logo Kompas.id
SNMPTN dan Cara Berpikir
Iklan

SNMPTN dan Cara Berpikir

Membaca berita ”112.726 Siswa Tak Bisa Permanenkan Data” di Kompas (14/1/2020) halaman 9, saya terkejut karena itu masalah yang mudah diselesaikan. Itu hanya soal konten, bukan cara berpikir.

Oleh
· 2 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/jnBPvhxYXlEi7rrPFXteOacq6eQ=/1024x576/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F02%2Falternatif-1_1565153380_1582036103.jpg

Cara berpikir yang benar adalah ”siswa yang mendaftar Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) harus terdaftar di SNMPTN (harus dapat mengikuti SNMPTN)”. Tak satu alasan pun yang dapat dibenarkan sedemikian rupa sehingga ada siswa yang sudah mendaftar SNMPTN, tetapi tak boleh (tak dapat) mengikuti SNMPTN hanya karena tidak bisa memermanenkan data. Begitulah cara berpikir yang benar.

Di berita itu tertulis 1.385.381 siswa sudah mendaftar. Dari jumlah itu, 1.272.655 siswa sudah memermanenkan data dan sisanya (112.726 siswa) tak melakukan permanen data sehingga tidak bisa mengikuti SNMPTN. Salah satu penyebabnya adalah ketidaksinkronan data sekolah dengan data pokok pendidikan.

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000