logo Kompas.id
Usaha Budidaya Sulit...
Iklan

Usaha Budidaya Sulit Berkembang

Harga pakan yang mahal menghambat perkembangan perikanan budidaya di Minahasa Utara, Sulawesi Utara. Solusi diupayakan antara lain dengan memproduksi pakan secara mandiri.

Oleh
KRISTIAN OKA PRASETYADI
· 3 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/o9dtQvWBBZo3gsobLu1YZteMTWI=/1024x681/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F02%2F9efce740-609d-4ccd-a485-ca522daa7785_jpg.jpg
KOMPAS/KRISTIAN OKA PRASETYADI

Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo memegang ikan nila yang dibudidayakan Balai Perikanan Budidaya Air Tawar Tatelu, Minahasa Utara, Sulawesi Utara, dalam kunjungan kerja pada Selasa (18/2/2020). Pemerintah akan mendorong pengembangan pakan mandiri untuk menekan harga pakan serta mengembangkan bibit unggul.

MINAHASA UTARA, KOMPAS — Pengusaha perikanan budidaya air tawar di Minahasa Utara, Sulawesi Utara, kesulitan mengembangkan usaha akibat harga pakan ikan yang mahal dan kekurangan bibit unggul. Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo menawarkan solusi, yakni mendorong pengusaha budidaya untuk mengembangkan pakan mandiri. Bibit unggul juga akan disiapkan.

Hal itu terungkap dalam kunjungan Edhy ke Balai Perikanan Budidaya Air Tawar (BPBAT) Tatelu, Kecamatan Dimembe, Minahasa Utara, Sulawesi Utara, Selasa (18/2/2020). Ia bertemu lebih dari 100 pengusaha budidaya ikan air tawar.

Editor:
dewiindriastuti
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000