km dari Balekambang hingga perbatasan Kabupaten Blitar. Saat ini, dari Sendangbiru ke Talok di Kecamatan Turen sepanjang 50 km masih dalam proses kajian. Adapun dari Sendangbiru ke timur melalui tepi pantai kini masih dalam proses uji kelayakan.
Pemerintah Kabupaten Malang, kata Romdhoni, juga berusaha menyesuaikan pembangunan JLS dengan jembatan Srigonco di Desa Srigonco, Kecamatan Bantur. Jembatan Srigonco dibangun sejak tahun 2017 dan membentang di atas Jurang Klampok dengan panjang 60 meter dan lebar 9 meter. Pembangunan jembatan yang dibiayai APBD sekitar Rp 40 miliar itu diharapkan selesai tahun ini.