Shimizu dan Adhi Karya Menggarap Paket Kontrak 201 Fase II-A
›
Shimizu dan Adhi Karya...
Iklan
Shimizu dan Adhi Karya Menggarap Paket Kontrak 201 Fase II-A
Proyek ini akan dikerjakan dalam 58 bulan mulai Maret 2020 sampai 2024. Pekerjaan pengeboran terowongan akan dilakukan pada 2021.
Oleh
Helena F Nababan
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Manajemen Moda Raya Terpadu Jakarta memastikan pembangunan fase II-A koridor selatan-utara dari Bundaran Hotel Indonesia ke kawasan Kota siap dimulai. Perusahaan Jepang, Shimizu, dan PT Adhi Karya (Persero) membentuk perusahaan gabungan Shimizu-Adhi Karya Joint Venture (SAJV) untuk berkolaborasi membangun paket kontrak pertama fase II-A.
Direktur Utama PT MRT Jakarta William P Sabandar saat penandatanganan paket kontrak antara MRT Jakarta dan SAJV di Stasiun Bundaran HI, Jakarta, Senin (17/2/2020), menjelaskan, paket kontrak pertama fase II-A, yang dinamai paket kontrak (CP 201), bernilai Rp 4,5 triliun.
Kontraktor akan mengerjakan konstruksi sepanjang 2,8 kilometer berbentuk konstruksi bawah tanah. ”Di jalur sepanjang 2,8 km dari Bundaran HI ke Harmoni akan ada dua stasiun, yaitu Stasiun Thamrin dan Stasiun Harmoni,” kata William.
Direktur Konstruksi MRT Jakarta Silvia Halim menambahkan, CP 201 akan dikerjakan dalam 58 bulan mulai Maret 2020 sampai 2024. Pekerjaan pengeboran terowongan akan dilakukan pada 2021.
Saat ini, MRT Jakarta memiliki jalur sepanjang 16 km yang membentang dari Stasiun Lebak Bulus, Jakarta Selatan, ke Stasiun Bundaran HI, Jakarta Pusat. Jalur baru yang akan dibangun dari Stasiun Bundaran HI ke Kota berjarak 9 km dan dalam rencana jangka panjang akan terus dikembangkan hingga 240 km (Kompas, 23/11/2019).
Dalam kesempatan yang sama, Duta Besar Jepang untuk Republik Indonesia Masafumi Ishii mengatakan, pembangunan MRT Jakarta fase II diharapkan bisa mengurai dan mengurangi kemacetan di Jakarta. Hal ini akan meningkatkan produktivitas masyarakat karena penggunaan transportasi umum dapat menghemat biaya dan waktu tempuh perjalanan.