Langkah pecatur Indonesia, IM Novendra Priasmoro, dalam mengejar poin untuk meraih gelar Grand Master terhambat.
Oleh
Emilius Caesar Alexey
·2 menit baca
PRAHA, SELASA — Langkah pecatur Indonesia, International Master Novendra Priasmoro, dalam mengejar poin untuk meraih gelar Grand Master terhambat pada babak keempat dan kelima turnamen Festival Catur Praha, Selasa (18/2/2020) atau Rabu (19/2/2020) dini hari WIB, di Praha, Ceko. Novendra ditahan remis pada babak keempat dan kalah pada babak kelima sehingga belum dapat mengumpulkan tujuh poin yang sangat diperlukannya.
Pada babak keempat, Senin (17/2/2020), Novendra ditahan remis oleh GM Alexey Kislinsky dari Ceko. Novendra yang pada tiga babak sebelumnya merebut kemenangan justru tampil kurang percaya diri. Pecatur tim United Tractors Indonesia itu salah dalam membangun perencanaan strategi sehingga serangan ke sayap menteri lawan justru menjadi bumerang baginya.
Kislinsky dapat menyerang balik sehingga pertahanan Sicilia yang diterapkan Novendra menjadi berantakan. Novendra mempertahankan rajanya dengan kuda dan gajah. Namun, serangan bertubi-tubi membuat gajah Novendra justru terkunci di sudut depan raja.
Novendra berhasil mengunci serangan Kislinsky dengan memanfaatkan keunggulan jumlah bidak. Pada langkah ke-51, kedua pecatur akhirnya sepakat untuk remis.
Hasil itu merugikan bagi Novendra karena dia kehilangan 0,7 poin rating. Padahal, sebelumnya, Novendra sudah mengumpulkan 5,6 poin rating.
”Novendra terpaksa menerima tawaran remis karena serangannya di sayap menteri dapat ditangkis Kislinsky dan justru tertekan oleh serangan balik lawan. Novendra juga kesulitan bangkit karena gajahnya justru terkunci oleh kuda dan bidak sehingga tidak dapat bergerak untuk menyerang,” kata Kristianus Liem, manajer tim United Tractors Indonesia.
Pada babak kelima, Selasa (18/2/2020), penampilan Novendra semakin buruk. Ia kalah dari pecatur Jerman, FM Julian Kramer. Kekalahan itu membuat poinnya berkurang 6,3 poin. Sampai babak kelima, jumlah poin yang dikumpulkan Novendra justru minus 1,8 poin.
Novendra harus bekerja keras pada empat babak terakhir jika ingin mengumpulkan tujuh poin sesuai tujuannya. Saat ini Novendra memiliki poin rating 2493 dan hanya memerlukan tujuh poin lagi untuk menjadi 2500 dan memenuhi syarat terakhir menjadi Grand Master kedelapan bagi Indonesia.
”Saya salah saat memukul di F6. Saya ingin unggul satu bidak, tetapi justru membuat kedua banteng lawan menjadi sangat aktif bergerak. Di sisi lain, satu banteng dan satu gajah saya justru menjadi kurang aktif,” kata Novendra.
GM Andrei Kovalev yang menjadi pelatih Novendra mengatakan, langkah Novendra tidak sebagus pada babak-babak sebelumnya. Novendra kemungkinan grogi atau terlalu bernafsu untuk unggul cepat sehingga membuat celah yang dapat diserang lawan.
Pada babak keenam, Novendra bertemu pecatur Slowakia, FM Filip Haring. Jika menang, ratingnya bertambah 2,5 poin. Namun, jika remis atau kalah, ratingnya berkurang 2,5 poin atau 7,5 poin.