logo Kompas.id
Ribuan Babi Ternak Mati di...
Iklan

Ribuan Babi Ternak Mati di Empat Kabupaten/Kota di NTT

Belum tuntas penanganan demam babi Afrika (ASF) di Sumut hingga peternak berunjuk rasa, giliran kasus serupa melanda Bali. Kini, ratusan ternak babi mati di NTT. Meski belum jelas penyebabnya, dugaan mengarah ke ASF.

Oleh
KORNELIS KEWA AMA
· 5 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/27o1s9nth9mROfSTn_ZfNghqrAw=/1024x497/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F02%2Fa59aea26-09b0-47cc-8d38-18e8c0b58b10_jpg.jpg
KOMPAS/KORNELIS KEWA AMA

Ternak babi milik Kepala Desa Favoe, Kecamatan Malaka Barat, Yoseph Seran Klau dipelihara di dalam kandang, Kamis (20/2/2020). Sebanyak 25 babi itu dijaga betul dari ancaman penyakit.

KUPANG, KOMPAS — Sebanyak 1.076 ternak babi warga dilaporkan mati di Provinsi Nusa Tenggara Timur sejak akhir Januari 2020 hingga hari ini. Kematian mendadak itu tersebar di Kabupaten Belu, Timor Tengah Utara, Kabupaten Kupang, dan Kota Kupang. Sampel darah dan organ babi mati dikirim ke Medan, Sumatera Utara.

Kepala Dinas Peternakan Nusa Tenggara Timur (NTT) Danny Suhadi di Kupang, Jumat (21/2/2020), mengatakan, kasus kematian ternak babi itu berawal dari Kabupaten Belu, kemudian merambat ke Timor Tengah Utara, Kabupaten Kupang, dan Kota Kupang. Penyebabnya belum diketahui, tetapi dari gejalanya diduga hog cholera atau demam babi afrika (african swine fever/ASF).

Editor:
gesitariyanto
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000