Dalam lima hari terakhir, Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS), Bandung, Jawa Barat, menerima tiga pasien dalam pengawasan terkait virus korona jenis baru (Covid-19). Kondisi ketiga pasien kini sudah membaik.
Oleh
TATANG MULYANA SINAGA
·3 menit baca
BANDUNG, KOMPAS — Lima hari terakhir, Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS), Bandung, Jawa Barat, menerima tiga pasien dalam pengawasan terkait virus korona jenis baru atau Covid-19. Hingga Senin (24/2/2020), kondisi ketiga pasien sudah membaik.
Ketiga pasien tersebut adalah S (58), RG (45), dan AS (55). Ketiganya merupakan warga negara Indonesia yang mempunyai riwayat perjalanan ke negara dengan kasus positif Covid-19.
S sudah dipulangkan pada Minggu, 23 Februari. Pasien laki-laki itu tiba di Indonesia pada Kamis, 13 Februari, dari Perth, Australia.
”Pasien datang dengan gejala flu, demam tinggi, batuk, dan sesak. Setelah dirawat, kondisinya membaik dan sudah dipulangkan,” ujar Direktur Utama RSHS Nina Susana Dewi di Kota Bandung, Senin.
S merupakan pasien rujukan dari Rumah Sakit Advent, Kota Bandung. Sementara AS dirujuk dari Rumah Sakit Majalaya, Kabupaten Bandung, sedangkan RG datang ke RSHS diantar keluarganya.
Nina mengatakan, penanganan pasien sudah menerapkan Sistem Rujukan Terintegrasi (Sisrute). Dengan sistem ini, pasien yang dirujuk ke RSHS langsung dimasukkan ke ruang isolasi tanpa melalui ruang lain di rumah sakit.
Akan tetapi, karena RG tidak dirujuk, ia terlebih dahulu masuk ke unit gawat darurat sebelum dibawa ke ruang isolasi. ”Pasien dan keluarga yang mengantar menggunakan masker,” ujarnya.
Meskipun kondisinya sudah membaik, kedua pasien tetap dirawat di ruang isolasi. Masa observasi pasien hingga 29 Februari 2020.
RG memiliki riwayat perjalanan ke Thailand dan Vietnam, sementara AS ke Malaysia, Singapura, dan Thailand. Selain demam, kedua pasien juga mengalami infeksi paru-paru.
Sampel lendir dari usap tenggorokan pasien telah dibawa ke Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan di Jakarta. Hingga Senin sore, pihak RSHS belum menerima hasil pemeriksaan sampel tersebut.
”Kondisi pasien mulai membaik. Sudah tidak demam dan tidak mengeluhkan sesak napas. Hanya saja masih batuk,” ujar Ketua Tim Infeksi Khusus RSHS Yovita Hartantri.
Meskipun kondisinya sudah membaik, kedua pasien tetap dirawat di ruang isolasi. Masa observasi pasien hingga 29 Februari.
Dokter spesialis anak dan subspesialis infeksi RSHS, Anggraini Alam, mengimbau warga yang baru tiba dari luar negeri, terutama dari negara dengan kasus positif Covid-19, memeriksakan kondisinya ke fasilitas kesehatan. Apalagi jika mengalami demam tinggi, batuk, dan sesak napas.
Anggraini mengatakan, kasus Covid-19 di China, negara pertama ditemukannya virus korona jenis baru, saat ini mulai menurun. Namun, kasus baru di negara lain justru meningkat, salah satunya Korea Selatan.
Korea Selatan, Minggu (23/2/2020), telah meningkatkan kewaspadaannya pada level merah atau level tertinggi menyusul bertambah banyaknya kasus positif Covid-19. Dengan kewaspadaan tertinggi ini, pemerintah bisa menginstruksikan penutupan sekolah dan mengurangi transportasi publik yang beroperasi, termasuk penerbangan dari dan ke Korea Selatan (Kompas, 24/2/2020).
Pada akhir Januari lalu, RSHS juga menerima dua pasien dalam pengawasan Covid-19. Mereka adalah HG (35), warga negara China, dan HA (24), warga negara Indonesia. HG didiagnosis infeksi saluran pernapasan akut bagian atas, sementara HA didiagnosis infeksi saluran pernapasan akut bagian bawah.
HG memiliki riwayat perjalanan dari Sichuan, China, sedangkan HA dari Singapura. Setelah menjalani masa observasi di ruang isolasi, kedua pasien dinyatakan negatif Covid-19.