Universitas Mercu Buana Beri Beasiswa Kuliah untuk Siswa Kabupaten Lebak
›
Universitas Mercu Buana Beri...
Iklan
Universitas Mercu Buana Beri Beasiswa Kuliah untuk Siswa Kabupaten Lebak
Universitas Mercu Buana, Jakarta, memberikan beasiswa unggulan dalam bentuk ”golden ticket” untuk empat siswa SMA di Lebak yang dipilih rektor.
Oleh
ESTER LINCE NAPITUPULU
·3 menit baca
LEBAK, KOMPAS — Pendidikan tinggi harus terbuka bagi semua anak Indonesia. Perguruan tinggi swasta pun memiliki tanggung jawab menyediakan akses kuliah bagi anak muda potensial.
Universitas Mercu Buana (UMB), Jakarta, menggelar program Rektor Menyapa untuk memberikan semangat bagi siswa kelas akhir di SMA di Rangkasbitung, Kabupaten Lebak, Banten, Selasa (25/2/2020). Program yang pertama kali digelar ini menghadirkan pimpinan Universitas Mercu Buana untuk berbagi pengalaman sukses kuliah dan beasiswa kuliah di salah satu perguruan tinggi swasta terakreditasi A tersebut.
Rektor UMB Ngadino Surip hadir di SMAN 1 Rangkasbitung, sedangkan Wakil Rektor UMB Hadri Mulya di SMAN 2 Rangkasbitung. Kehadiran pimpinan perguruan tinggi ke sekolah ini untuk memberi motivasi bagi siswa di daerah agar gigih berjuang dalam meraih cita-cita dengan adanya dukungan beasiswa kuliah.
”Kalau dalam diri kita ada keinginan kuat untuk meraih cita-cita, pasti bisa berhasil. Meskipun dari daerah, siswa juga punya hak sama untuk mendapatkan pendidikan berkualitas. Keterbatasan keuangan juga tidak jadi penghalang karena perguruan tinggi, termasuk UMB, menyediakan beasiswa kuliah bagi siswa berprestasi dari keluarga tidak mampu,” ujar Ngadino di hadapan puluhan siswa SMAN 1 Rangkasbitung.
Program Rektor Menyapa merupakan upaya mendekatkan kampus dengan masyarakat sekaligus mendorong tingkat angka partisipasi kasar pendidikan tinggi melalui program beasiswa penuh empat tahun. Rektor UMB akan memberikan beasiswa unggulan dalam bentuk golden ticket untuk empat siswa SMA di Lebak yang dipilih rektor.
Selain memberikan beasiswa, program ini juga menggelar acara Ngariung Sarang Rektor dengan tema ”Pendidikan untuk Semua” di Pendopo Multatuli, Lebak. Kegiatan tersebut merupakan acara berbagi pengalaman Rektor UMB dengan Pemerintah Kabupaten Lebak, tokoh masyarakat, guru, orangtua, dan pegiat pendidikan di Kabupaten Lebak.
Anak desa
Ngadino pun berbagi kisah perjalanan hidupnya yang seorang anak desa dengan orangtua berpendidikan rendah. Namun, semangat untuk mendapatkan pendidikan yang baik menjadi motivasi dirinya untuk mengatasi segala rintangan.
”Awalnya, saya tidak terpikir jadi dosen. Saya lama bekerja di perusahaan, tetapi ternyata menjadi dosen sudah jadi panggilan hidup saya. Akhirnya bisa jadi dosen pegawai negeri sipil dan meraih guru besar,” kisah Ngadino.
Sebelum mengajar di sekolah, Ngadino bertemu dengan Bupati Lebak Iti Octavia Jayabaya. Bupati Lebak menyambut baik kerja sama dengan UMB dalam mendukung pemerintah daerah, termasuk memberikan beasiswa kuliah.
”Kabupaten Lebak dalam arah baru untuk mengembangkan pariwisata agar semakin maju. Banyak potensi wisata budaya dan lingkungan yang dapat menjadi keunggulan Lebak. Kami membutuhkan generasi muda Lebak yang berpendidikan tinggi berkualitas,” ujar Iti.
Sementara itu, Kepala SMAN 1 Rangkasbitung Iva Havidania mengatakan Kabupaten Lebak baru saja menjadi daerah yang lepas dari status daerah tertinggal di Banten. ”Daerah kami sudah lolos dari ketertinggalan. Semangat untuk terus berusaha menyejajarkan dalam pendidilan tidak berhenti kami lakukan. Anak-anak kami pun mampu berprestasi di tingkat internasional. Tahun ini ada dua siswa yang mewakili Indonesia dalam kompetisi riset internasional di Jepang,” ujar Iva.
Menurut Iva, dukungan beasiswa kuliah masih diperlukan. Banyak siswa potensial, tetapi kemampuan finansial keluarga terbatas. ”Kami berharap jumlah beasiswa yang diberikan bisa terus bertambah. Tentu saja, kami senang ada beasiswa kuliah bagi siswa di Lebak karena banyak yang membutuhkan,” kata Iva.