logo Kompas.id
Resep IMF, Bisa Manis, tapi...
Iklan

Resep IMF, Bisa Manis, tapi Juga Bisa Beracun

Indonesia resmi kembali menjadi anggota IMF melalui penandatanganan ”articles of agreement” oleh Duta Besar Indonesia untuk Amerika Serikat Suwito Kusumawidagdo, disaksikan Direktur Pelaksana IMF Pierre Paul Schweits.

Oleh
· 2 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/lJhgo03Nax9JLpi6XIvXKTUNSLA=/1024x1024/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F01%2FSWITZERLAND-POLITICS-ECONOMY-DIPLOMACY-WEF_86574286_1579624890.jpg
AFP/FABRICE COFFRINI

Direktur Pelaksana Dana Moneter Internasional (IMF) Kristalina Georgieva menghadiri acara Prospek Ekonomi Dunia di sela-sela pertemuan tahunan Forum Ekonomi Dunia di Davos, Swiss, Senin (20/1/2020).

Dana Moneter Internasional (IMF) merupakan wujud nyata rekonstruksi perekonomian dunia setelah Perang Dunia I dan II. Saat itu muncul ide agar dunia berkoordinasi dan menghindari beggar thy neighbor policies, kebijakan yang merusak mitra. IMF beroperasi sejak 1 Maret 1947. Saat bersamaan dunia terbagi ke dua arus utama ideologi: liberalisme dan komunisme.

IMF pun menjelma jadi alat ideologi liberal. Kejatuhan pemerintahan bisa dilakukan lewat resep-resep ekonomi IMF. Indonesia di bawah Presiden Soekarno mencari kolaborasi internasional untuk membangun perekonomian.

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000