Masa depan pebalap tim Formula 1 Mercedes, Lewis Hamilton, setelah berakhirnya musim 2020 ini masih menjadi misteri. Ia pun santer dispekulasikan bakal hijrah ke tim rival Mercedes, Scuderia Ferrari, tahun depan.
Oleh
AGUNG SETYAHADI
·3 menit baca
LONDON, SABTU – Masa depan pebalap Formula 1 Lewis Hamilton setelah berakhirnya musim 2020 ini masih menjadi misteri. Pebalap asal Inggris berusia 35 tahun itu belum bersedia membicarakan perpanjangan kontrak dengan Mercedes hingga musim dingin ini berakhir.
Menunda negosiasi kontrak baru menjadi salah satu tradisi Hamilton selama di Mercedes sejak 2013. Kontrak baru yang tak kunjung jelas itu juga menimbulkan spekulasi Hamilton akan bergabung dengan Ferrari mulai musim 2021. Skenario itu pun dihubungkan dengan belum jelasnya kontrak Sebastian Vettel dengan tim “Kuda Jingkrak”, julukan Ferrari.
Namun, Hamilton terus menyampaikan dirinya belum tahu apakah dirinya akan bertahan atau pindah. Dia juga selalu berusaha menghindari pertanyaan terkait masa depannya di Mercedes.
“Di tim-tim papan atas sepertinya tidak akan ada banyak perubahan. Saya tidak terlalu yakin seperti apa kontrak setiap orang. Tetapi, saya pikir tidak akan ada pergerakan yang sangat besar,” ujar Hamilton kepada Sky Sports F1 saat peluncuran mobil Mercedes W11, akhir pekan lalu.
“Saya tidak tahu apa rencana Seb (Sebastian Vettel) untuk ke depan,” ungkap Hamilton menambahkan seperti dikutip Crash.
Perubahan besar, dalam artian kuantitas, sepertinya memang tidak akan terjadi. Apalagi, beberapa pebalap papan atas telah memperpanjang kontraknya di tim masing-masing seperti Charles Leclerc (Ferrari) dan Max Verstappen (Red Bull). Tetapi, jika Hamilton meninggalkan Mercedes dan bergabung dengan tim lain, seperti Ferrari, maka akan ada perubahan besar yang bisa memengaruhi peta persaingan juara di F1.
Mattia Binotto, bos Scuderia Ferrari, menanggapi dingin kabar kepindahan Hamilton ke Ferrari. Menurutnya, Vettel tetap menjadi pilihan utama tim pabrikan asal Italia itu. Binotto tidak menutupi fakta bahwa saat ini ada sejumlah hal yang sedang dibahas dengan Vettel untuk kontrak baru.
Juara dunia F1 empat kali itu akan habis kontraknya pada akhir 2020, serupa Hamilton di Mercedes. “Diskusi dengan Vettel telah berlangsung sejak sebelum Natal pada akhir tahun lalu dan terus berlangsung hingga sekarang,” ujar Binotto dikutip Fox Sport.
Setali tiga uang, bos tim Mercedes Toto Wolff juga menyatakan bahwa diskusi dengan Hamilton sudah dilakukan, tetapi disepakati berlanjut setelah jeda musim dingin. “Kami akan senang memiliki pebalap tercepat di mobil (kami) dan saya tahu Lewis ingin berada di mobil tercepat. Jadi, ada kesamaan,” ujar Wolff yang kontraknya juga berakhir pada 2020.
Wolff pun menegaskan, dirinya akan menyelesaikan negosiasi dengan Hamilton sebelum memikirkan kontraknya. Hal itu juga memunculkan skenario bahwa kelanjutan kontrak Wolff di Mercedes akan ditentukan lewat bisa tidaknya ia mempertahankan Hamilton di tim berjuluk "Panah Perak" itu.
“Dinamikanya sangat bagus, kami sudah lama saling mengenal. Pebalap tahu nilainya dan kami pun demikian. Di sisi lain, Lewis sangat menyadari di posisi mana kami saat ini sebagai sebuah tim dan perusahaan otomotif,” tegas Wolff Jumat lalu di Sirkuit Silverstone, Inggris, seperti dikutip PlanetF1.
Pembahasan alot kontrak baru Hamilton ini diyakini terkait masalah kenaikan gaji. Saat kontrak baru pada 2018 untuk durasi hingga 2020, Forbes menganalisis gaji Hamilton mencapai 30 juta dollar Amerika Serikat atau sekitar Rp 411 miliar. Jika ditambah bonus, pendapatan Hamilton per tahun melonjak hingga 50 juta dollar AS.