Danamon Andalkan Pendekatan Digital dan Institusi untuk Gaet Nasabah
›
Danamon Andalkan Pendekatan...
Iklan
Danamon Andalkan Pendekatan Digital dan Institusi untuk Gaet Nasabah
Bank Danamon akan memanfaatkan ekosistem perekonomian digital guna menggaet nasabah. Dalam waktu dekat, MUFG akan berinvestasi ke salah satu platform e-dagang untuk memosisikan Bank Danamon di pusat ekosistem digital.
Oleh
M Paschalia Judith J
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Dalam mempertahankan momentum pertumbuhan laba, PT Bank Danamon Indonesia Tbk akan menggaet nasabah lewat layanan digital dan pendekatan institusional. Bank yang telah merger dengan bank asal Jepang, MUFG Bank Ltd, ini meyakini strategi itu akan membuat bisnis korporasi berjalan berkelanjutan.
Sepanjang 2019, proporsi penggunaan layanan digital Bank Danamon mencapai 94 persen dari keseluruhan transaksi perbankan. Aplikasi ponsel Bank Danamon juga berkontribusi 13 persen terhadap pendaftaran nasabah baru.
Saat ini, Bank Danamon memiliki sekitar 4 juta nasabah. Sinergi dengan MUFG mendatangkan 80 nasabah korporasi dari Jepang, Indonesia, dan sejumlah negara di Asia Tenggara sepanjang 2019.
Direktur Utama PT Bank Danamon Indonesia Tbk Yasushi Itagaki, Rabu (19/2/2020), mengatakan, Bank Danamon akan memanfaatkan ekosistem perekonomian digital untuk menggaet nasabah. Dalam waktu dekat, MUFG akan berinvestasi ke salah satu platform e-dagang dengan tujuan memosisikan Bank Danamon berada di pusat ekosistem ekonomi digital.
”Bank Danamon akan mengoperasikan akun untuk pedagang dan konsumen (platform e-dagang itu),” katanya dalam konferensi pers paparan kinerja korporasi di Jakarta.
Dalam waktu dekat, MUFG akan berinvestasi ke salah satu platform e-dagang dengan tujuan memosisikan Bank Danamon berada di pusat ekosistem ekonomi digital.
Selain meningkatkan sektor digital, lanjut Yasushi, Bank Danamon akan melakukan pendekatan institusional. Bank Danamon berencana menawarkan paket layanan keuangan bagi karyawan di perusahaan yang diajak bekerja sama.
Kedua strategi ini diharapkan berdampak pada penguatan keberlanjutan dana murah (CASA), yaitu giro dan tabungan, dalam rantai suplai keuangan. Kedua langkah yang ditempuh Bank Danamon tersebut juga diharapkan berdampak ke pertumbuhan nasabah.
”Dengan langkah-langkah ini, kami mengharapkan nasabah bisa tumbuh secara signifikan pada tahun depan,” kata Yasushi.
Sepanjang 2019, Bank Danamon mencatatkan pertumbuhan CASA sebesar 7 persen menjadi Rp 55,7 triliun. Pertumbuhan ini membuat kontribusi CASA dalam penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) mencapai 49,7 persen.
Sementara itu, Chief Financial Officer PT Bank Danamon Indonesia Tbk Muljono Tjandra menyatakan, kredit konsumen mengalami pertumbuhan tertinggi sehingga mendorong pertumbuhan laba korporasi. Pendorong lainnya ialah kredit segmen korporasi.
Pada 2019, kredit konsumer tumbuh 16,3 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya menjadi Rp 9,1 triliun. Sementara kredit segmen korporasi tumbuh 6 persen menjadi Rp 44 triliun. Adapun pembiayaan kredit bermotor melalui Adira Finance tumbuh 7 persen menjadi Rp 54,8 triliun.
Pada 2019, Bank Danamon membukukan laba bersih Rp 4,07 triliun. Laba ini tumbuh 4 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
Muljono mengemukakan, laba bersih itu salah satunya berasal dari penuntasan transaksi penjualan sebesar 70 persen dari kepemilikan saham PT Asuransi Adira Dinamika Tbk, anak usaha Bank Danamon, kepada Zurich Insurance.
”Total harga jual tersebut sekitar Rp 3,9 triliun,” ujarnya.
Muljono juga menyebutkan rasio intermediasi makropudensial (RIM) Bank Danamon pada 2019 berada pada posisi 99,7 persen. Posisi RIM itu masih dalam batas tolerensi Bank Danamon. ”Kami tak khawatir karena sumber kas masih banyak, baik dari modal maupun penjualan,” katanya.
Sementara itu, lanjut Muljono, rasio kredit terhadap simpanan Bank Danamon masih berada 2-3 persen di bawah RIM. Untuk meningkatkan likuiditas, Bank Danamon masih memiliki surat utang sebesar Rp 5 triliun. Dari besaran nilai itu, yang sudah diambil Rp 2 triliun pada 2019. Sisanya dapat diambil kapan pun pada tahun ini.
”Rasio kredit bermasalah NPL Bank Danamon pada 2019 sebesar 3 persen, naik dari posisi 2018 yang sebesar 2,7 persen. Kami akan berupaya menjaganya di kisaran 3 persen,” ujarnya.