BPBD Bogor Selidiki Kasus Empat Warga Tewas Tertimpa Dinding Rumah
›
BPBD Bogor Selidiki Kasus...
Iklan
BPBD Bogor Selidiki Kasus Empat Warga Tewas Tertimpa Dinding Rumah
BPBD akan menyelidiki lebih dalam terkait peristiwa rumah roboh di Kampung Cibolang, Ciawi, Kabupaten Bogor, Kamis dini hari, yang menyebabkan empat orang sekeluarga meninggal.
Oleh
Aguido Adri/Stefanus Ato
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Satu keluarga yang terdiri dari ayah, ibu, dan dua anak tewas tertimpa dinding rumah yang ambruk di Kampung Cibolang, Desa Banjarwangi, Ciawi, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Kamis (20/2/2020) dini hari. Saat peristiwa itu, empat korban tersebut sedang tertidur pulas sehingga tidak mampu menyelamatkan diri.
Kepala Kepolisian Sektor Ciawi Komisaris Sahroni Kuswandi mengatakan, peristiwa pada pukul 03.00 itu menewaskan empat orang yang masih satu keluarga. Para korban terdiri dari sepasang suami-istri bernama Basri Abdul Latif (45) dan Ela (35), serta dua anak mereka bernama Esa (6) dan Efan (5).
”Karena hujan yang deras dan air merembes ke tembok rumah, pukul 03.00 tembok roboh. Ada beberapa saksi yang mengakui bahwa menjelang dini hari itu hujan cukup deras,” kata Sahroni saat dihubungi dari Jakarta, Kamis.
Camat Ciawi Agus Hasan menambahkan, saat dinding rumah itu roboh, empat anggota keluarga itu sedang tertidur lelap di salah satu kamar. Tidak ada yang terjaga untuk menyelamatkan diri.
”Tembok itu memang sudah rapuh karena batakonya belum diplester semen. Saat hujan deras, di bagian luar tembok itu ada celah seperti saluran air lebarnya sekitar 20 sentimeter terus terisi air,” katanya.
Intensitas hujan
Hal senada juga dikatakan Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bogor Dede Armansyah.
Perumahan tempat Abas Abdul Latif tinggal merupakan daerah berlereng. Meski begitu, menurut Dede, kawasan perumahan itu aman dan tidak pernah terjadi peristiwa longsor.
Dede menduga ada perubahan pola aliran air atau air tidak mengalir melintasi saluran air. ”Tempat itu juga kawasan yang bebas ancaman longsor. Air mengalir menuju rumah yang ada di bawahnya (rumah korban). Air tertahan di tembok rumah tersebut hingga volume air terus meningkat. Karena tidak kuat menahan volume air, dinding rumah roboh dan menimpa empat orang,” kata Dede.
Ia melanjutkan, BPBD akan menyelidiki lebih dalam terkait dengan peristiwa rumah roboh di Kampung Cibolang. ”Akan kami selidiki dulu, apakah saluran air tersumbat, apakah ada perubahan pola aliran air,” ucapnya.
Ia mengimbau warga yang tinggal di permukiman berlereng agar memastikan saluran air berfungsi sehingga air tetap mengalir ketika hujan, dan rutin memeriksa dan membersihkan saluran air supaya tidak tersumbat. Selain itu, warga perlu memperhatikan struktur saluran air. Jika ada retakan, segera lakukan perbaikan atau mengantisipasi dengan karung pasir.
Sementara itu, Deputi Bidang Meteorologi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Mulyono Rahadi Prabowo mengatakan, berdasarkan pembaruan informasi cuaca pada Kamis, sekitar pukul 11.51, potensi hujan lebat disertai angin kencang serta kilat terjadi hampir di seluruh wilayah Indonesia hingga Sabtu (22/2/2020).