Aktivitas Penerbangan di Bandara Sentani Kembali Normal
›
Aktivitas Penerbangan di...
Iklan
Aktivitas Penerbangan di Bandara Sentani Kembali Normal
Petugas berhasil memindahkan Pesawat Trigana Air Boeing 737-300 dari landasan pacu Bandar Udara Sentani, Kabupaten Jayapura, Papua, pada pukul 11.45 WIT, maka 17 penerbangan langsung terbang kembali
Oleh
FABIO COSTA
·2 menit baca
SENTANI, KOMPAS — Para petugas berhasil memindahkan pesawat Trigana Air Boeing 737-300 dari landasan pacu Bandar Udara Sentani, Kabupaten Jayapura, Papua, pukul 11.45 WIT. Sebanyak 17 penerbangan yang terdampak pasca-insiden pesawat tergelincir ketika akan lepas landas pada pukul 07.20 WIT.
Dari hasil pantauan Kompas di Bandara Sentani, akhirnya sejumlah pesawat mulai kembali lepas landas pada pukul 13.00 WIT.
Pelaksana tugas General Manager Bandara Sentani Antonius Widyo Praptono mengatakan, sebagian besar penumpang yang terdampak akibat insiden tergelincirnya Trigana Air meminta mengganti jadwal penerbangan pada hari berikutnya.
”Kami memohon maaf atas ketidaknyamanan akibat insiden tergelincirnya pesawat Trigana Air ini. Angkasa Pura I senantiasa mengutamakan kenyamanan pengguna jasa bandara, termasuk ketika dalam kondisi gangguan operasional penerbangan,” kata Antonius.
Senior Manajer Operasi dan Teknik PT Angkasa Pura Bandara Sentani Arikson Suebu yang ditemui sesuai kegiatan evakuasi mengatakan, Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia (Perum LPPNPI) atau lebih dikenal AirNav Cabang Jayapura resmi mencabut notice to airmen atau informasi larangan aktivitas di landasan pacu pada pukul 12.30 WIT.
Kami memohon maaf atas ketidaknyamanan akibat insiden tergelincirnya pesawat Trigana Air ini. Angkasa Pura I senantiasa mengutamakan kenyamanan pengguna jasa bandara, termasuk ketika dalam kondisi gangguan operasional penerbangan.
Pihak Bandara Sentani telah membagikan makanan ringan dan minuman kepada para penumpang yang terdampak akibat tergelincir.
”Total 700 penumpang yang terdampak akibat insiden ini. Kami menyerahkan kepada pihak Komite Nasional Transportasi Indonesia (KNKT) untuk menginvestigasi tergelincirya pesawat ini,” tutur Arikson.
Kapten Alfred Ahmaji selaku perwakilan Maskapai Trigana Air menyampaikan permintaan maaf bagi seluruh penumpang yang terdampak salah satu pesawat yang tergelincir pada Selasa pagi.
Laik terbang
Ia pun menyatakan, pesawat dalam kondisi laik terbang dan tidak melebihi kapasitas daya angkut. Pesawat membawa kebutuhan pokok dan bahan bakar minyak.
”Kami bersama KNKT akan memulai investigasi insiden tersebut pada Rabu ini. Empat awak pesawat dalam kondisi baik-baik saja,” kata Alfred.
Anggota Staf Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) Perwakilan Papua, Nobertus Tunyanan, mengatakan, pihaknya belum dapat mengetahui penyebab pesawat tergelincir.
”Menurut rencana, setelah proses evakuasi, kami akan menyelidiki penyebab pesawat keluar landasan saat dalam jarak 1.600 meter ke posisi lepas landas,” kata Nobertus.