Gempa kembali menggoyang Iran. Kali ini titik gempa berkekuatan 5,7 magnitudo berada di perbatasan Iran-Turki. Akibatnya, 9 orang tewas dan 75 orang terluka di Turki.
Oleh
·3 menit baca
ANKARA, MINGGU — Sembilan orang tewas dan 75 orang terluka di Turki akibat gempa dengan magnitudo 5,7 mengguncang kota Khoy, Iran, dan 43 desa di wilayah Provinsi Van, Turki, Minggu (23/2/2020) pagi. Otoritas Turki melaporkan, sedikitnya sembilan warganya tewas dan puluhan orang lainnya terluka. Belum ada laporan resmi jatuhnya korban di Iran.
Menteri Dalam Negeri Turki Suleyman Soylu menyebutkan, dari sembilan korban tewas itu terdapat tiga anak-anak. Kantor berita Iran, IRNA, menyebutkan gempa sekuat ini juga pernah menggoyang kota Elazig, Turki, bulan lalu, hingga lebih dari 40 orang tewas.
Pada 2011, sedikitnya 600 orang tewas saat gempa melanda Provinsi Van. Kali ini gempa terjadi di Iran, tetapi justru Turki, negara tetangganya, yang terdampak.
Soylu mengatakan, ada 1.066 gedung yang runtuh. Pemerintah sudah mengirim 25 ambulans, helikopter medis, dan 13 tim darurat ke lokasi bencana. Guna menampung korban bencana, 144 tenda didirikan.
Pejabat Turki meyakini masih ada korban yang terjebak di bawah puing-puing bangunan yang ambruk. Rekaman stasiun televisi Turki menunjukkan warga sibuk menggali puing-puing dengan menggunakan sekop.
Banyak dinding luar rumah hancur, jalan retak, dan warga terpaksa berada di luar rumah yang sedang bersalju guna menyelamatkan diri. Banyak juga warga yang terpaksa tetap bertahan di dalam rumah mereka meski kondisinya sudah tidak karuan dengan kawat dan kabel menjulur di mana-mana.
”Gempa menimbulkan kerugian besar. Empat desa kami hancur,” kata Gubernur Provinsi Van Mehmet Bilmez.
Iran tanpa korban
Menurut US Geological Survey, pusat gempa berada di desa Habash-e Olya, berjarak 10 kilometer dari perbatasan Turki-Iran. Pusat Seismologi Universitas Teheran menyebutkan, pusat gempa berada di kedalaman enam kilometer atau lima kilometer menurut Pusat Seismologi Mediterania Eropa.
Para pejabat di Iran mengatakan, gempa dirasakan di Iran, tetapi tidak ada laporan tentang korban jiwa di Iran. Mojtaba Khaledi, juru bicara layanan darurat Turki, mengatakan, gempa melukai sedikitnya 25 orang dan merusak sejumlah rumah di empat desa di Provinsi West Azerbaijan, Iran.
”Belum ada laporan korban tewas di daerah itu. Hanya laporan korban luka. Untuk bangunan, kerusakan gedung berkisar 10-100 persen,” kata salah satu pejabat.
Namun, pejabat lokal lain menduga sangat mungkin akan ada korban tewas, tetapi masih belum diketahui. Stasiun televisi lokal melaporkan, gempa juga terasa di kota lain di Iran, seperti Urmiah, Salmas, dan Osku. Otoritas Manajemen Bencana dan Darurat Turki telah memulai pekerjaan penyelamatan.
Wilayah yang diguncang gempa berada di persilangan garis patahan utama sehingga Iran dan Turki menjadi dua negara yang paling rentan gempa di dunia. Guncangan gempa di Iran ini mengkhawatirkan karena Iran mempunyai pembangkit listrik tenaga nuklir. Pada Desember dan Januari lalu juga terjadi dua kali gempa di dekat pembangkit tenaga nuklir itu.
Negara-negara tetangga Iran khawatir pasokan listrik dari pembangkit tenaga nuklir Bushehr yang memproduksi 1.000 megawatt listrik itu akan terganggu.