Pemerintah Bantah Tuduhan Sembunyikan Informasi Terkait Virus Korona
›
Pemerintah Bantah Tuduhan...
Iklan
Pemerintah Bantah Tuduhan Sembunyikan Informasi Terkait Virus Korona
Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Mohammad Mahfud MD membantah tuduhan bahwa pemerintah Indonesia menyembunyikan informasi terkait penularan penyakit Covid-19.
Oleh
HARIS FIRDAUS
·2 menit baca
YOGYAKARTA, KOMPAS — Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Mohammad Mahfud MD membantah tuduhan bahwa pemerintah Indonesia menyembunyikan informasi terkait penularan penyakit Covid-19 yang disebabkan oleh virus korona jenis baru. Mahfud juga menyatakan, hingga saat ini, belum ada kasus penularan Covid-19 di Indonesia.
”Ndak ada (yang disembunyikan). Jangan percaya pada berita hoaks,” kata Mahfud seusai menghadiri dialog kebangsaan di Kampus Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga, Yogyakarta, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, Sabtu (29/2/2020).
Mahfud memaparkan, memang ada sejumlah orang di Indonesia yang diperiksa karena diduga tertular virus korona jenis baru atau SARS-CoV2. Namun, hingga hari ini, belum ada satu pun yang dinyatakan positif terinfeksi SARS-CoV2. Oleh karena itu, dia meminta masyarakat tidak percaya pada informasi yang tidak jelas kebenarannya.
”Sampai hari ini, Indonesia termasuk yang masih zero (nol) dari penyebaran virus korona. Kita berdoa semua, mudah-mudahan sampai seterusnya (tidak ada penyebaran),” ujar Mahfud.
Ia menambahkan, mereka yang terinfeksi virus korona jenis baru itu memiliki ciri atau gejala yang jelas. Oleh karena itu, apabila benar ada orang di Indonesia yang terinfeksi virus tersebut, masyarakat pasti akan tahu. ”Kalau memang ada (infeksi), pasti ada korbannya, toh, wong cirinya, kan, jelas,” ucapnya.
Sementara itu, berdasarkan data Kementerian Kesehatan di situs http://infeksiemerging.kemkes.go.id/ yang diakses pada Sabtu pukul 14.00, jumlah orang yang diperiksa terkait virus korona jenis baru di Indonesia mencapai 141 orang. Namun, dari 141 orang yang diperiksa itu, seluruhnya dinyatakan negatif dari penularan penyakit Covid-19.
Pada kesempatan sebelumnya, Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto menyatakan, Indonesia telah melakukan persiapan lama untuk menghadapi penyakit menular seperti Covid-19. Oleh karena itu, Terawan meminta semua pihak mengedepankan pikiran rasional dan tidak paranoid menghadapi informasi terkait penyebaran Covid-19.
”Kita diejek kiri kanan tidak kena (Covid-19) sendiri. Tapi sebenarnya yang kita lakukan untuk itu sudah sesuai kaidah ketahanan kesehatan nasional. Itu yang harus disadari. Bahaya kalau kita salah merespons,” tutur Terawan di Malang, Jawa Timur, Jumat (28/2/2020).
Terawan menuturkan, sejak adanya International Health Regulations (IHR) tahun 2005, Indonesia terus berusaha memenuhi kesepakatan IHR 2005 secara bertahap. Kesepakatan IHR 2005 berkait dengan pencegahan dan penanganan penyebaran penyakit menular lintas negara.
Ia menambahkan, untuk mencegah masuknya Covid-19 ke Indonesia, pemerintah telah memerintahkan petugas di Kantor Kesehatan Pelabuhan berjaga di 132 pintu masuk Indonesia, baik dari darat, laut, maupun udara.
Selain itu, Terawan juga mengajak masyarakat membudayakan kebiasaan hidup sehat guna meningkatkan imunitas tubuh. ”Itu bisa dilakukan melalui cuci tangan, olahraga, dan makan makanan bergizi seimbang, dan yang terpenting juga istirahat yang cukup,” katanya.