Banjir masih menggenangi sebagian wilayah di Jakarta Utara, hingga Senin (24/2/2020). Total ada 27 titik pengungsian akibat bencana itu.
Oleh
STEFANUS ATO/AGUIDO ADRI/PRADIPTA PANDU
·4 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Sebagian wilayah di Jakarta masih terendam banjir pada Senin, (24/2/2020) sore. Wilayah paling terdampak banjir ada di Jakarta Utara. Banjir di beberapa titik wilayah itu bahkan masih berada pada ketinggian sekitar satu meter.
Kepala Pusat Data dan Informasi Badan Penanggulangan Bencana Daerah DKI Jakarta, Mohammad Insyaf, mengatakan, banjir yang terjadi di Jakarta akibat curah hujan tinggi yang sejak Sabtu hingga Minggu (23/2/2020). Pada Senin, pukul 09.00, masih ada 23 titik banjir di wilayah Jakarta Utara.
"Penyebab banjir akibat curah hujan tinggi. Sampai Senin, pukul 09.00, banjir masih menggenangi 23 titik lokasi di Jakarta Utara dan 3 titik di Jakarta Timur," katanya.
Di wilayah RW 010, Kelurahan Rorotan, Clincing, Jakarta Utara, sebagian warga yang ditemui Senin (24/2/2020), menyebut baru pertama kali daerahnya terdampak banjir setinggi sekitar 30 sentimeter. Banjir itu masuk hingga perumahan warga. Padahal, selama ini meskipun Jakarta dilanda hujan deras, air hanya menggenangi area jalan raya.
"Kemarin itu di rumah kami, banjir tingginya sekitar 20 sentimeter. Ini yang paling parah, karena kalau pun banjir, air tidak pernah masuk ke rumah," kata Hamid (30) salah satu warga RW 10.
Pantauan Senin pukul 10.00, banjir masih menggenangi wilayah Kelurahan Rorotan, tepatnya di Jalan Rorotan. Di jalan itu ketinggian air sekitar 30 sentimeter. Hanya kendaraan beroda empat yang bisa melintas jalan itu.
Sejumlah pengemudi sepeda motor yang nekat melintas terpaksa harus nendorong kendaraannya lantaran mesin motor mati terendam air. Jalan Rorotan jadi andalan warga karena merupakan akses terdekat menuju ke Jalan Raya Cakung Clincing.
Tak jauh dari Rorotan, di Cakung Timur, banjir juga menggenangi Jalan Cakung-Clincing, tepatnya di depan PT Kawasan Berikat Nusantara, Kelurahan Cakung Timur, Clincing. Bahkan ketinggian air yang mencapai sekitar 60 sentimeter itu melumpuhkan akses jalan dari Cakung ke Tanjung Priok.
Kendaraan yang melintas jalan Cakung-Clincing hingga pukul 15.00, hanya truk kontainer. Sementara itu, sedan dan sepeda motor dialihkan melewati Jalan Tol Clincing.
Drainase tak berfungsi
Banjir di Cakung Timur itu juga merendam PT Kawasan Berikat Nusantara dengan ketinggian sekitar satu meter. Aktivitas di perusahan itu lumpuh. Para pekerja yang ingin keluar masuk kawasan perusahan itu harus menggunakan perahu karet.
Sity (28) salah satu pedagang kuliner yang selama ini berjualan di area PT Kawasan Berikat Nusantara mengatakan, sejak tiba di tempat itu, pada Senin pukul 08.00, area perusahan itu sudah terendam banjir. Akibatnya, ia tidak bisa menggelar barang dagangannya lantaran lapak jualannya terendam banjir.
"Di sini tidak ada sungai besar, hanya ada sekitar dua saluran air di bagian depan dan belakang. Tempat ini memang sudah tiga kali terendam banjir," katanya.
Helmi, salah satu petugas pemantau dari Direktorat Jenderal Sumber Daya Air Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat yang ditemui di PT Kawasan Berikat Nasional, mengatakan dari hasil pantauan, banjir yang menggenangi PT Kawasan Berikat Nusantara diduga karena tak berfungsinya sejumlah saluran drainase di tempat itu. Sebab, dari pantauan di Banjir Kanal Timur, pada Senin pagi, air di BKT dalam keadaan normal.
"Kalau memang air limpasan, berarti BKT harusnya penuh. Tetapi, BKT sejauh ini masih normal, jadi ini masalahnya di drainase," katanya.
27 titik pengungsian
Banjir yang melanda Jakarta Utara pada Minggu (23/2/2020), mengakibatkan sebagian warga Jakarta Utara, mengungsi. Berdasarkan data Suku Dinas Sosial Jakarta Utara, ada 27 titik pengungsian warga.
Kepala Suku Dinas Sosial Kota Administrasi Jakarta Utara Aji Antoko, mengatakan, pada Senin (24/2/2020), pihaknya sudah mendistribusikan 4000 Boks makanan siap saji kepada warga terdampak banjir. Bantuan tersebut didistribusikan ke delapan titik pengungsian di tujuh kelurahan.
"Ketujuh Kelurahan tersebut merupakan bagian dari Kecamatan Cilincing, Koja dan Kelapa Gading," katanya.
Di Kecamatan Cilincing, kata Aji, warga yang terdampak baniir, ada di Kelurahan Rorotan, Semper Barat, Semper Timur, Sukapura dan Marunda. Di Kecamatan Kelapa Gading, ada di Pegangsaan dua dan Kecamatan Koja, tepatnya di Kelurahan Koja.
"Kami juga mendistribusikan selimut, pakaian, pempers, pembalut, air mineral, beras sampai dengan mie instan," katanya.