Tawaran pemuda di Cengkareng, Jakarta Barat, lukai polisi yang hendak melerai, Sabtu (29/2/2020).
Oleh
I GUSTI AGUNG BAGUS ANGGA PUTRA
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Polisi yang bertugas di Polda Metro Jaya, Brigadir Dua Arus Mandiri Simangundong, Sabtu (29/2/2020), terluka akibat sabetan senjata tajam oleh sekelompok orang yang hendak tawuran. Kepolisian saat ini masih memeriksa saksi-saksi dan mengejar pelaku pembacokan.
Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Yusri Yunus menerangkan, pembacokan terjadi pada Sabtu pukul 06.00. Saat itu, Arus Mandiri yang merupakan anggota satu Samapta Bhayangkara (Sabhara) sedang mengendarai sepeda motor untuk berdinas di markas Polda Metro Jaya.
Sesampainya di Jalan Daan Mogot, Kecamatan Cengkareng, Jakarta Barat, Arus Mandiri melihat sekelompok anak-anak yang hendak tawuran. Mereka membawa batu dan sudah saling lempar.
”Korban hendak melerai. Namun, dari kelompok anak-anak itu ada yang tidak senang ketika akan dilerai,” kata Yusri.
Salah seorang dari sekelompok anak-anak itu kemudian tak terima dan membacok kaki kanan korban. Korban kemudian dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah Cengkareng.
Dihubungi secara terpisah, Kapolsek Cengkareng Komisaris H Khoiri menambahkan, korban saat itu tidak sedang bersama rekannya. Korban hanya mengenakan jaket dan tidak terlihat seperti anggota Polri. Dengan begitu, sekelompok anak-anak tersebut tidak mengetahui orang yang berusaha melerai itu adalah polisi.
”Setelah dibacok, korban mengaku anggota polisi, anak-anak itu kemudian langsung kabur,” ujar Khoiri.
Khoiri mengatakan, setiap anggota Polri telah mendapat prosedur standar operasi dalam menangani situasi-situasi tertentu, seperti tawuran. Untuk itu, ke depan, ia sangat berharap anggota Polri lebih waspada dan berhati-hati ketika menghadapi situasi serupa.
Adapun Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Jakarta Barat Ajun Komisaris Besar Teuku Arsya Khadafi menyampaikan, pelaku pembacokan masih dalam pengejaran polisi. Sejumlah saksi telah diperiksa dan dimintai keterangannya.