Mensos: Investigasi Susur Sungai demi Cegah Kasus Berulang
›
Mensos: Investigasi Susur...
Iklan
Mensos: Investigasi Susur Sungai demi Cegah Kasus Berulang
Menteri Sosial Juliari Batubara meminta investigasi untuk menyelidiki insiden yang menimpa para siswa SMP Negeri 1 Turi, Kabupaten Sleman, DIY. Hasil investigasi diharapkan mencegah hal serupa terulang.
Oleh
NINO CITRA ANUGRAHANTO
·3 menit baca
SLEMAN, KOMPAS — Menteri Sosial Juliari Batubara meminta investigasi menyeluruh untuk menyelidiki insiden yang menimpa para siswa SMP Negeri 1 Turi, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, saat kegiatan susur sungai. Hasil investigasi diharapkan mencegah hal serupa tidak terulang di masa mendatang.
”Saya harapkan ada investigasi. Sampai ada korban delapan orang meninggal dunia dan dua orang masih hilang. Karena, ada nyawa yang hilang, harus ada investigasi,” kata Juliari seusai mengunjungi posko SAR gabungan, di Desa Donokerto, Kecamatan Turi, Kabupaten Sleman, DIY, Sabtu (22/2/2020) sore.
Sebelum berkunjung ke posko SAR gabungan, Juliari bersama rombongan mendatangi Puskesmas Turi. Puskesmas tersebut menjadi tempat identifikasi korban meninggal yang ditemukan. Keluarga dari korban yang meninggal diberikan santunan sebesar Rp 15 juta per keluarga.
”Kami menyampaikan belasungkawa yang sangat mendalam untuk seluruh korban meninggal dan berdoa kepada keluarga bisa tabah dan tegar menghadapi cobaan ini. Kami juga berdoa agar dua yang belum ditemukan bisa segera ditemukan,” ucap Juliari.
Pada Sabtu pagi, Kepala Polda DIY Inspektur Jenderal Asep Suhendar turut meninjau lokasi kejadian. Ia menyatakan, sementara ini aktivitas difokuskan untuk pencarian korban hilang. Penyelidikan akan ditempuh selanjutnya apabila memang ada temuan yang menunjukkan pelanggaran hukum.
Kami juga berdoa agar dua yang belum ditemukan bisa segera ditemukan.
”Kalau nanti memang dinilai itu perbuatan melawan hukum, kami proses pidananya,” ujarnya.
Asep menambahkan, dalam kegiatan susur sungai, ada tujuh pembina yang ikut serta. Menurut informasi yang dia peroleh, perlengkapan yang dibawa tidak lengkap. Mereka hanya membawa tongkat tanpa membawa tali.
Sebelumnya, Kepala SMPN 1 Turi Tutik Nurdiana mengatakan, kegiatan susur sungai merupakan kegiatan rutin dalam ekstrakurikuler Pramuka di sekolah tersebut. ”Kemarin itu memang ada kegiatan susur sungai. Itu (susur sungai) merupakan kegiatan rutin di latihan Pramuka. Jadi, ini murni kegiatan sekolah,” tuturnya.
Meski begitu, Tutik mengaku tidak tahu bahwa para murid SMPN 1 Turi akan mengikuti kegiatan susur sungai pada Jumat itu. Hal ini karena para guru yang menjadi pendamping kegiatan tidak memberi tahu Tutik.
”Jujur, saya memang tidak mengetahui program susur sungai kemarin itu. Mereka tidak matur (bilang), mungkin karena anak-anak Turi melakukan susur sungai itu hal biasa,” ujar Tutik yang baru menjadi Kepala SMPN 1 Turi sejak 1,5 bulan lalu.
Sebelumnya dilaporkan, sebanyak 249 siswa kelas VII dan VIII SMPN 1 Turi melakukan kegiatan susur sungai Sempor pada Jumat (21/2/2020) sore. Kegiatan itu masuk dalam ekstrakurikuler Pramuka. Saat itu, kondisi lokasi hanya gerimis. Tiba-tiba, arus sungai meningkat drastis dan menyeret sejumlah siswi.
Dari 249 murid, sebanyak 239 siswa selamat. Adapun 10 siswa terseret arus sungai. Hingga Sabtu siang, petugas SAR gabungan menemukan delapan korban dalam keadaan meninggal. Mereka adalah Sofie Aulia (kelas VIII), Arisma Rahmawati (kelas VII), Nurazizah (kelas VIII), Latifa Zulfaa (kelas VIII), Khoirun Nisa (kelas VII), Evita Putri Larasati (kelas VII), Nadine Fadilah (kelas VII), dan Faneza Dida (kelas VII).
Ratusan warga sejak Sabtu pagi mendatangi sekitar lokasi hanyutnya para siswi SMPN 1 Turi di Sungai Sempor. Meski demikian, petugas melarang mereka mendekati areal pencarian.
Hingga Sabtu pukul 15.30, aktivitas pencarian korban terus dilakukan. Lebih dari 800 personel SAR gabungan dikerahkan. Masih ada dua korban yang belum ditemukan. Area radius pencarian korban mencapai 21 kilometer dari lokasi kejadian.
Pantauan Kompas, ratusan warga sejak Sabtu pagi mendatangi sekitar lokasi hanyutnya para siswi SMPN 1 Turi di Sungai Sempor. Meski demikian, petugas melarang mereka mendekat di areal pencarian.