Seorang warga Sungai Liat, Kabupaten Bangka, Kepulauan Bangka Belitung, dirawat di ruang isolasi karena mengalami keluhan yang mirip gejala seperti terinfeksi virus korona. Pasien tersebut akan diisolasi selama 14 hari.
Oleh
RHAMA PURNA JATI
·2 menit baca
PANGKAL PINANG, KOMPAS — Seorang warga Sungai Liat, Kabupaten Bangka, Kepulauan Bangka Belitung, dirawat di ruang isolasi karena mengalami keluhan yang mirip gejala seperti terinfeksi virus korona. Pasien tersebut akan diisolasi selama 14 hari ke depan untuk memastikan keadaannya.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Muhammad Hendri, Senin (17/2/2020), membenarkan ada seorang pasien yang sedang dirawat secara intensif di RSUD DR (HC) Ir Soekarno, Pangkal Pinang. ”Pasien sudah dimasukkan ke ruang isolasi pada Minggu (16/2) malam,” katanya.
Ditambah lagi, dia baru pulang dari salah satu negara terjangkit, yakni Singapura, pada 7 Februari lalu.
Hendri mengatakan, pasien tersebut masuk dalam pengawasan karena memiliki gejala yang mirip seperti terinfeksi virus korona. Ditambah lagi, dia baru pulang dari salah satu negara terjangkit, yakni Singapura, pada 7 Februari lalu. Dia singgah sementara di Jakarta.
Hendri mengatakan, setibanya di Jakarta, pasien tersebut sudah mendapatkan kartu kewaspadaan kesehatan (health alert card). Kemudian, dia pulang ke Pangkal Pinang pada 10 Februari.
Pada 15 Februari, ungkap Hendri, pasien itu mengalami sejumlah keluhan, seperti sesak napas dan panas, walau masih di bawah 38 derajat celsius. Selain itu, menurut dokter ahli, dia diduga juga mengalami pneumonia (radang paru-paru).
Atas dasar itulah, warga tersebut dipindahkan ke ruang isolasi. ”Perawatan di ruang isolasi akan berlangsung sampai 14 hari ke depan,” ujar Hendri. Masa inkubasi virus tersebut maksimal 14 hari.
Tidak hanya pasien, orang yang pernah berkomunikasi dengan pasien tersebut juga akan terus dipantau. ”Sekarang kami sedang menelusuri keberadaan orang-orang yang pernah berkomunikasi dengan pasien tersebut,” kata Hendri.
Beberapa orang yang masuk dalam daftar pemantauan adalah keluarga dekat pasien tersebut yang berjumlah enam orang. Selain itu, pihaknya juga mencari orang yang pernah menjenguk pasien itu. ”Cara ini diharapkan dapat meminimalisasi penularan,” ucap Hendri.
Hendri menjelaskan, sejak tiga minggu lalu, Gubernur Kepulauan Bangka Belitung Erzaldi Rosman Djohan sudah menginstruksikan untuk membentuk tim kesiapsiagaan penyebaran virus korona. Salah satu tugasnya adalah mendirikan posko dan mencegah penularan korona di Bangka Belitung.
Kepala Dinas Kesehatan Bangka Belitung Mulyono Susanto mengatakan, pihaknya sudah membentuk tim khusus untuk menangani kasus ini. Saat ini, pihaknya masih dalam tahap pemeriksaan untuk mengetahui apakah pasien itu terinfeksi virus korona atau tidak. Hingga saat ini belum ditemukan kasus virus korona jenis baru di Indonesia.