Svitolina Masih Kesulitan Temukan Permainan Terbaik
›
Svitolina Masih Kesulitan...
Iklan
Svitolina Masih Kesulitan Temukan Permainan Terbaik
Untuk kedua kalinya tahun ini, Elina Svitolina langsung tersingkir pada babak pertama. Upaya Svitolina untuk menemukan kembali permainan terbaiknya menjelang Olimpiade Tokyo 2020 belum berhasil dilakukan.
Oleh
Yulia Sapthiani
·3 menit baca
DUBAI, SELASA — Meski antusias untuk mempersembahkan medali emas bagi Ukraina pada Olimpiade Tokyo 2020, petenis putri peringkat keenam dunia, Elina Svitolina, belum juga kembali pada permainan terbaiknya. Untuk kedua kalinya dari empat turnamen, Svitolina tersingkir pada babak pertama.
Kegagalan itu terjadi pada turnamen WTA Dubai, Uni Emirat Arab, 17-22 Februari. Petenis yang ditempatkan sebagai unggulan ketiga itu kalah dari petenis kualifikasi asal Amerika Serikat, Jennifer Brady, 2-6, 1-6, pada babak pertama, Selasa (18/2/2020).
Juara WTA Dubai 2017 dan 2018 itu kesulitan menghadapi Brady yang tampil lebih agresif. Svitolina juga banyak membuat kesalahan, lima di antaranya dari double fault.
Ini untuk kedua kali dia tersingkir pada babak pertama tahun ini. Pada WTA Brisbane yang merupakan pemanasan sebelum Grand Slam Australia Terbuka, Svitolina disingkirkan Danielle Collins (AS) pada penampilan pertama musim 2020. Sementara itu, pada dua turnamen lain, Svitolina hanya bertahan pada babak ketiga Australia Terbuka dan perempat final WTA Hua Hin (Thailand).
Pencapaian ini berbeda dengan hasil yang diperoleh Svitolina pada awal musim 2019 ketika mencapai perempat final Australia Terbuka dan semifinal WTA Dubai. Tahun lalu juga menjadi musim terbaik Svitolina, di antaranya dengan mencapai semifinal Grand Slam Wimbledon dan AS Terbuka.
Hasil yang didapat di Dubai pun bertolak belakang dengan target yang dikemukakan sebelum bertanding, yaitu menemukan kembali ritme permainannya. ”Saya juga akan berusaha menjaga kondisi fisik sepanjang tahun karena setiap lawan yang dihadapi, pada babak berapa pun, selalu sulit untuk dikalahkan,” ujar Svitolina dalam media di Uni Emirat Arab, Gulf News.
Debut Olimpiade
Keinginan Svitolina untuk segera kembali ke permainan terbaiknya itu didasari pada keinginannya menyumbangkan medali emas pada Olimpiade Tokyo 2020, 24 Juli-9 Agustus. Ini akan menjadi debut Svitolina pada ajang multicabang terbesar di dunia.
”Oleh karena ini tahun Olimpiade, sangat penting bagi saya untuk tampil dengan baik di Tokyo dan mendapat emas untuk Ukraina. Selain itu, ada Grand Slam yang selalu menjadi target setiap petenis,” katanya.
Selain Svitolina, kekalahan juga dialami petenis unggulan keempat Belinda Bencic. Petenis Swiss ini dikalahkan Anastasia Pavlyuchenkova, 6-1, 1-6, 1-6. Selain Svitolina dan Bencic, tampil pula petenis peringkat 10 besar dunia lainnya di Dubai. Mereka adalah Simona Halep (2), Karolina Pliskova (3), dan Sofia Kenin (7). Kenin, yang bertanding melawan Elena Rybakina (Kazakhstan) pada babak pertama, Selasa tengah malam WIB, tampil pertama kali setelah menjuarai Australia Terbuka, Januari.
Sementara itu, mantan petenis nomor satu dunia, Kim Clijsters, mengambil sisi positif pada kekalahannya dari Garbine Muguruza, 2-6, 6-7 (6-8), Senin. ”Saya tak akan melakukan ini jika tak punya kepercayaan diri. Saya punya kesabaran, akan terus berusaha dan bekerja keras. Kita lihat apa yang akan terjadi,” ujar Clijsters.
Penampilan Clijsters melawan finalis Australia Terbuka itu menjadi yang pertama dalam delapan tahun terakhir. Pemegang empat gelar Grand Slam itu tampil kembali kedua kalinya setelah menyingkir dari tenis profesional.
Petenis Belgia tersebut pertama kali pensiun pada 2007 karena cedera pinggul dan menikah. Setelah bertanding kembali pada Agustus 2009, pengunduran diri kedua dilakukan pada 2012.
Ibu dari tiga anak tersebut tak menjelaskan secara detail tentang kelanjutan kariernya, termasuk turnamen yang akan diikuti. Namun, jika tak berubah, namanya telah ada dalam daftar penerima wild card WTA Monterrey (Meksiko) dan Indian Wells (AS). (AFP)