Jumlah warga dalam pengawasan atau pernah dalam pengawasan terkait virus korona baru di Batam, Kepulauan Riau, bertambah satu orang dan tengah menunggu hasil pemeriksaan sampel usap tenggorokan.
Oleh
·3 menit baca
BATAM, KOMPAS — Jumlah warga dalam pengawasan atau pernah dalam pengawasan terkait virus korona baru di Batam, Kepulauan Riau, bertambah satu orang. Dari empat warga, tiga orang telah dinyatakan negatif dan satu orang sedang menunggu hasil pemeriksaan sampel usap tenggorokan.
Kepala Dinas Kesehatan Batam Didi Kusmarjadi, Senin (17/2/2020), mengatakan, satu orang tambahan itu dirujuk ke RSUD Embung Fatimah, Batam, pada Minggu malam. Sebelumnya, laki-laki itu berobat di Rumah Sakit Elisabeth Batam.
”Ada satu lagi pasien baru masuk tadi malam di RSUD Embung Fatimah. Pasien sekarang dirawat di ruang isolasi. Sampel swab nasofaring (usap tenggorokan) sudah diambil untuk diteliti,” kata Didi.
Menurut Didi, pasien itu sebelumnya sampai di Batam melalui Pelabuhan Batam Centre yang melayani rute dari/ke Singapura dan Malaysia. Didi tidak tahu pasien berangkat dari mana. Namun, ketika melewati pintu kedatangan, pasien belum menunjukkan gejala pneumonia.
Ada satu lagi pasien baru masuk tadi malam di RSUD Embung Fatimah. Pasien sekarang dirawat di ruang isolasi. Sampel swab nasofaring (usap tenggorokan) sudah diambil untuk diteliti.
Kepala Bidang Pengendalian Karantina dan Surveilans Epidemiologi Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Batam Romer Simanungkalit mengatakan, pasien itu sampai ke Batam pada Sabtu, 15 Februari. Pasien baru kembali dari bekerja di Singapura.
”Ketika melewati pintu internasional, pasien ada gejala demam, tetapi belum tinggi. Gejalanya belum lengkap. Petugas memberinya HAC (kartu kewaspadaan kesehatan). Besoknya muncul gejala lain dan pasien berobat ke Rumah Sakit Elisabeth,” tutur Romer.
Negatif
Selain tambahan warga dalam pengawasan, Didi juga menyampaikan hasil penelitian sampel usap tenggorokan pasien yang dirujuk ke Rumah Sakit BP Batam pada Kamis, 13 Februari. Hasil penelitian menunjukkan pasien yang baru kembali bekerja dari Johor, Malaysia, sekitar tiga minggu itu negatif terinfeksi virus korona baru.
”Kepala BPKL (Balai Pengawasan Kesehatan Lingkungan) sudah menyampaikan hasilnya negatif. Pasien segera keluar dari ruang isolasi dan dirawat di ruangan biasa,” ujar Didi.
Ia melanjutkan, kondisi pasien semakin membaik dan tidak lagi mengalami demam dan sesak napas. Didi belum dapat informasi apa penyakit pasien. Namun, ia memperkirakan pasien hanya terpapar kuman biasa karena responsnya membaik setelah diberi antibiotik.
Tambahan satu warga itu membuat jumlah pasien dalam pengawasan atau pernah dalam pengawasan di Batam menjadi empat orang. Tiga dari empat dinyatakan negatif. Satu pasien negatif hanya melalui observasi di rumah dan diberi HAC karena gejalanya tidak lengkap.
Sementara itu, jumlah warga dalam pengawasan atau pernah dalam dalam pengawasan di Kepulauan Riau bertambah menjadi 11, yaitu 4 di Batam, 6 di Tanjung Pinang, dan 1 di Tanjung Balai Karimun. Sepuluh di antaranya telah dinyatakan negatif.
Dari total jumlah itu, empat yang dirawat di ruang isolasi rumah sakit. Sementara tujuh lainnya hanya menjalani masa observasi di rumah karena tidak menunjukkan gejala atau gejalanya tidak lengkap.