Pada awal 2018 lalu, jalan di kawasan Berlan, Matraman, Jakarta Timur mengalami retak panjang dan butuh perbaikan. Kini, jalan di kawasan yang sama kembali retak. Warga pun mendesak segera ada perbaikan.
Oleh
Laraswati Ariadne Anwar
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS – Banjir pada hari Selasa tanggal 25 Februari mengakibatkan ruas Jalan Kesatrian X di Kelurahan Kebon Manggis atau kawasan Berlan, Matraman, Jakarta Timur mengalami keretakan dan amblas. Warga menunggu respon pemerintah daerah maupun Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat untuk segera memberi perbaikan yang menyeluruh.
Retakan tersebut sepanjang 20 meter, akan tetapi sekitar lima meter di depan dan belakang retakan utama mulai muncul retakan-retakan baru. Pada retakan utama tanah amblas dan mengakibatkan munculnya rongga sedalam 1 meter yang menurut warga kian melebar setiap harinya. Jalanan itu merupakan jalan inspeksi Kanal Banjir Barat karena letaknya persis di sebelah Kali Ciliwung.
“Pada hari Selasa, Kanal Banjir Barat Ciliwung meluap karena sebagian besar jalanan tidak dipagari dari kali,” kata Lurah Kebon Manggis Ibnu Fajar ketika ditemui di lokasi pada hari Jumat (28/2/2020).
Menurut dia, ketika banjir surut pada hari Rabu tanggal 26 Januari, retakan tersebut muncul. Cemas jalanan tersebut berisiko amblas, pihak kelurahan segera menghubungi Dinas Bina Marga dan Dinas Sumber Daya Air DKI Jakarta. Mereka segera datang dan menambal retakan dengan aspal. Akan tetapi, pada dini hari tambalan itu rengkah karena sisi retakan yang dekat dengan kali amblas beberapa sentimeter.
“Kami sudah menghubungi dinas-dinas terkait juga Balai Besar Sungai Ciliwung-Cisadane di bawah Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, tapi belum ada tanggapan,” kata Ibnu.
Sejauh ini, warga menutup Jalan Kesatrian X agar tidak dilalui kendaraan. Ketua RT 12 Herry Suprianto mengatakan, semua kendaraan warga diparkir di luar jalan kesatrian, di sepanjang jalanan lain dan titik-titik kosong yang ada. Warga takut amblas karena kelurahan di seberang Kebon Manggis pada hari Selasa mengalaminya. Setidaknya ada enam rumah yang bagian belakangnya rubuh ke kali. Apalagi, Jalan kesatrian termasuk permukiman padat yang ramai aktivitas warga sehingga membuat getaran pada tanah.
Ketua RW 03 Sumiati mengharapkan, ada pembuatan turap dan pembetonan sepanjang Kanal Banjir Barat agar air tidak lagi meluap ataupun merembes ke jalan inspeksi.