Dua tembok kokoh akan menjadi senjata Borussia Dortmund menjegal ambisi Paris SaintGermain di 16 Besar Liga Champions. Tembok itu berupa fanatisme di tribun selatan stadion dan penyerang bintang baru "Die Borussen".
Oleh
KELVIN HIANUSA
·3 menit baca
DORTMUND, SELASA –Sebagai tim kuda hitam, Borrusia Dortmund tidak gentar saat menjamu raksasa Perancis, Paris Saint-Germain, pada babak 16 besar Liga Champions Eropa, Rabu (19/2/2020) pukul 03.00 WIB. Tim berjuluk “Die Borussen” itu telah menyiapkan dua tembok besar di Stadion Signal Iduna Park yang akan menghadang kekuatan tim tamu.
Tembok pertama yang akan dihadapi PSG adalah tribune selatan Iduna Park yang dikenal dengan istilah “Tembok Kuning”. tribune penonton ini memiliki lebar 100 meter dan tinggi 40 meter dengan kapasitas 25.000 penonton.
Bagian itu selalu disesaki dengan atribut kuning hitam yang menjadi warna khas Dortmund. Penonton Tembok Kuning biasanya paling beringas. Dengan tiket termurah dibandingkan tribune-tribune lainnya, banyak penonton fanatik berpenghasilan rendah atau kelas buruh yang memilih tempat ini. Rasa lapar mereka dituangkan dalam nyanyian dan teriakan sepanjang laga.
Mantan penjaga gawang Dortmund Roman Weidenfeller mengibaratkan tribune itu "perangkap" mematikan. “Jika kamu adalah tim lawan, (tembok) ini akan menghancurkanmu. Tetapi jika kamu kiper tuan rumah, akan terasa sangat fantastis,” katanya.
Perangkap ini bisa menggoyahkan mental penyerang PSG, Kylian Mbappe, dan rekan-rekannya. Dalam beberapa kesempatan, PSG kerap dijuluki lemah mental. Mereka tidak pernah melewati babak 16 besar Liga Champions dalam tiga musim terakhir.
Selain Tembok Kuning, Die Borussen punya tembok baru yang tidak kalah mematikan, yaitu Erling Braut Haalan. Ia striker remaja paling disegani di daratan Eropa dewasa ini.
Dengan tinggi 1,94 meter, Haaland menjadi tembok kokoh di barisan pertahanan lawan. Selain tinggi, remaja berambut pirang ini juga punya kecepatan dan insting mencetak gol tinggi. “Tidak banyak pemain setingginya yang cepat. Kami beruntung memilikinya,” tutur Hans-Joachim Watzke, CEO Dortmund.
Bukti ketajaman Haaland
Haaland, sejak kedatangannya pada 1 Januari 2020 lalu, telah membuktikan ketajamannya dengan menghasilkan satu gol setiap 38 menit. Dia sudah mencetak total 8 gol dari 5 penampilannya di Liga Jerman. Pemain berusia 19 tahun ini rata-rata mencetak dua gol hanya dengan tiga tendangan.
Di Liga Champions, Haaland—yang setengah musim bermain bersama klub Austria Salzburg—telah mencetak delapan gol. Dia hanya kalah dari pencetak gol tersubur yang merupakan striker Bayern Muenchen, Robert Lewandowski (10 gol).
Haaland, menurut Pelatih Dortmund Lucien Favre, akan cepat beradaptasi dalam laga pertamanya di Liga Champions bersama Borussen. “Bermain di Dortmund tentu berbeda. Tetapi, dia telah berpengalaman di Salzburg. Tidak akan butuh waktu lama untuknya,” ujarnya kemarin.
Roman Burki, kiper Dortmund, optimis Haaland akan berbicara banyak di laga ini. “Dia pemain yang bertalenta. Dia juga pekerja keras. Saya selalu menjadi pemain pertama yang datang ke latihan. Tetapi, tidak lagi setelah dia masuk ke klub ini,” sebutnya.
Peran Haaland sangat penting untuk menggantikan kapten klub, Marco Reus, yang absen akibat cedera. Di laga ini, Haaland akan dibantu penyerang sayap muda berbakat asal Inggris, Jadon Sancho.
Tembok ganda Dortmund itu terbukti sangat berbahaya dalam tiga laga kandang terakhirnya di Liga Jerman. Mereka menyapu tiga kemenangan dengan mencetak 14 gol dan hanya kebobolan satu gol.
Tembok ganda Dortmund itu terbukti sangat berbahaya dalam tiga laga kandang terakhirnya di Liga Jerman. Mereka menyapu tiga kemenangan dengan mencetak 14 gol dan hanya kebobolan satu gol.
Kapten PSG Thiago Silva turut mengagumi Haaland. Namun dia tidak gentar berduel dengan sang remaja. “Dia pasti termotivasi, begitu juga kami. Apa kami takut? Kami tidak punya rasa takut. Dengan kebersamaan, kami akan bermain bagus nanti,” ujar bek asal Brasil tersebut.
Situasi tak begitu kondusif bagi PSG. Meskipun datang ke Dortmund, bintang mereka, Neymar Jr, belum pasti tampil. “Saya belum bisa memastikan dia akan tampil atau tidak. Kami masih harus menunggu latihan terakhir. Setelah itu kami akan memeriksa kondisinya lagi,” kata Pelatih PSG Thomas Tuchel.
PSG akan mengandalkan Mbappe, salah satu penyerang terbaik di dunia saat ini. Penyerang asal Perancis ini sudah mencetak lima gol dan tiga asis di babak grup Liga Champions.