Langkah Bertahap Shin di Tim ”Garuda”
Sepekan memimpin pemusatan latihan tim nasional Indonesia, pelatih Shin Tae-yong memberikan perhatian khusus pada fisik para pemain. Intensitas latihan fisik itu membuat skuad "Garuda" tidak berdaya melawan Persita.
JAKARTA, KOMPAS — Pelatih Shin Tae-yong masih memiliki banyak pekerjaan rumah untuk membenahi performa tim nasional sepak bola Indonesia menjelang kualifikasi Piala Dunia 2022 zona Asia. Tim ”Garuda” dipukul tim promosi Liga 1, Persita Tangerang, 1-4 dalam uji coba, Jumat (21/2/2020) malam.
”Dari hasil, saya jujur kecewa,” ucap pelatih tim nasional Indonesia Shin Tae-yong seusai menyaksikan anak asuhannya dipermalukan Persita dalam laga uji coba di Stadion Madya Senayan, Jakarta, itu.
Bagi Shin, pertandingan uji coba itu dibutuhkan untuk melihat kemampuan 23 pemain yang telah mengikuti pemusatan latihan sejak 14 Februari 2020. Adapun tujuh pemain Bali United serta dua penggawa PSM Makassar telah dipulangkan lebih dulu untuk persiapan klub itu menghadapi Piala AFC, 25 dan 26 Februari.
Dengan pemain yang terbatas, Shin menerapkan formasi 4-4-2. Asep Berlian menjadi gelandang bertahan yang melindungi dua bek tengah Hansamu Yama dan Rachmat Irianto. Formasi empat bek dilengkapi Koko Ari Araya dan Alif Pratama.
Sementara itu, Febri Hariyadi mengisi pos di penyerang sayap kanan, adapun Rizky Pora di sayap kiri. Lalu, Sani Rizky bermain tepat berada di belakang duet penyerang Irfan Bachdim dan Osvaldo Haay.
Ada yang istimewa dari permainan timnas kali ini. Semua pemain saling berkomunikasi. Sejumlah pemain memanggil pemain yang sedang memegang bola untuk memberikan opsi arah operan. Tidak ada lagi pemain yang bergerak dalam diam seperti penampilan para pemain Indonesia di level klub ataupun timnas sebelumnya.
Selain itu, timnas mencoba menerapkan zona pertahanan tinggi untuk meredam sedini mungkin pergerakan pemain depan Persita. Skema itu membuat jarak antar-pemain semakin dekat, tetapi mereka belum cukup padu untuk memahami gerakan rekan-rekan setimnya. Alhasil, ketika bola mendekati kotak penalti Persita, aliran bola mudah dipatahkan lini belakang ”Pendekar Cisadane” yang dipimpin bek veteran, Hamka Hamzah.
Dalam beberapa kesempatan, sejumlah pemain ”disemprot” Shin karena pergerakan yang keliru. ”Bow (Febri Hariyadi) maju! Jangan terlalu dalam (bertahan)!” teriak Shin saat itu.
Dalam beberapa kesempatan, sejumlah pemain ’disemprot’ Shin karena pergerakan yang keliru.
Menggelengkan kepala
Mantan pelatih timnas Korea Selatan itu juga berteriak, ”Koko jangan jauh dari posisimu!” ketika bek sayap Persebaya Surabaya itu berjarak terlalu jauh dengan duet bek tengah. Beberapa kali Shin juga menggelengkan kepalanya saat para pemain melakukan kesalahan, salah satunya gagal mengontrol bola dengan baik.
Sisi lemah permainan timnas pada laga itu berada di bek sayap. Gol pertama Persita diawali kegagalan Koko menghalau umpan jarak jauh pemain Persita yang mengarah kepada pemain sayap, Chandra Waskito. Umpan mendatar Chandra gagal dihalau kiper Andritany Ardhiyasa sehingga mengenai kaki Irianto yang justru membelokkan bola ke arah gawang sendiri.
Adapun gol kedua Persita, yang dicetak Samsul Arif, diawali kegagalan Andritany menangkap tendangan keras pemain depan Persita, Evgeniy Budnik. Timnas sempat memperkecil kekalahan melalui sepakan tendangan bebas Rizky Pora.
Di babak kedua, Shin merotasi mayoritas pemain. Sejumlah pemain baru dimasukkan, di antaranya kiper M Riyandi, bek sayap Putu Gede Juniantara, penyerang sayap Saddil Ramdani, dan penyerang M Rafli. Namun, kehadiran para pemain yang lebih segar itu gagal memperbaiki permainan timnas.
Justru Persita memperlebar keunggulan. Gol ketiga diawali skema bola mati yang dicetak oleh Eldar Hasanovic. Lalu, Aldi Al Achya berhasil memanfaatkan kelengahan sisi bek sayap timnas untuk melengkapi keunggulan Persita.
Belum berlatih taktik
Shin menilai, sebagai pemain berpredikat timnas, seharusnya anak asuhannya bisa bermain lebih baik di laga itu. Meski begitu, ia mencoba realistis dengan kondisi para pemain asuhannya yang baru saja menjalani latihan intens untuk meningkatkan performa fisik dalam pemusatan latihan selama satu pekan terakhir.
Baca juga : Kalimat Pedas Shin di Senayan
Dalam laga itu, Shin berkata, dirinya hanya ingin melihat perkembangan kemampuan fisik pemain sehingga belum ada strategi atau skema permainan khusus yang diterapkan. Atas dasar itu, Shin secara bertahap akan memberikan program latihan kepada timnas Indonesia. Setelah ada perkembangan sisi fisik pemain, Shin akan memulai pengenalan skema permainan yang ia inginkan.
”Untuk para pemain akan saya berikan program latihan individu di samping latihan yang mereka terima di klub nanti. Ke depannya, kami akan melakukan latihan strategi,” kata Shin.
Program latihan strategi akan mulai diperkenalkan Shin pada pemusatan latihan 16 Maret atau menjelang kualifikasi Piala Dunia 2022 zona Asia. Indonesia akan bertandang ke Thailand, 26 Maret, lalu menjamu Uni Emirat Arab di Jakarta, 31 Maret, dalam dua laga kualifikasi Piala Dunia Qatar itu.
Sebelum memimpin pemusatan latihan timnas senior, Shin juga telah melakukan pemusatan latihan bagi timnas U-19. Pemusatan latihan di Chiang Mai, Thailand, telah dilakukan selama dua pekan, Januari lalu. Latihan fisik menjadi prioritas Shin. Selama di Thailand, Sutan Zico dan rekan-rekannya menjalani enam pertandingan uji coba dengan hasil lima kalah dan sekali menang.
Berbagai uji tanding yang dilakukan di sela pemusatan latihan, ujar Shin, bertujuan mengenal para pemainnya. Sebab, lanjutnya, para pemain, baik di level U-19 maupun senior, merupakan rekomendasi dari para tim pelatih lokal.
Untuk timnas U-19, Shin sempat melakukan seleksi sebelum memilih para pemain yang diberangkatkan ke Thailand. Sementara itu, pemilihan pemain timnas senior didasarkan pemantauan Shin dari sejumlah pertandingan pramusim yang dijalani para pemain di klub.
Program fisik yang diberikan Shin memang belum pernah dirasakan para pemain di level klub ataupun timnas sebelumnya. Para penggawa timnas menjalani dua latihan per hari. Pertama, latihan kebugaran yang berlangsung sekitar satu jam di pusat kebugaran. Kedua, latihan fisik intens yang juga berdurasi sekitar satu jam. Khusus untuk kiper, latihan lebih terfokus pada fisik dan teknik. Durasi latihan bagi penjaga gawang mencapai tiga jam per hari.
Penyerang Bali United, Ilja Spasojevic, menyatakan, Shin menuntut para pemainnya bisa berlari sepanjang 90 menit. Selain itu, pelatih yang pernah tampil di Piala Dunia Rusia 2018 itu meminta para pemainnya disiplin dan mau berkerja keras demi mendapatkan prestasi lebih baik.
Di sela-sela menyaksikan laga timnas melawan Persita, Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan memastikan dirinya tidak melihat hasil dari uji tanding itu. Menurut dia, perhatian utama dari laga itu adalah melihat perkembangan fisik pemain dan pemahaman pemain terhadap instruksi Shin.
”Memang (permainan) belum memuaskan. Saya meminta Shin untuk terus meningkatkan kemampuan pemain, terutama untuk mendapatkan hasil yang baik pada pertandingan melawan Thailand dan Uni Emirat Arab nanti,” kata Iriawan.