logo Kompas.id
Teknologi ”Deepfakes”...
Iklan

Teknologi ”Deepfakes” Mengintai Demokrasi Indonesia

Manipulasi rekaman video untuk membuat seseorang bisa melakukan sesuatu yang tidak pernah dilakukan atau berbicara hal tertentu yang tak pernah dikatakannya mengintai Pilkada 2020. KPU seharusnya juga mengantisipasi.

Oleh
Ingki Rinaldi
· 4 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/2pVluB_z7xSk_glkoBhQRSYT6uM=/1024x683/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F02%2F4366c99d-8dca-43ca-bc3d-aa6a6a7f5d19_jpg.jpg
Kompas/Heru Sri Kumoro

Wartawan merekam penjelasan komisioner Komisi Pemilihan Umum, Evi Novida Ginting, saat menyosialisasikan pencalonan Pilkada 2020 di Kantor KPU, Jakarta, Selasa (18/2/2020). Ada 270 daerah (9 provinsi, 224 kabupaten, dan 37 kota) yang akan menggelar pilkada serentak pada 23 September 2020.

JAKARTA, KOMPAS — Manipulasi rekaman video untuk membuat seseorang bisa melakukan sesuatu yang tidak pernah dilakukan atau berbicara hal tertentu yang tidak pernah dikatakannya mengintai Pilkada  2020. Potensi dipraktikannya teknologi deepfakes dalam panggung politik Indonesia terbuka menyusul telah dipakainya teknologi itu dalam kontestasi politik di India.

Dosen hukum siber Universitas Bhayangkara Jakarta Raya, Awaludin Marwan, Minggu (23/2/2020), menyatakan bahwa ada kemungkinan teknologi itu akan dipakai di Indonesia. Akan tetapi, menurut Marwan, skalanya masih relatif kecil mengingat kapasitas sumber daya manusia bidang teknologi informasi di India cenderung jauh lebih besar.

Editor:
suhartono
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000