28 Kg Sabu Disembunyikan di Tangki Bahan Bakar Truk
›
28 Kg Sabu Disembunyikan di...
Iklan
28 Kg Sabu Disembunyikan di Tangki Bahan Bakar Truk
BNNP Sumatera Utara menggagalkan pengiriman 28 kilogram sabu dari Aceh ke Jakarta yang disimpan di dalam tangki bahan bakar truk. Petugas harus mengerahkan anjing pelacak untuk mendeteksinya.
Oleh
NIKSON SINAGA
·3 menit baca
MEDAN, KOMPAS — Badan Narkotika Nasional Provinsi Sumatera Utara harus menurunkan anjing pelacak untuk menggagalkan pengiriman 28 kilogram sabu dari Aceh ke Jakarta. Petugas kesulitan menemukan sabu di dalam truk yang sudah dihentikan oleh petugas di Kota Binjai. Keberadaan sabu tersebut baru diketahui setelah petugas menurunkan anjing pelacak.
Sabu sebanyak 14 kg ternyata disimpan di dalam tangki bahan bakar yang sudah dimodifikasi. Sebanyak 14 kg sabu lainnya berada di kotak perkakas truk.
”Pengedar terus mencari cara-cara baru untuk mengedarkan narkotika. Namun, kami terus mengembangkan penindakan agar bisa mengungkap kasus narkotika,” kata Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Provinsi Sumut Brigadir Jenderal (Pol) Atrial, di Medan, Selasa (25/2/2020).
Atrial mengatakan, pengungkapan peredaran narkoba itu bermula dari informasi yang petugas terima tentang adanya sabu dari Malaysia yang masuk ke pelabuhan tikus di pantai timur Aceh. Pihaknya pun segera melakukan penyelidikan mendalam dan mengetahui bahwa sabu itu sedang diangkut dengan truk dari Aceh ke Jakarta.
Mereka pun menyetop truk Mitsubishi Canter bernomor polisi BM 8108 SD yang dicurigai saat melintas di Kota Binjai, Sumatera Utara, Minggu (16/2/2020). Truk itu dikendarai oleh Abadi Samad (45) dan Marzuki Ahmad (49), warga Aceh. ”Kami melakukan pemeriksaan mendalam di truk itu, tetapi tidak menemukan apa pun. Bak truk itu kosong, tanpa muatan,” kata Atrial.
Petugas pun semakin curiga karena truk itu berangkat dari Aceh ke Jakarta tanpa membawa muatan apa pun. Petugas BNN pun memutuskan untuk membawa truk dan dua orang yang mengendarainya ke Kantor BNN Sumut di Medan untuk pemeriksaan mendalam. Petugas lalu mengerahkan anjing pelacak untuk mencari narkoba di truk tersebut.
Kami menemukan 14 kg sabu di dalam tangki minyak yang telah dimodifikasi. Kami juga menemukan 14 kg sabu lainnya di kotak perkakas truk.
”Dari pemeriksaan anjing pelacak, kami menemukan 14 kg sabu di dalam tangki minyak yang telah dimodifikasi. Kami juga menemukan 14 kg sabu lainnya di kotak perkakas truk,” kata Atrial. Kedua pengedar itu pun langsung dibekuk oleh petugas BNN Sumut.
Kepala Bidang Pemberantasan BNN Sumut Komisaris Besar Sempana Sitepu mengatakan, saat ini mereka mencari seorang bandar berinisal R yang diduga mengendalikan jaringan tersebut. R berperan sebagai pengendali pengiriman barang dari Aceh ke Jakarta.
R diduga merekrut Abadi dan Marzuki untuk membawa sabu itu. Ia juga diduga berhubungan dengan calon pembeli di Jakarta. ”Kami masih terus mengejar R agar bisa membongkar jaringan yang lebih besar,” katanya.
Atrial mengatakan, Sumut dan Aceh hingga kini masih menjadi pintu masuk utama narkoba dari Malaysia ke Indonesia. Para pengedar biasanya mengirim narkoba dengan kapal cepat dan berlabuh di pelabuhan tikus di pantai timur Sumut dan Aceh.
Narkoba itu lalu diangkut dengan jalur darat ke sejumlah daerah di Indonesia. BNN pun terus memperketat penjagaan di pantai timur.