BMKG mengingatkan hujan lebat disertai angin kencang dan petir masih terjadi hingga Sabtu (22/2/2020). Warga sebaiknya meningkatkan kesiagaan dalam menghadapi ancaman bencana hidrometeorologi.
Oleh
Aguido Adri/Stefanus Ato/Helena F Nababan/Vina Oktavia
·4 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Warga Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi perlu lebih waspada menghadapi bencana hidrometeorologi karena potensi hujan lebat disertai angin kencang dan petir berlangsung hingga Sabtu (23/2/2020). Kondisi cuaca seperti ini juga diperkirakan terjadi hampir di seluruh wilayah Indonesia.
Hujan lebat mengguyur wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi sejak Rabu (19/2/2020) malam hingga Kamis (20/2) pagi membuat tinggi muka air Bendung Katulampa dan Pos Pantau Depok naik. Angin kencang yang juga melanda Kota Bandar Lampung, Lampung, membuat pohon-pohon di jalan protokol bertumbangan menimpa kendaraan dan melukai seorang warga.
Deputi Bidang Meteorologi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Mulyono Rahadi Prabowo mengatakan, berdasarkan pembaruan cuaca pada Kamis (20/2/2020) sekitar pukul 11.51 WIB, potensi hujan lebat disertai angin kencang dan petir terjadi hampir di seluruh Indonesia hingga Sabtu (22/2/2020).
”Terutama Jabodetabek sampai Sabtu berpotensi hujan lebat disertai angin kencang dan petir. Masyarakat diimbau hati-hati,” kata Mulyono. Hujan lebat membuat 46 RW di 21 kelurahan dan 12 kecamatan kebanjiran. Kepala BPBD DKI Jakarta Subejo menjelaskan, curah hujan yang mengguyur wilayah Jabodetabek dan sekitarnya berintensitas 120 milimeter per hari (mm/hari) ”Ini kategorinya sangat lebat sehingga menyebabkan kenaikan status siaga Bendung Katulampa, Pos Pantau Depok, dan Pos Pantau Pesanggrahan,” ujar Subejo.
Dari pemantauan BPBD DKI Jakarta, pukul 06.00 dan 07.00, tinggi muka air pos pantau Depok setinggi 150 cm atau siaga 4. Tinggi muka air naik menjadi 230 cm pada 08.00 sehingga berstatus siaga 3. Lalu pukul 08.45, tinggi muka air naik menjadi 285 cm atau siaga 2. BPBD DKI Jakarta langsung menginformasikan melalui pesan singkat kepada lurah serta warga yang bermukim di bantaran kali pada pukul 08.45.
Penghitungannya, dalam 6-9 jam banjir kiriman dari Katulampa akan sampai di sejumlah wilayah. Di antaranya, Srengseng Sawah, Pejaten Timur, Rawa Jati, Bale Kambang, Pengadegan, Cikoko, Cawang, Kebon Baru, Bukit Duri, Bidara Cina, dan Kampung Melayu. Pemberitahuan juga disebar melalui sistem peringatan dini atau disaster early warning system (DEWS) di jalur Kali Ciliwung, serta kepada camat dan lurah melalui grup percakapan kebencanaan.
Secara terpisah, Lurah Bukit Duri Achmad Syarief mengatakan, pesan peringatan diterima begitu pos pemantau atau Bendung Katulampa menginformasikan tinggi muka air naik. ”Kami menginfokan kepada warga supaya mereka siaga lalu mengecek kesiapan pompa air dan pintu air,” jelasnya.
Dengan informasi siaga 2 yang dikirimkan pukul 08.45, lanjut Syarif, air banjir kiriman yang dijadwalkan melewati wilayahnya pukul 14.45 terpantau tidak meluap ke bantaran. ”Kita masih aman. Tadi ketinggian air Ciliwung di 2,5 meter dari dasar kali. Masih ada jarak aman. Manakala air sudah sampai bibir tanggul, kita umumkan lagi ke warga untuk mengungsi,” ujarnya.
Korban longsor
Hujan lebat disertai longsor di Kampung Cibolang, Desa Banjarwangi, Ciawi, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, menyebabkan satu keluarga yang terdiri dari ayah, ibu dan dua anak tewas tertimpa dinding rumah yang ambruk, Kamis (20/2/2020) dini hari. Peristiwa terjadi ketika empat korban tersebut sedang tertidur pulas sehingga tak sempat menyelamatkan diri.
Kepala Kepolisian Sektor Ciawi Komisaris Sahroni Kuswandi mengatakan, para korban adalah sepasang suami- istri bernama Basri Abdul Latif (45) dan Ela (35), serta dua anak, Esa (6) dan Efan (5). ”Hujan yang deras dan air merembes ke tembok rumah sehingga pukul 03.00 tembok roboh,” kata Sahroni.
Rumah Basri berada di daerah berlereng. Meski begitu, menurut Dede, kawasan perumahan tersebut aman dan tidak pernah terjadi peristiwa longsor. Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Kabupaten Bogor Dede Armansyah menduga, ada perubahan pola aliran air atau air tidak mengalir melintasi saluran air.
”Air tertahan di tembok rumah hingga volume terus meningkat. Karena tidak kuat menahan volume air, dinding rumah roboh dan menimpa empat orang,” kata Dede.
Bertumbangan
Angin kencang juga melanda sebagian wilayah Kota Bandar Lampung membuat pohon-pohon di pinggir jalan protokol bertumbangan. Salah satu titik terparah adalah pohon tumbang berada di jalan Pangeran M Noer, Kecamatan Sumur Putri, Kota Bandar Lampung.
Pohon yang diperkirakan berusia 20 tahun itu tercerabut bagian akarnya menimpa dua mobil dan satu sepeda motor. Akibatnya, Musa (64), pengendara sepeda motor, dilarikan ke rumah sakit akibat terluka di kepala, tangan, dan kaki.
Selain itu, pohon juga menimpa kabel listrik di pinggir jalan sehingga aliran listrik di wilayah itu terputus. Manajer Humas PT PLN Distribusi Lampung Junarwin menuturkan, petugas telah memperbaiki jaringan listrik tertimpa pohon tumbang. Petugas akan terus melakukan pemantauan hingga seluruh jaringan listrik normal.