Warga yang Tertembak di Intan Jaya Diklaim Bukan Anggota KKB
›
Warga yang Tertembak di Intan ...
Iklan
Warga yang Tertembak di Intan Jaya Diklaim Bukan Anggota KKB
Dua orang yang tewas dalam kontak senjata antara aparat keamanan dan kelompok kriminal bersenjata di Distrik Sugapa, Intan Jaya, Papua, diklaim hanya warga sipil yang kebetulan berada di sekitar lokasi kejadian.
Oleh
FABIO COSTA
·2 menit baca
JAYAPURA, KOMPAS — Dua orang yang tewas dalam kontak senjata antara aparat keamanan dan kelompok kriminal bersenjata di Distrik Sugapa, Kabupaten Intan Jaya, Papua, diklaim hanya warga sipil. Pemuka agama dan anggota legislatif setempat menyakini keduanya kebetulan berada di sekitar lokasi kejadian.
Hal itu dikatakan pimpinan perwakilan gereja Katolik di Intan Jaya Pastor Yustinus Rahangiar dan anggota DPRD Papua, Thomas Sondegau, Kamis (20/2/2020). Mereka menanggapi dugaan dua orang yang tewas di Intan Jaya merupakan simpatisan kelompok kriminal bersenjata (KKB).
Sebelumnya terjadi kontak senjata antara Satuan Tugas Penegakan Hukum TNI-Polri dan KKB di sekitar Kampung Gulanggama dan Kampung Japaro, Intan Jaya, Selasa (18/2/2020) pagi. Mekipun Tipagau dan Kayus Sani tewas dalam kejadian itu.
Yustinus mengatakan telah mengumpulkan informasi dari lokasi kejadian. Hasilnya, Meki merupakan siswa SD kelas VI di Yayasan Pendidikan dan Persekolahan Katolik. Usianya 13 tahun. Sementara Kayus Sani merupakan warga sipil di Kampung Joparu. Jenazah keduanya sudah dimakamkan pada Rabu (19/2/2020) pukul 08.00 WIT.
Yustinus mengatakan, kondisi keamanan di Sugapa, ibu kota Intan Jaya, berangsur pulih. Aktivitas pendidikan berjalan normal. Namun, kemungkinan besar masih ada warga Gulanggama dan Japaro yang mengungsi ke rumah kerabatnya di Sugapa. Mereka masih cemas kontak senjata bakal terjadi lagi.
Thomas mengatakan mengenal baik Kayus. Kayus merupakan tokoh masyarakat di Japaro. Anggota legislatif asal Intan Jaya ini meminta Komisi Nasional Hak Asasi Manusia menginvestigasi kasus ini.
”Korban tewas bukan anggota KKB. Seharusnya aparat keamanan menegakkan hukum secara terukur. Warga sangat menderita karena menjadi korban konflik,” tutur Thomas.
Sementara itu, Kepala Bidang Humas Polda Papua Komisaris Besar Ahmad Mustofa Kamal menegaskan, dua warga tertembak itu membawa senjata. Mereka diduga sebagai simpatisan KKB.
Korban tewas bukan anggota KKB. Seharusnya aparat keamanan melaksanakan penegakan hukum secara terukur. Warga sangat menderita karena menjadi korban di tengah konflik.
Menurut Ahmad, saat ini ada sekelompok masyarakat di Intan Jaya yang telah terpengaruh KKB. Padahal, sebelumnya tak pernah ada pergerakan KKB di Intan Jaya.
Kepala Penerangan Komando Daerah Militer XVII Cenderawasih Kolonel Eko Daryanto menyatakan, upaya penegakan hukum di Intan Jaya sudah sesuai prosedur. Ia menduga ada pihak tertentu yang ingin mendiskreditkan TNI. Caranya, menyebarkan informasi bahwa satgas menyerang warga sipil.
”Padahal, KKB sering menggunakan warga sipil sebagai tameng,” kata Eko.