Kasus Kematian Virus Korona Tipe Baru Pertama di Eropa
›
Kasus Kematian Virus Korona...
Iklan
Kasus Kematian Virus Korona Tipe Baru Pertama di Eropa
Di Eropa teridentifikasi 46 kasus penularan virus Covid-19 di sembilan negara dan paling banyak kasus berada di Jerman, yakni 16 kasus.
Oleh
LUKI AULIA
·3 menit baca
PARIS, SABTU — Turis dari China berusia 80 tahun meninggal akibat virus korona baru, yang kini diberi nama virus Covid-19, di Perancis. Ini kasus kematian pertama akibat virus Covid-19 di benua Eropa dan kasus kematian keempat di luar wilayah China daratan setelah Filipina, Hong Kong, dan Jepang.
Menteri Kesehatan Perancis Agnes Buzyn, Sabtu (15/2/2020), menjelaskan bahwa turis asal Provinsi Hubei, China, itu sudah dirawat di rumah sakit sejak 25 Januari 2020. Ia dirawat karena infeksi paru yang disebabkan oleh virus Covid-19. Ia tiba di Perancis pada 16 Januari 2020, kemudian masuk rumah sakit pada 25 Januari dan langsung dimasukkan ke ruang isolasi.
Setelah masuk rumah sakit, kondisi kesehatannya semakin buruk. ”Anak perempuannya juga dirawat di rumah sakit, tetapi diyakini akan bisa sembuh,” kata Buzyn.
Di Eropa teridentifikasi 46 kasus penularan virus Covid-19 di sembilan negara dan paling banyak kasus berada di Jerman, yakni 16 kasus. Virus itu menginfeksi lebih dari 67.000 orang di dunia. Sebanyak 1.526 orang tewas dan mayoritas berada di China. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menilai virus Covid-19 sebagai ancaman bagi kesehatan dunia.
Untuk mencegah penularan, China mengisolasi 60 juta penduduknya, membangun dua rumah sakit darurat, serta membatasi pelayanan publik dan segala macam hiburan yang dianggap tidak penting. Layanan di restoran, bioskop, dan gelanggang olahraga serta acara budaya untuk sementara ditiadakan.
Jumlah kematian di China saja kini telah mencapai 1.523 orang, sebagian besar korban berasal dari Hubei. Presiden China Xi Jinping berjanji akan segera menciptakan sistem penyediaan kebutuhan darurat nasional dan sistem tanggap darurat wabah.
Kapal pesiar
Kasus penularan virus Covid-19 terbanyak di luar batas negara terjadi di kapal pesiar Diamond Princess yang terdampar di perairan Jepang. Tercatat ada 285 dugaan kasus dan puluhan sudah terkonfirmasi tertular virus itu. Kedutaan Besar Amerika Serikat di Jepang menyatakan akan segera mengevakuasi warga AS di kapal pesiar milik Carnival Corp itu. Sesampainya di AS, mereka akan dikarantina selama dua pekan.
Kapal pesiar dengan 3.500 penumpang dan kru itu telah dikarantina sejak tiba di Yokohama, Jepang, 3 Februari lalu. Sebanyak 218 orang di antaranya positif terinfeksi virus Covid-19.
Sekitar 400 warga AS yang berada di kapal itu akan dibawa dengan pesawat sewaan di Jepang paling lambat Senin. Pesawat itu menurut rencana akan mendarat di pangkalan militer di California dan Texas. ”Para penumpang terlebih dahulu akan diperiksa lagi dan kalau terinfeksi virus korona tidak bisa ikut pulang dan harus dirawat di Jepang,” demikian pernyataan dari Kedutaan Besar AS di Jepang.
Jepang membenarkan rencana AS membawa pulang semua warganya. Negara lain bisa saja mengikuti langkah AS sebelum periode karantina berakhir pekan depan. (REUTERS/AFP/AP)