Pengembangan SDM Perlu Dukungan Sarana dan Prasarana
›
Pengembangan SDM Perlu...
Iklan
Pengembangan SDM Perlu Dukungan Sarana dan Prasarana
Pendidikan di sekolah dan madrasah adalah salah satu tulang punggung pengembangan sumber daya manusia. Karena itu, pemerintah harus memastikan dukungan sarana dan prasarana pendidikan secara memadai.
Oleh
Nina Susilo
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS - Pendidikan di sekolah dan madrasah adalah salah satu tulang punggung pengembangan sumber daya manusia. Karena itu, pemerintah harus memastikan dukungan sarana dan prasarana pendidikan baik di sekolah dan madrasah memadai dan berkualitas.
Apalagi, pengembangan SDM adalah salah satu dari lima fokus kerja pemerintahan Presiden Joko Widodo-Wakil Presiden Ma\'ruf Amin sepanjang 2019-2024. Untuk mendukung hal tersebut, salah satu yang dikerjakan adalah merenovasi bangunan-bangunan sekolah dan madrasah.
"Lima tahun ke depan kita ingin ada pengembangan sumber daya manusia. Kalau sarana dan prasarana tidak mendukung, ya itu mustahil akan kita capai yang namanya pengembangan SDM. Pengembangan SDM harus didukung sarana dan prasarana yang baik," kata Presiden kepada wartawan seusai meninjau pembangunan jalan tol di Kota Pekanbaru, Riau, Jumat, (21/2/2020).
"Lima tahun ke depan kita ingin ada pengembangan sumber daya manusia. Kalau sarana dan prasarana tidak mendukung, ya itu mustahil akan kita capai yang namanya pengembangan SDM. Pengembangan SDM harus didukung sarana dan prasarana yang baik"
Sebelum meninjau jalan tol, Presiden meninjau sekaligus meresmikan renovasi Madrasah Tsanawiyah Negeri 3 Kota Pekanbaru. Peresmian ditandai penandatanganan prasasti. Presiden juga mengecek ruang kelas dan kamar mandi. Selain itu, Presiden Jokowi dan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono menanam pohon kelengkeng di halaman belakang madrasah.
Perbaikan MTsN 3 Kota Pekanbaru dikerjakan Kementerian PUPR melalui Pusat Pengembangan Sarana Prasarana Pendidikan, Olahraga dan Pasar (PPSPPOP) Direktorat Jenderal Cipta Karya sepanjang Agustus sampai Desember 2019. Renovasi ini menghabiskan Rp 14 miliar untuk memperbaiki 13 ruang kelas, kamar mandi, lapangan olahraga, taman, koperasi, pagar sekolah, dan paving blok.
Sebelumnya, kondisi MTsN 3 Kota Pekanbaru rusak berat. Kerusakan konstruksi bangunan terjadi akibat penurunan tanah. Setelah direhabilitasi, madrasah ini menjadi lebih cantik dan nyaman digunakan untuk belajar.
“Saya kira renovasi di sekolah ini sudah cukup bagus, tetapi masih ada yang harus diselesaikan seperti landscape terutama tanaman. Standar renovasi yang kita kerjakan harus ada lapangan olahraga, kamar mandi yang baik termasuk tempat cuci tangan. Mudah-mudahan standar ini bisa kita teruskan ke sekolah lain,” kata Basuki yang berharap bangunan sekolah dan madrasah yang telah direnovasi bisa dimanfaatkan dan dijaga bersama.
Murid kelas IX MTsN 3 Kota Pekanbaru Zahwa Nur Sodiyah mengatakan, sebelum direnovasi, lantai kelasnya seakan melesak ke bawah dan pecah-pecah. Banyak dinding juga retak. Selain itu, bangunan untuk olahraga juga belum memadai. Kini, bangunan dan fasilitas madrasah kembali nyaman dan baik.
Presiden Jokowi seperti disampaikan dalam keterangan Biro Pers, Media, dan Informasi Sekretariat Presiden yang diterima Kompas, Jumat, gembira dengan perbaikan ini. Sudah semestinya kualitas sarana prasarana pendidikan baik.
"Saya senang tadi ada tempat olahraganya. Basket ada, badminton ada, voli ada. Kebetulan tadi memang lokasinya 2 hektare di MTsN 3 tadi. Sehingga ya semua nanti akan seperti itu. Pembangunan tidak hanya satu ruang, enggak akan rampung-rampung," kata Presiden Jokowi.
"Saya senang tadi ada tempat olahraganya. Basket ada, badminton ada, voli ada. Kebetulan tadi memang lokasinya 2 hektare di MTsN 3 tadi. Sehingga ya semua nanti akan seperti itu. Pembangunan tidak hanya satu ruang, enggak akan rampung-rampung"
Sepanjang 2019, Ditjen Cipta Karya telah memperbaiki 1.679 sekolah baik SD, SMP, SMA, maupun SMK, serta 177 madrasah. Di Provinsi Riau, rehabilitasi dan renovasi dilakukan pada 127 sekolah, dua madrasah, dan satu Perguruan Tinggi Negeri (PTN) dengan alokasi anggaran sebesar Rp 355,5 miliar.
Secara keseluruhan, Kementerian PUPR diinstruksikan melakukan percepatan pembangunan dan rehabilitasi sebanyak 10.000 sekolah dan madrasah di seluruh Indonesia sepanjang 2019-2024. Sisa pekerjaan ini dilanjutkan