Pemerintah, investor, dan pelaku usaha di sejumlah negara semakin khawatir terhadap efek wabah virus Covid-19. Penanganan selanjutnya atas wabah itu bakal menentukan.
Oleh
BENNY D KOESTANTO
·3 menit baca
BEIJING, SELASA — Program Prakarsa Sabuk dan Jalan China (Belt and Road Initiative/BRI) diproyeksikan melambat. Singapura menganggarkan dana 4,6 miliar dollar AS untuk mencegah efek lanjutan wabah virus Covid-19. Pasar saham global pada perdagangan Selasa (18/2/2020) turun setelah perusahaan teknologi raksasa Apple Inc memproyeksikan penurunan pendapatan di triwulan I-2020 dan keyakinan investor di Jerman.
Pembatasan perjalanan, terutama ke luar negeri, ikut menekan perekonomian China, termasuk menunda keberlanjutan aneka proyek megainfrastruktur, termasuk BRI. Pembatasan perjalanan ditujukan untuk mencegah penyebaran lebih lanjut virus Covid-19 yang sudah menewaskan hampir 1.900 orang.
Lewat kebijakan itu, para pekerja di proyek-proyek BRI otomatis tidak bisa keluar dari China. Mereka terhalang menuju lokasi proyek-proyek. Sejumlah pemimpin perusahaan China yang terlibat dalam proyek-proyek BRI mengatakan, banyak perusahaan dari lokasi proyek-proyek BRI menghentikan impor dari China. Hal ini tentu saja menggerus tajam bisnis perusahaan-perusahaan China.
”Banyak perusahaan di China juga yang masih belum beroperasi (akibat wabah virus), sementara mereka yang sudah siap belum bisa beroperasi penuh,” kata analis lembaga Ducker Frontier, Boyang Xue. ”Proyek BRI cenderung memakai peralatan dan mesin dari pabrik-pabrik yang berbasis di China. Disrupsi produksi industrial dan rantai pasokan menyebabkan penundaan produksi lebih lanjut,” kata Xue lagi.
Stimulus ekonomi
Para pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di China juga merasakan dampak virus Covid-19. Sejumlah pelaku UMKM merumahkan para karyawan (PHK) karena khawatir kehabisan dana tunai dalam waktu 2-3 bulan ke depan. Pemutusan tenaga kerja menjadi hal yang dikhawatirkan China.
Paket-paket kebijakan hingga stimulus ekonomi digelar untuk menahan tekanan terhadap perekonomian. Tekanan PHK itu diproyeksikan sebagai yang paling besar sejak krisis ekonomi global 2008. Pemulihan ekonomi secara cepat bisa gagal jika kegagalan bisnis berlanjut.
Di tengah bertambahnya tekanan akibat wabah Covid-19 terhadap perdagangan dan pariwisata, Singapura menambah anggaran tahunan 4,6 miliar dollar AS. Sebagian dana dialokasikan untuk perusahaan dan keluarga yang mengalami masalah bisnis.
Menteri Keuangan Singapura Heng Swee Keat memperingatkan, dampak penuh dari wabah itu belum dirasakan. ”Durasi dan tingkat keparahan wabah ini dan dampaknya terhadap ekonomi global masih belum jelas,” katanya. ”Kita harus siap, dampak ekonominya mungkin lebih buruk dari yang diproyeksikan.”
Singapore Airlines pun menyesuaikan layanannya sementara dengan mengurangi jumlah penerbangan ke sejumlah destinasi pada tanggal tertentu. Pihak Singapore Airlines menyampaikan hal itu untuk mengoreksi berita versi cetak yang menyebutkan, ”Singapore Airlines menghentikan sementara layanan ke seluruh jaringan di dunia, termasuk Jakarta, dalam tiga bulan hingga Mei”.
Melalui pernyataan tertulis, Manajer Humas Singapore Airlines Indonesia Glory Henriette menyebutkan, ”Singapore Airlines dan SilkAir akan mengurangi layanan ke sejumlah destinasi untuk sementara waktu karena lemahnya permintaan akibat wabah Covid-19.” Destinasi yang terdampak oleh keputusan itu antara lain Frankfurt, Jakarta, London, Los Angeles, Mumbai, Paris, Seoul, Sydney, dan Tokyo.
Presiden Korea Selatan Moon Jae-in menyebutkan bahwa negaranya di ambang darurat ekonomi. ”Situasi darurat memerlukan tindakan darurat,” katanya. Ia menyerukan tindakan agresif untuk mendukung perusahaan yang tergantung pada perdagangan dengan China dan mendorong konsumen untuk berbelanja.
Proyeksi pendapatan
Manajemen Apple Inc, Senin (17/2/2020), memproyeksikan tidak mampu mencapai target pendapatan pada triwulan I-2020 akibat wabah virus Covid-19. Hampir bersamaan, HSBC mengumumkan restrukturisasi besar-besaran yang melibatkan pelepasan aset 100 miliar dollar AS dan memangkas 35.000 pekerjaan selama tiga tahun.
Saham Apple turun hampir 6 persen di bursa saham Frankfurt, awal pekan ini. Hal itu memicu aksi jual investor dan pelaku pasar, jatuhnya mayoritas pasar saham global. Indeks saham utama di Asia turun lebih dari 1 persen. (AP/AFP/REUTERS)
-----------
KOREKSI -- Ada perubahan pada artikel ini dari versi sebelumnya, yakni pada paragraf ke-9 dan ke-10, terkait kebijakan maskapai Singapore Airlines menghadapi dampak wabah Covid-19. Perubahan dilakukan hari Rabu, 19 Februari 2020, pukul 17.30 WIB. Terima kasih. - Redaksi