Imbas Korona, Ratusan Calon Jamaah Umroh Di Bandara Juanda Gagal Berangkat
›
Imbas Korona, Ratusan Calon...
Iklan
Imbas Korona, Ratusan Calon Jamaah Umroh Di Bandara Juanda Gagal Berangkat
Jemaah Umroh di Jawa Timur gagal berangkat ke tanah suci. Kementerian Luar Negeri Kerajaan Arab Saudi menghentikan sementara masuknya warga negara asing untuk mencegah penyebaran virus korona.
Oleh
RUNIK SRI ASTUTI
·3 menit baca
SIDOARJO, KOMPAS-Ratusan calon jamaah umroh di Bandar Udara Juanda Surabaya gagal berangkat ke Tanah Suci, Kamis (27/2/2020). Ada yang tidak sempat terbang, ada juga yang sudah sampai ke bandara transit, namun akhirnya kembali pulang.
Hal itu terjadi sebagai dampak kebijakan Kementerian Luar Negeri Kerajaan Arab Saudi yang menghentikan sementara masuknya warga negara asing dalam rangka ibadah umroh dan ziarah Masjid Nabawi. Kebijakan itu diambil dalam rangka mendukung upaya menghentikan penyebaran, pengendalian, dan pemusnahan virus corona (Covid-19).
Communication and Legal Section Head Bandara Juanda Yuristo Ardhi Hanggoro mengatakan ada dua jenis penerbangan umroh yakni penerbangan carter dan regular. Hari ini ada dua penerbangan carter umroh yakni SV 3591 rute Surabaya-Jedah yang berangkat pukul 11.50 dan SV 3813 yang jadwalnya pukul 16.15.
“Untuk penerbangan SV 3591 membawa 438 penumpang, berhasil berangkat ke Jedah. Sedangkan penerbangan SV 3813 dibatalkan keberangkatannya,” ujar Yuristo.
Untuk penumpang SV 3813 ini jumlahnya sebanyak 400 orang lebih tidak sempat masuk ke dalam pesawat. Mereka masih berada di ruang tunggu saat pihak maskapai Saudi Airlines mengumumkan tentang adanya kebijakan penghentian sementara masuknya warga negara asing dalam rangka ibadah umroh.
Selain penerbangan carter, di Bandara Juanda Surabaya juga ada penerbangan regular yang membawa calon jamaah umroh. Sesuai jadwal, ada Singapore Airlines yang membawa 51 penumpang umroh. Rencananya penumpang ini transit di Singapura untuk melanjutkan penerbangan ke Jeddah, Arab Saudi.
Berdasarkan pantauan Kompas, sebanyak 51 jamaah umroh yang transit di Singapura ini sudah kembali ke Bandara Juanda. Mereka diterbangkan dengan pesawat Malaysia Airlines dari Bandara Changi Singapura ke Juanda. Para penumpang tiba di terminal 2 sekitar pukul 18.00.
Rombongan jamaah umroh yang berangkat menggunakan penerbangan regular di antaranya adalah Biro Perjalanan Wisata Shafira Tour and Travel. Chief Executive Officer Shafira Andi Alamsyah mengatakan ada 18 jamaah yang berangkat dan satu pendamping.
Mereka berangkat dari Bandara Juanda Surabaya pukul 10.00 menggunakan maskapai Singapura Airlines. Perjalanan transit di Singapura sebelum melanjutkan ke Arab Saudi. Pada saat transit para jamaah mendapat pemberitahuan bahwa pemerintah Arab Saudi mengentikan sementara ibadah umroh.
“Para jamaah kemudian diterbangkan kembali ke Bandara Juanda dengan tanggungan biaya dari pihak maskapai,” ujar Andi saat ditemui di Bandara Juanda.
Andi menilai kebijakan Pemerintah Arab Saudi sangat mendadak tanpa didahului waktu sosialisasi. Menurutnya kebijakan itu terlalu tergesa-gesa. Dia mendukung upaya preventif yang dilakukan oleh Pemerintah Arab Saudi terhadap virus korona.
Namun hal itu tidak perlu dilakukan dengan cara menghentikan ibadah umroh. Menurutnya, pencegahan bisa dilakukan dengan memperketat penapisan dan pemeriksaan kesehatan calon jamaah umroh. Apalagi di Indonesia belum ditemukan kasus virus korona.
“Harapannya Pemerintah Indonesia bisa bernegosiasi dengan Pemerintah Arab Saudi agar memberikan kelonggaran terhadap jamaah umroh,” kata Andi.
Harapannya Pemerintah Indonesia bisa bernegosiasi dengan Pemerintah Arab Saudi agar memberikan kelonggaran terhadap jamaah umroh
Sementara itu salah satu dari jamaah umroh Muhammad Syuaib mengatakan pihaknya bisa menerima pembatalan pemberangkatan ibadah tersebut karena alasan penyebaran virus korona. Dia justru mengaku khawatir apabila terlanjur sampai di Arab Saudi namun terjadi wabah sehingga tidak bisa kembali ke Tanah Air.
Syuaib berangkat bersama istrinya Khusnayanti. Pasangan suami istri asal Surabaya ini akan kembali ke rumah dan berkumpul bersama dengan keluarga. Dia siap menjelaskan kepada keluarga maupun tetangga yang mungkin akan berkunjung ke rumahnya.
“Harapannya, virus korona ini segera tertangani sehingga ibadah umroh bisa dibuka kembali. Kami ingin secepatnya berangkat ke Tanah Suci dan berharap pihak travel akan mengganti keberangkatan ini dengan menjadwal ulang di kemudian hari,” ucap Syuaib.
Sementara itu Muhamad Zainal (50) salah satu anggota rombongan Biro Travel Al Hadi Situbondo juga mengaku tidak kecewa meskipun gagal berangkat. Zainal seharusnya berangkat dengan pesawat SV 3813 pukul 16.15. Namun karena ada kebijakan dari Arab Saudi, dia dan ratusan calon jamaah lainnya gagal berangkat.