Minum air putih adalah prioritas keseharian penyanyi Nadya Fatira (34). Namun, ketika disuguhi minuman dan harus memilih antara kopi dan teh, penyanyi kelahiran Makassar, Sulawesi Selatan, ini lebih memilih teh.
Oleh
·2 menit baca
Minum air putih adalah prioritas keseharian penyanyi Nadya Fatira (34). Namun, ketika disuguhi minuman dan harus memilih antara kopi dan teh, penyanyi kelahiran Makassar, Sulawesi Selatan, ini lebih memilih teh.
”Saya menyukai teh yang ringan, teh yang bening. Bukan teh yang pekat, apalagi ada ampas tehnya,” ujar Nadya, Kamis (13/2/2020), di Jakarta.
Soal teh, Nadya rupanya juga ingin meluangkan waktu untuk mengunjungi kebun-kebun teh di wilayah Jawa Tengah, seperti Kebun Teh Tambi di lereng Gunung Sindoro, Wonosobo. Ada lagi Kebun Teh Kaligua (Brebes), Kebun Teh Pagilaran (Pekalongan), Kebun Teh Nglinggo di Kulon Progo (Yogyakarta), dan sebagainya.
Yang mesti diingat, di wilayah Jawa Tengah itu masyarakatnya suka menyuguhkan teh pekat coklat kemerah-merahan, bahkan kehitaman, dan sering menambahkan gula batu di situ agar manis. Kadang kala disertakan ampas tehnya pula.
”Tidak… tidak! Saya akan tetap minum teh yang bening tanpa gula,” ujar Nadya yang tengah menyiapkan peluncuran album keduanya, yang diberi label Pisces, pada 21 Februari 2020 nanti. Album pertamanya, My Story, diluncurkan di tahun 2010, satu dekade berselang.
”Peluncuran album kedua nanti secara digital. Sebelumnya, saya tampil keliling (road show) di tujuh kota untuk mengenalkan lagu-lagu di album saya itu,” ujar penyanyi yang suka memainkan gitar akustik ini.
Sekaligus menandai peluncuran album Pisces, Nadya berencana mengeluarkan lagu singel terbarunya berjudul ”Biasa-biasa Saja”. Kata Nadya, lagu ini bertutur tentang ajakan untuk menyikapi hidup secara tidak berlebihan, biasa-biasa saja.