logo Kompas.id
Siasat Petani di Lahan Gambut
Iklan

Siasat Petani di Lahan Gambut

Banyak komoditas pertanian yang pernah jaya di Kalimantan Tengah mulai ditinggalkan. Mereka yang setia dengan komoditas itu berupaya lebih peduli lingkungan, khususnya di lahan gambut.

Oleh
Dionisius Reynaldo Triwibowo
· 4 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/E_-YSttJdDsBfWG7dr3pRsJb4gQ=/1024x576/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F02%2F20200219_ENGLISH-SERIAL_D_web_1582120541.jpg
KOMPAS/DIONISIUS REYNALDO TRIWIBOWO

Bupati Pulang Pisau Edy Pratowo (dua dari kiri) melihat produk-produk olahan dari lahan gambut milik berbagai Desa Peduli Gambut (DPG) di Desa Garantung, Kabupaten Pulang Pisau, Kamis (13/2/2020).

Puluhan tahun Zainal Arifin (58) menggantungkan hidup pada kelapa. Sejak umur 20 tahun, petani kelapa di Kelurahan Bahaur Basantan, Kabupaten Pulang Pisau, itu menjual kelapa (Cocos nucifera) dan kopra. Hasilnya, ia dapat membangun rumah dan menyekolahkan anak-anak hingga ke perguruan tinggi.

Sepanjang 1990 hingga 2000-an, kelapa menjadi primadona di desanya. Ada 600 hektar kebun kelapa di pinggir Sungai Kahayan. Namun, semuanya berubah ketika perusahaan perkebunan kelapa sawit mengekspansi kawasannya. Banyak lahan dikonversi ke tanaman sawit. Kelapa mulai ditinggalkan.

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000