Teknologi terus melaju. Para guru dituntut mengikuti kemajuan teknologi itu agar mampu melahirkan sumber daya manusia baru yang siap berkompetisi di dunia global. Ini harapan Wakil Presiden Ma’ruf Amin.
Oleh
CAECILIA MEDIANA
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Di tengah perkembangan industri 4.0, guru harus selalu mengikuti perkembangan teknologi dan informasi. Cara mengajar pun dituntut menjadi lebih fleksibel, kreatif, menarik, dan menyenangkan.
Wakil Presiden Ma’ruf Amin menyampaikan harapan itu saat membuka Konferensi Kerja Nasional (Konkernas) Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI), di Jakarta, Jumat (21/2/2020) sore. ”Saya berharap agar guru selalu berupaya meningkatkan kompetensi serta kualifikasi akademik mereka sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni,” ujarnya.
Menurut Wapres, guru merupakan garda terdepan dalam menyiapkan sumber daya manusia unggul. Guru bukan hanya sumber ilmu pengetahuan, melainkan juga jembatan ilmu bagi murid-muridnya. Selain mengajar, mereka harus menanamkan akhlak mulia kepada murid-muridnya. Guru menangkal nilai-nilai buruk dari modernisasi dan globalisasi.
Pemerintah berupaya memperbaiki kesejahteraan guru tanpa mengurangi kualitas dan kompetensinya. Contohnya, sertifikasi profesi guru dan perekrutan pendidik berstatus pegawai negeri sipil (PNS) untuk mengatasi kekurangan guru. Kerja sama pemerintah pusat dan daerah untuk tata kelola guru perlu ditingkatkan, mulai dari perekrutan sampai peningkatan profesi guru. Mutasi guru, misalnya, perlu mengantisipasi potensi kekosongan.
Dorongan agar guru selalu mengikuti perkembangan teknologi dan informasi juga disampaikan Jusuf Kalla yang hadir sebagai Ketua Dewan Pembina PGRI. Menurut dia, peran guru sekarang lebih sulit dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya. Kini, murid mengandalkan mesin pencari Google untuk mencari informasi, menambah wawasan, dan bertanya. Padahal, dulu guru selalu menjadi rujukan bertanya murid.
Perubahan-perubahan itu menuntut peningkatan kapasitas dan pengajaran guru. ”Seluruh bagian sistem pendidikan tidak bisa berdiri sendiri. Perbaikan kualitas guru berarti sekolahnya pun ikut,” kata wakil presiden RI periode 2004-2009 dan 2014-2019 itu.
Ketua Umum Pengurus Besar PGRI Unifah Rosyidi mengatakan, dalam Konkernas 2020, PGRI memperkuat organisasi profesi yang independen dan nonpartisan. Di saat bersamaan, sebagai mitra pemerintah, PGRI juga berusaha memberikan masukan untuk memajukan pendidikan nasional.
Di tengah perubahan akibat teknologi, peran guru tetaplah kunci, terutama dalam pembentukan karakter. Unifah sepakat guru harus terus-menerus memperkaya pengetahuan dan metodologi mengajar di sekolah.